Di dalam trading saham, tugas anda dan saya sebagai trader adalah mencari saham2 yang bagus untuk ditradingkan. Dari situlah seorang trader bisa mencetak dan mendapatkan profit.
Dalam kondisi pasar saham yang mendukung (bullish), mayoritas trader bisa mendapatkan profit yang lebih maksimal dari saham-saham bagus. Tapi bagaimana kalau kondisi pasar saham lagi turun-turunnya? Seperti yang pernah kita hadapi pada kondisi IHSG berikut:
IHSG yang turun tajam pada saat ada wabah virus Corona
Tidak hanya sekali-dua kali kita menghadapi pasar saham yang anjlok. Turunnya IHSG seringkali terjadi dan ada banyak sekali penyebabnya.
Kalau sebelumnya anda bisa mendapatkan profit yang besar di saham-saham pilihan anda, pada saat IHSG turun tajam, sebagus dan se-likuid apapun sahamnya, pasti akan ikut turun, terutama karena aksi panic selling.
Bahkan mungkin anda tidak akan menduga bahwa saham-saham yang selama ini mudah rebound harganya masih bisa turun terus. Rasanya analisis teknikal seolah tidak berfungsi kalau IHSG sudah turun tajam, dan saham-saham yang sudah di support masih jebol terus.
"Belilah saham saat harganya sedang turun, dan juallah saat mau naik". Anda mungkin sering dengar konsep ini. Tapiii... Kalau saham-saham sudah pada turun drastis, anda pasti bakalan protes:
"Ah yang bener aja. Saham dibeli harganya masih turun terus kok".
Saat saham bullish, banyak yang untung. Tapi saat saham bearish... Disinilah anda harus merubah strategi trading. Anda tidak bisa menerapkan strategi yang sama (beli saham banyak di harga support-suppoer "hafalan") ketika saham lagi strong bearish.
Di saat lagi turun-turunnya saham, saham bagus yang lagi turun justru bisa menjadi peluang anda untuk mendapatkan saham tersebut di harga murah. Ketika saham bearish, anda bisa menerapkan strategi2 berikut:
1. Masukkan saham-saham bagus ke dalam screening saham anda.
Saham bagus yang lagi turun harus anda 'kawal' terus pergerakannya. Anda bisa pelajari tentang screening saham disini: 2 Aplikasi untuk Screening Saham.
Anda tidak harus mentradingkannya secara langsung, namun anda bisa memasukkan saham2 bagus ke dalam stock pick anda, sehingga anda tidak luput untuk memanfaatkan momentum saat IHSG sudab berbalik arah.
2. Terapkan strategi trading pendek
Kalau bicara tentang "IHSG turun", analisanya bisa sangat luas. I mean, lama tidaknya IHSG turun itu sangat tergantung dari sentimen yang mempengaruhinya. Ada yang pengaruhnya ke market hanya sebentar.
Ada yang pengaruhnya lama. Kalau pengaruh sentimen negatif ke IHSG berlangsung cukup lama, dan masih banyak sentimen2 negatif berkeliaran, maka ada baiknya anda menerapkan strategi trading pendek di saham bagus yang lagi turun.
Caranya dengan memanfaatkan technical rebound, karena walaupun IHSG turun, pasti ada masa di mana IHSG bisa berbalik arah. Pelajari juga: Cara Memilih Saham Bagus untuk Trading Pendek.
Untuk melihat lama tidaknya pengaruh sentimen negatif ke IHSG, salah satunya bisa anda lihat dari berita2 negatif yang masih beredar, dan minimnya sentimen positif yang menggerakkan market.
3. Tidak gegabah membeli saham
Walaupun anda punya saham2 bagus pilihan, namun dalam kondisi market yang sedang jelek, jangan gegabah untuk membeli saham dalam jumlah besar.
Dalam kondisi market strong bearish, saya pribadi bahkan jarang melakukan aktivitas trading dan membeli saham dalam lot yang lebih kecil.
Yup, itulah mengapa di pos ini: Berapa Untung Saham Sebulan? Saya menuliskan bahwa penghasilan trader saham bulanan itu sangat variatif, karena kondisi market bisa berbeda-beda.
Sekian sharing saya mengenai cara menghadapi market, terutama ketika market sedang bearish dan saham-saham bagus sedang turun banyak. Anda bisa terapkan di dalam trading anda, dan banyaklah praktik agar anda bisa menghadapi sentimen2 negatif maupun euforia yang ada di market.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.