Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Cermat Memilih Saham untuk Trading

Memilih saham untuk trading dari sekian banyak saham yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah tantangan kita sebagai seorang trader saham. Anda harus bisa memilih beberapa saham yang paling menguntungkan untuk anda.




Di dalam tren IHSG bullish, bearish atau sideways sekalipun, pasti ada saham-saham yang harganya bagus untuk ditradingkan. Oleh karena itu, anda tidak perlu mencari saham-saham gorengan atau saham2 yang nomilanya murah untuk trading.

Anda harus cermat memilih saham yang berkualitas, dan perhatikan kondisi market saat itu. Kondisi market bullish, bearish dan sideways, semuanya bisa anda manfaatkan untuk trading. 

Supaya anda bisa memilih saham untuk trading, ada baiknya memilih dan mencermati saham-saham berikut:  

1. Lihatlah saham-saham yang punya pergerakan cepat 

Tren IHSG yang bullish, bearish maupun sideways, saham yang bagus untuk ditradingkan adalah saham-saham yang punya pergerakan / fluktuatifnya cepat. Namun, anda harus memilih saham-saham yang likuid, yaitu mencari saham2 yang naiknya stabil dan wajar. 

Melakukan screening saham juga bagian penting agar anda bisa memilih saham-saham yang layak buat trading, dan mendapatkan stock pick berkualitas. Anda bisa pelajari analisa memilih (screening) saham bagus disini:  Cara Simple & Efektif Screening Saham Bagus

Prioritaskan saham-saham likuid yang punya pergerakan cepat untuk trading, karena saham-saham tersebut lebih mudah dianalisa dengan analisa chart, dan support-resistennya dapat anda manfaatkan untuk buy-sell di harga yang bagus. 

Sebagai tambahan edukasi saham, anda bisa pelajari beberapa tips trading di saha sideways yang pernah kita bahas bersama disini: 3 Strategi Trading pada Saham Sideways. 

2. Lihat saham-saham yang lagi booming

Memang kita tidak selalu menemukan saham yang sedang booming. Saham yang sedang booming hanya terjadi di saat-saat tertentu, saat sektor usaha sedang bangkit, atau adanya kebijakan-kebijakan pemerintah yang membuat sektor-sektor tertentu diuntungkan. 

Sebagai contoh, di tahun 2014 saat program pembangunan infrastruktur di Indonesia sedang gencar, maka saham-saham di sektor konstruksi dan infrastruktur (WIKA, WSKT, PTPP, ADHI, JSMR) naik paling tinggi dibandingkan saham-saham sektor lainnya. 

Di awal tahun 2016, saat harga batu bara mulai bullish, maka saham-saham di sektor tambang batu bara seperti ADRO, PTBA, ITMG, HRUM dan lain2 harganya booming. 

Kalau ada sektor tertentu yang sedang booming, anda bisa mengambil peluang dengan membeli sahamnya. 

3. Saham yang sudah murah

Saham yang harganya sedang murah / diskon, adalah saham-saham yang punya potensi naik jangka pendek. Jika anda seorang trader, pilihlah saham-saham yang sudah murah secara analisa teknikal. Pelajari juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah.

Baik dalam kondisi market bullish, bearish dan sideways pasti ada saham-saham yang harganya sudah diskon, karena market bergerak fluktuatif. Dalam kondisi pasar saham bearish, kita lebih mudah menemukan saham2 murah yang berpotensi naik cepat. 

Sedangkan kalau market bullish, anda bisa menunggu saham-saham koreksi normal untuk ditradingkan di harga bawah. 

4. Lihat saham-saham yang secara historis pernah memiliki tren naik yang cukup kuat

Jika pasar saham jatuh / strong bearish, anda akan menemukan banyak saham yang turun drastis. Tetapi dengan modal yang terbatas, anda harus memilih beberapa saham saja yang bagus untuk anda beli. 

Jika pasar saham mulai bangkit / pulih, anda bisa menggunakan strategi buy and hold (swing atau positioning trading). Agar strategi hold saham membuahkan profit maksimal dalam jangka menengah, pelajarilah analisa tren. 

Pilihlah saham-saham yang secara historis sudah pernah memiliki tren naik (bullish) yang kuat setelah harganya jatuh. Di dalam analisa teknikal, ada istilah history repeat itself. Oleh karena itu, saham2 yang memiliki tren naik, ketika harganya jatuh, memiliki potensi besar untuk naik dengan cepat. 

5. Jangka waktu trading 

Memilih saham harus diikuti dengan jangka waktu trading. Hal ini karena kondisi pasar saham bullish dan bearish bisa memberikan hasil yang berbeda terhadap cepat lamanya saham bisa naik. 

Pasar saham yang sedang bullish, lebih cocok digunakan untuk swing atau positioning trading (buy and hold dengan jangka waktu diatas seminggu). Sedangkan pasar saham yang sedang bearish, lebih cocok untuk trading jangka pendek, atau intraday trading (trading harian).

Jadi, di dalam trading saham anda tidak perlu membeli saham-saham gorengan, jika anda ingin mengincar profit yang konsisten. Pilihlah saham2 yang memiliki risiko lebih kecil, sehingga anda bisa menghasilkan return konsisten. 

Strategi memilih saham untuk trading di pos ini, bisa diterapkan pada semua level trader, baik trader pemula sampai trader saham expert.   

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.