Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisis Teknikal & Fundamental vs Tren Market

Beberapa waktu lalu di grup FB Saham Gain, saya pernah pos diskusi tentang perlunya trader saham melakukan analisis teknikal maupun fundamental, karena ketia anda membeli saham tanpa analisa, hal ini lebih mengarah pada spekulan, yang berbahaya untuk karir trading anda. 



Ada seorang rekan trader yang menanggapi. Berikut komentarnya: 

Terkadang mas Heze, analisa teknikal dan fundamental kalah dengan tren pasar

Pendapat ini juga sering saya dengar dari banyak trader saham, terutama ketika analisa yang sudah dilakukan ternyata berbanding terbalik dengan kenyataannya (harga saham di market). Seringkali saya mendengar pendapat2: 

"Percuma kita analisa teknikal, kalau bandar sahamnya masih mau jual"
"Analisis fundamental ndak berguna kalau market-nya masih downtrend"

Dan masih banyak lainnya. Apakah benar analisis teknikal dan fundamental itu kalah dengan tren market? Perlu anda ketahui bahwa ada banyak hal yang membuat trader membeli dan menjual saham: 

- Sinyal analisa teknikal yang sudah mendukung.
- Laporan keuangan.
- Rumor atau berita.
- Sentimen, baik sentimen positif maupun negatif (market secara garis besar)
- Sifat latah trader (ikut-ikutan membeli ketika harga naik), termasuk panic buying atau panic selling. 

Dari sini kita bisa simpulkan bahwa pelaku pasar mentradingkan saham bukan hanya berdasarkan analisis chart atau fundamentalnya (jangka pendek). Tetapi adanya sentimen, rumor, panic selling, sifat latah trader juga sangat mempengaruhi naik turunnya suatu saham. 

Sehingga kita seringkali menemukan kondisi di mana saham yang kelihatannya sudah oke secara teknikal. Atau mungkin anda lihat laporan keuangan perusahaan tertentu yang labanya naik, tapi harga sahamnya malah turun drastis, karena tren pasar / market lagi jelek. Ada sentimen2 negatif. Indeks luar negeri turun. 

Ditambah trader yang ikut-ikutan melakukan panic selling. Seolah analisa teknikal dan fundamental seperti tidak berguna. 

Tetapi ada satu titik di mana saham akan kembali dan menyesuaikan. Disinilah analisa teknikal dan fundamental memiliki peran yang besar. 

Sebagai contoh, jika ada aksi panic selling, atau jual besar-besaran karena sentimen negatif di market, sehingga harga sahamnya turun drastis, maka secara TEKNIKAL saham tersebut akan menjadi murah dan diskon.

Pada saat harga saham menjadi diskon, ada pola-pola historis yang terulang pada chart, Disnilah para trader, market maker akan melihat saham2 murah ini sebagai peluang yang bagus untuk dikoleksi. Sehingga, saham2 yang sudah murah secara teknikal harganya akan naik lagi. Pelajari juga cara menemukan saham diskon dan murah disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

Karena analisa chart itu juga merupakan cerminan psikologis market. Kita sudah pernah bahas disini: Seberapa Besar Peran Analisis Teknikal Saham?

Demikian juga dengan analisa fundamental. Ketika saham-saham yang kinerja perusahaannya sangat bagus, dan harga sahamnya murah, maka investor akan melihat saham ini sebagai peluang, sehingga saham2 bagus harganya akan dibeli terlebih dahulu. 

Karena harga saham akan kembali lagi ke faktor fundamentalnya. Anda bisa perhatikan saham-saham blue chip yang kinerjanya bagus, harga sahamnya lebih mudah naik, banyak diminati, ketimbang perusahaan yang kinerjanya kurang baik, sahamnya adalah saham gorengan, di mana harga sahamnya dalam jangka panjang justru banyak yang menjadi 'saham tidur'. 

ANALISA SAHAM ADALAH ANALISA KOMBINASI 

Dari apa yang sudah kita bahas diatas, apakah anda sudah mendapatkan "benang merahnya"? Dari sini kita menyimpulkan bahwa sentimen, rumor, kondisi pasar saham diluar analisa teknikal itu sendiri, memang sangat menentukan keinginan pelaku pasar untuk membeli atau menjual saham. 

Memang ada kalanya tren market seolah "mengalahkan" analisis teknikal. Tapi bukan berarti analisis teknikal tidak berguna, karena seperti yang sudah kita bahas: Keputusan beli jual yang dilakukan pelaku pasar juga tetap bergantung pada analisa teknikal maupun fundamental. 

Saham bagus yang sudah turun banyak karena panic selling sehingga historis harga sahamnya (teknikal) terdiskon, harganya akan lebih banyak dibeli sehingga lebih cepat naik, demikian juga sebaliknya. 

Jadi, di dalam analisis saham, ada baiknya anda melakukan KOMBINASI analisis teknikal dan analisis market, untuk mengambil keputusan trading yang lebih baik. 

Analisis market dilakukan dengan cara melihat apakah kondisi pasar saham sedang bagus untuk trading atau tidak. Apakah IHSG sedang strong bearish? Apakah sedang banyak sentimen negatif? Atau apakah IHSG sedang stabil? 

Analisa market berguna untuk melihat apakah anda sebaiknya langsung membeli saham atau wait and see dulu (jika ternyata marketnya masih jelek). Baca juga: Strategi Trading Saat IHSG Strong Bearish. 

Sedangkan analisis teknikal berguna untuk melihat momentum dan timing, menentukan di harga berapa sebaiknya membeli, menjual saham, serta melihat saham-saham mana yang paling potensial untuk dibeli dan ditradingkan. Analisis fundamental berguna untuk melihat saham2 yang layak disimpan lebih lama (jika tujuan anda investasi). 

Selain itu, analisis teknikal akan lebih berguna jika anda menggunakan beberapa analisis seperti gabungan indikator dengan support-resisten, chart pattern. Jangan hanya mengandalkan satu indikator untuk membaca pergerakan saham. 

Ada berbagai macam alasan mengapa trader membeli dan menjual saham, baik karena alasan teknikal, fundamental maupun kondisi market, maka sesungguhnya kita harus meng-kombinasikan analisa-analisa tersebut untuk mengambil keputusan trading.

CATATAN: Dalam praktikknya, analisis teknikal dan fundamental jauh lebih berguna jika diterapkan pada saham-saham yang likuid. 

Sedangkan pada saham2 tidak likuid, harus diakui bahwa tren market, dalam hal ini peran bandar saham lebih kuat ketimbang analisa teknikal itu sendiri. 

Karena pada saham-saham tidak likuid atau saham gorengan, permintaan dan penawaran sangat sedikit, sehingga bandar lebih mudah mengatur pergerakan harga sesuai dengan planning bandar. Jadi kalau anda ingin melakukan kombinasi-kombinasi analisa, terapkanlah pada saham2 yang relatif likuid. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.