Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisis Teknikal: Pullback Saham

Di dalam analisis teknikal (chart) kita mengenal istilah PULLBACK saham. Saya rasa istilah ini sudah tidak asing bagi para teknikalis. Para analis, broker saham juga sering menggunakan istilah pullback ketika menganalisa chart suatu saham. 




Pertanyaannya: Apa itu pullback saham? Dalam hal apa suatu saham dikatakan mengalami pullback? Di pos ini kita akan membahas detail tentang PULLBACK SAHAM.

[Rekan-rekan yang ingin mempraktikkan strategi2 analisa teknikal full praktik untuk memilih saham-saham bagus secara simpel, bisa anda pelajari disini: Buku Saham Full Praktik Trading]. 

Pullback adalah harga saham yang bergerak menyentuh titik support, kemudian kembali naik setelah berada di titik supportnya. Di dalam grafik saham, pullback dapat terjadi pada dua hal berikut: 

-Pullback saat tren naik
-Pullback saat tren turun
Pullback saham
Secara garis besar, gambaran pullback bisa anda lihat pada chart sederhana yang saya buat diatas. Pullback dalam tren naik dapat anda perhatikan pada gambar pertama, di mana pullback terjadi saat harga saham koreksi/ turun menuju support tertentu di tengah tren naik, lalu kembali melanjutkan kenaikannya setelah turun di titik support. 

Yang saya beri tanda persegi dan garis-garis warna hijau, itulah yang dinamakan dengan pullback. Sudah paham sampai disini? 

Untuk lebih memudahkan praktik melihat pullback pada suatu chart saham, anda bisa perhatikan grafik saham berikut (Saya beri contoh salah satu pullback dalam tren naik): 

Pullback saham - Uptrend
Perhatikan grafik saham ADRO diatas. Periode uptrend saham ADRO dimulai ketika ADRO berhasil breakout dari support harga 1.000 (lihat tanda persegi). Setelah ADRO naik cukup drastis sampai ke 1.500, then ADRO kembali bergerak turun (lihat tanda lingkaran pertam) sampai ke area Moving Average 100 (lihat garis kuning) dan MA50 (lihat garis biru). 

ADRO turun dan sedikit sideways di area tersebut, sehingga area tersebut menjadi area supportnya, di mana pada grafik tersebut, supportnya ada di harga 1.200-an. 

Nah, setelah ADRO berada di support 1.200-nya, ADRO kembali memantul naik (rebound). Area yang saya beri tanda lingkaran pertama, itulah yang dinamakan dengan pullback, di mana harga saham turun kembali setelah harganya naik (BACK), lalu harga saham menarik kembali (PULL) keatas alias rebound setelah harganya turun. 

Demikian juga, bisa anda lihat tanda lingkaran kedua, di mana setelah ADRO berhasil naik, ADRO kembali koreksi, namun tidak lama kemudian ADRO rebound (pullback kedua),  dan trennya harganya tetap membentuk uptrend. 

Demikian juga pullback yang terjadi pada tren turun seperti saham UNVR berikut: 

Pullback saham - downtrend
Pullback saat downtrend terjadi ketika harga saham mengalami penurunan, lalu harga saham sedikit sideways, dan rebound. Kemudian, setelah harga saham rebound, harga saham lanjut turun lagi. Pada grafik saham UNVR diatas, pullback terjadi dua kali, yaitu yang saya beri tanda lingkaran warna biru. 

PULLBACK UNTUK TRADING SAHAM 

Artinya, periode pullback bisa anda manfaatkan untuk trading saham, dengan cara membeli saham di harga yang LEBIH RENDAH (di titik support saat turun), dan jual di harga yang LEBIH TINGGI alias mahal. 

Trading dengan memanfaatkan pullback, bisa anda praktikkan untuk semua kondisi, baik saat pullback uptrend maupun pullback downtrend, karena pullback sesungguhnya memberikan SINYAL bagi trader mengenai adanya kemungkinan suatu saham yang rebound setelah harganya kembali ke titik support tertentu.   

PULLBACK YANG GAGAL (FAKE SIGNAL)

Namun perlu anda ketahui, saham yang terlihat akan pullback, belum tentu harganya akan naik / rebound. Di dalam analisa saham, ada yang dinamakan dengan fake signal alias sinyal palsu. 

Anda bisa perhatikan kembali grafik saham ADRO diatas. Perhatikan tanda lingkaran ketiga  (yang terakhir) pada grafik ADRO. Yap, disitu terlihat setelah ADRO naik dan mulai bergerak turun ke titik support, ADRO seolah-olah akan melanjutkan kenaikannya lagi. 

Tapi yang terjadi justru sebaliknya. ADRO bukannya naik lagi, namun malah meneruskan penurunannya. Memang setelah mencapai harga saham terendah di grafik tersebut, ADRO berhasil naik lagi (reversal), namun kenaikannya jauh diatas harga sinyal pullback sebelumnya (lingkaran ketiga). 

Sehingga, tidak 100% pullback itu berhasil. Lalu, bagaimana cara memanfaatkan profit saat saham mengalami pullback?


Memanfaatkan profit saat saham mengalami pullback 

Trading dengan memanfaatkan pullback sama dengan anda menunggu momentum untuk membeli saham di harga murah alias diskon. Tetapi, tentu saja tidak semua kondisi yang terlihat sudah pullback itu menguntungkan. 

Karena seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, tidak semua saham yang terlihat mengalami pullback, harganya masih bakalan naik atau rebound dari supportnya. Hal ini bisa terjadi dalam kondisi pullback uptrend maupun pullback downtrend. 

Supaya anda bisa memaksimalkan profit dari pullback, anda harus menganalisa lebih dalam saham-saham diskon yang sinyalnya bagus, bukan hanya sekedar membeli saham saat turun. 

Disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah, kita sudah membahas kriteria, analisa dan cara-cara menemukan saham yang sudah diskon, yang punya potensi naik, dengan cara memilih saham-saham yang bagus. Anda bisa mendapatkannya. 

Jadi anda harus perhatikan kondisi saham, kondisi market, dan kombinasi analisa teknikal, karena tidak semua saham yang pullback memberikan sinyal bagus untuk trader. 

Dan tidak semua saham yang sudah terlihat turun murah, harganya akan naik. Maka dari itu, anda harus bisa menemukan dan membedakan saham mana yang sudah benar-benar diskon dan murah secara teknikal, dengan saham2 yang terlihat murah, namun masih berpotensi turun. 

Di praktik menemukan saham diskon secara teknikal, kita sudah mempraktikkan strategi-strateginya.    

PULLBACK UPTREND VS PULLBACK DOWNTREND 

Trading pullback saat uptrend vs saat downtrend, mana yang lebih menguntungkan? Banyak trader mengatakan: Kalau trading saat pullback downtrend, itu ibarat menangkap pisau jatuh, karena harga saham masih bergerak turun, dan biasanya kenaikan pullbacknya tidak bertahan lama. 

Jadi apakah benar trading saat pullback uptrend itu lebih menguntungkan? 

Tidak selalu. Tapi harus saya akui, saat saham sedang bergerak downtrend, risiko tradingnya akan sedikit lebih tinggi, karena tren saham masih bergerak turun. 

Berdasarkan pengalaman saya pribadi, kedua kondisi bisa sama-sama memberikan profit yang maksimal, asalkan anda memilih saham dan momentum yang benar (seperti yang sudah kita jelask diatas tentang menemukan saham diskon), dan perhatikan juga TIME FRAME tradingnya. 

Saat tren saham sedang naik, memang membeli saham di harga murah dan menyimpan lebih lama, akan lebih aman.  

Tetapi kalau tren saham sedang turun, strategi trading pullback lebih bagus untuk jangka pendek, yaitu jangka waktu harian sampai beberapa hari. Kalau anda hold saham terlalu lama saat kondisnya downtrend, hal ini akan meningkatkan risiko (saham yang sudah naik dan untung, tidak anda jual, akhirnya sahamnya justru turun lagi). 

Mungkin itu saja yang bisa saya sharing di pos ini tentang PULLBACK SAHAM. Saya rasa tulisan tentang pullback di web Saham Gain ini sudah sangat komplit, karena belum banyak yang menjelaskan pullback beserta contoh detailnya. Semoga anda sudah bisa memahami tentang pullback dalam trading. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.