Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Tips Trading: Saham yang Naik Tinggi

Kalau anda menemukan saham yang harganya sudah naik tinggi, syukur-syukur kalau anda sudah membeli sahamnya di harga bawah dan hold / keep. 

Tetapi bagaimana kalau anda belum sempat membeli sahamnya (mungkin karena anda sudah beli saham yang lain) atau bahkan baru menyadari kalau ada saham yang harganya lagi uptrend? Apakah anda akan tetap membeli sahamnya? 

Sebagai contoh, pada grafik saham yang sering terjadi adalah harga saham yang mulai sideways setelah membentuk pola uptrend yang cukup kuat, tapi kalau dilihat secara chart 6 bulan atau satu tahun harga tetap uptrend (high-low-nya). Contohnya perhatikan chart TPIA berikut: 

Saham TPIA
Dalam konteks trading saham, kalau anda menemukan saham yang naik tinggi seperti diatas, apakah anda akan membeli dan mentradingkan sahamnya? 

Ketika menemukan saham yang sudah naik tinggi seperti diatas (ada banyak sebenarnya saham2 seperti ini), biasanya pergerakan harga saham jangka pendek akan mulai terbatas. 

Artinya, saham seperti ini akan mulai bergerak menguat terbatas (uptrend tidak sekuat sebelumnya), dan bahkan sewaktu-waktu saham bisa koreksi drastis. Mengapa demikian? 

Perhatikan lagi chart diatas. Pada saat harga saham sudah naik tinggi dan koreksi di resisten pertama, saham TPIA berhasil rebound. Namun rebound TPIA tidak sekuat tren naik pertama, dan TPIA bergerak sideways, dan tidak mampu menembus resisten pertama (lihat dua garis horizontal di chart yang merupakan pertanda sidewaysnya saham dari tren naik. 

Anda bisa pelajari juga bagaimana cara membaca pola-pola saham yang sudab berada di ujung tren naik disini:Praktik Cara Membaca Saham yang Akan Turun. 

Pola uptrend kedua yang jauh lebih lemah daripada tren naik pertama, plus saham yang sudah mulai bergerak sideways (tidak mampu menjebol resistennya), menunjukkan bahwa range pergerakan saham sudah sangat terbatas. 

Jadi kalau anda mentradingkan saham seperti ini dengan harapan saham anda bisa bergerak naik dengan cepat, maka kemungkinan besar yang terjadi justru saham anda tidak bergerak kemana-mana alias trendless. 

Meskipun begitu, kita memang tidak memastikan 'rumus' di pasar saham. Bisa saja saham yang kelihatannya sudah sideways di puncak, tiba-tiba harganya breakout dan lanjut naik, who knows? 

Tapi apa yang saya paparkan diatas ini merupakan pengalaman saya pribadi ketika mengincar saham yang sudah naik tinggi. 

Intinya, kalau anda menemukan saham yang harganya naik tinggi, khususnya anda yang tujuannya mau swing trading, ada baiknya anda mulai mewaspadai pergerakan saham2 tersebut. 

Kalau saham mulai turun, tunggulah koreksi untuk beli di harga bawah. Pelajari juga: Konsep Trading Saham: Beli Saat Mau Naik, Jual Saat Mau Turun supaya anda bisa mendapatkan saham di harga yang lebih baik. 

Namun jika menurut analisa anda saham tersebut ada potensi breakout, silahkan anda membeli sahamnya. Yang jelas, jangan sampai anda membeli saham yang sudah naik tinggi hanya karena anda tidak mau 'ketinggalan kereta' karena anda mendengar 'cerita2 sukses' trader yang profit di saham yang sama. 

Lakukan analisa dan selalu pertimbangkan sebelum anda membeli saham.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.