Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Cara Menganalisis Saham yang Baik

Kalau anda pembaca setia web Saham Gain, anda pasti sudah sering membaca ulasan-ulasan yang saya tulis tentang menganalisis saham melalui tulisan-tulisan free di web ini. Apa saja yang harus anda lakukan agar anda bisa menganalisis saham dengan baik? 




Pelajari analisis teknikal? 

Pasti 

Pelajari analisis fundamental? 

Tentu saja

Pelajari kondisi market, lihat sentimen-sentimen di pasar saham?

Benar sekali

Tapi ada satu lagi yang harus anda lakukan supaya anda bisa menganalisis saham dengan baik, yaitu? Perbanyak praktik trading dan selalu lakukan analisis saham otodidak / analisa saham mandiri. Baca juga: Langkah-langkah Belajar Saham Otodidak. 

Dengan banyak praktik trading, anda akan mampu men-sinkronkan analisa teknikal untuk memilih saham-saham yang bagus, bukan hanya membaca analisa teknikal berdasarkan teori. Selain itu, praktik trading yang dilakukan mandiri, juga membuat anda paham kondisi market dan momen-momen yang tepat kapan anda harus masuk pasar saham, kapan anda harus wait and see dulu.  

Selain itu, anda harus punya trading plan dan manajemen modal yang baik. Karena hal-hal tersebut adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari analisa saham. 

Di grup FB Saham Gain, saya pernah mengulas saham BBRI. Saya mengulas support resisten BBRI dan kemungkinan saham BBRI naik jangka pendek, karena saat itu saham BBRI harganya sudah cukup murah dan IHSG juga mulai naik. 

1-2 hari kemudian, ada seorang rekan trader di kolom komentar postingan saya yang sharing pengalaman tradingnya. Menurut saya, pengalaman trading yang di sharing sangat bagus, dan bisa membuka wawasan kita semua para trader berikut. Berikut isi sharingnya: 
Cara menganalisis saham yang baik
"Saya average di 2.630. Saat itu banyak yang tebar fear BBRI bakal ke 2.400-2.500. Syukurlah bisa profit hari ini karena kesabaran bagian dari money management."

Apa yang bisa kita pelajari bersama? 

Selain pergerakan pasar saham yang fluktuatif, di pasar saham itu ada banyak godaan. Yap, salah satu godaannya seperti sharing trader diatas itu tadi. Banyak trader saham yang suka menebar fear (ketakutan di market) saat banyak saham sedang turun. 

"IHSG bakal turun terus sampai ke dibawah 3.000"
"Saham-saham blue chip bakalan turun lagi sampai ke 1.000"
"Saham akan drop terus sampai dua minggu kedepan"
"Hati-hati saham TLKM turun terus, habis ini bakal turun terus sampai 2.000"

Dan masih banyak sekali kalimat-kalimat yang mirip seperti diatas, yang intinya hanya bertujuan untuk menebar ketakutan di Bursa saham saat IHSG sedang jatuh.

Kalau anda sudah berpengalaman trading, trader-trader yang menebar fear bukanlah hal yang baru. 

Itulah kenapa saya tuliskan di awal-awal paragraf tadi, kalau anda ingin paham cara menganalisis saham yang baik, anda harus sering melakukan praktik trading, milikilah pendirian dalam trading, milikilah trading plan, manajemen modal dan mindset trading yang benar. 

Dengan begitu, anda bisa melihat peluang-peluang di pasar saham. Dari situlah anda bisa meraih profit. Bayangkan jika anda terpengaruh oleh pendapat2 trader yang tidak memiliki dasar analisa yang jelas, anda terbawa arus fear tersebut, justru anda tidak akan bisa meraih profit.

Padahal yang seringkali terjadi, saat trader-trader mulai menebar fear di market, harga saham tidak jatuh seperti apa yang dibicarakan. Justru ada momen-momen di mana harga saham akan naik lagi dengan cepat setelah jatuh beberapa saat. Disitulah anda bisa melihat peluang untuk membeli saham2 yang bagus. 

Harga saham itu seperti kurva grafik. Saat harga saham turun banyak, terdiskon, pasti banyak akan banyak diborong trader, sehingga harganya naik. Demikian pula kalau harga saham sudah naik tinggi, trader pasti akan take profit, karena tujuan trader beli saham adalah untuk dapat untung. 

Anda bisa pelajari kembali konsep harga saham yang pernah saya ulas disini:Konsep Trading Saham: Beli Saat Mau Naik, Jual Saat Mau Turun.

Jadi trading saham itu sebenarnya lebih kearah SENI, yaitu seni menghadapi market. Anda bisa profit jika anda memiliki seni dalam trading, bukan hanya sekedar mengikuti "kata Si A", "Kata Si B". 

Kita tidak bisa menyalahkan atau bahkan menghentikan trader-trader untuk berpendapat. Yang perlu kita kontrol adalah diri kita sendiri: Bagaimana reaksi kita ketika berhadapan dengan market, apakah anda punya pendirian yang kuat atau tidak? 

Dan sekali lagi, pendirian yang kuat dan kesempatan anda mencetak profit ditentukan dari kemauan anda untuk belajar saham mandiri, praktik, punya mindset trading, menyusun manajemen modal dengan benar. 

Sebagai referensi belajar saham full praktik trading dan seni-seni menghadapi market, anda bisa pelajari strategi2 trading yang bisa anda praktikkan langsung untuk memilih saham bagus, dan mengambil keputusan tepat di market pada materi praktik2 berikut: Strategi Menghadapi Saat Pasar Saham Bearish dan Buku Saham Pemula - Expert (full analisis teknikal, plus materi manajemen modal, menyusun trading plan, mindset trading). 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.