Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Merger dan Akuisisi untuk Investasi Saham

Merger ataupun akuisisi merupakan salah satu aksi korporasi yang sering menjadi perhatian pelaku pasar. Kalau anda belum tahu apa itu merger dan akuisisi, anda bisa baca-baca disini: Perbedaan Merger, Akuisisi, Konsolidasi. 

Biasanya ketika perusahaan A akan diakuisisi perusahaan B misalnya, maka akan diawali dulu dengan RUMOR. Karena ketika ada berita akuisisi / merger, biasanya tidak akan langsung resmi menjadi berita, namun masih "dikabarkan", masih "rencana". Dengan demikian masih menjadi rumor. 

Merger dan akuisisi ini biasanya akan meningkatkan kesempatan bandar untuk menggoreng saham. Apalagi kalau perusahaan yang mengakuisisi adalah perusahaan besar yang punya nama baik. 

Ketika merger dan akuisisi masih menjadi rumor, pada periode rumor itulah bandar biasanya mengangkat harga saham tersebut. Di pasar saham, hal ini disebut sebagai: Buy On Rumor, Sell On News

Sehingga, hal ini akan menciptakan kesan seolah-olah fundamental suatu perusahaan akan semakin membaik karena harga saham mulai naik drastis dan pelaku pasar menganggap perusahaan yang diakuisisi kinerja kedepan akan cemerlang (terutama kalau yang mengakuisisi adalah perusahaan besar). 

Tetapi faktanya, setelah rumor akuisisi menjadi berita, harga sahamnya justru cenderung turun (sell on news). Ada banyak contoh. 

Kita ambil salah satunya di mana PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) akan diakuisisi oleh PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) dan rumornya SMBCI akan memiliki 97,34% saham BTPN, di mana SMBCI ini merupakan salah satu bank terbesar di Jepang. Anda bisa lihat bagaimana pergerakan grafik BTPN. 

Saham BTPN
Pada saat akuisisi masih menjadi rumor, banyak anggapan BTPN akan menjadi bank yang memiliki pertumbuhan aset yang besar , mengingat adanya akuisisi oleh perusahaan besar SMBCI. 

Sehingga saham BTPN melonjak drastis (lihat tanda persegi) selama rumor beredar. Nah, pada saat rumor sudah menjadi berita (tanda lingkaran), saham BTPN langsung najlok, dan selama 2 tahun BTPN belum kembali ke harga pasca akuisisinya. 

Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa ketika perusahaan A merger / akuisisi dengan perusahaan B, hal ini bukanah jaminan bahwa fundamental perusahaan akan menjadi lebih jauh baik. 

Karena efek dari adanya akuisisi harus anda lihat kinerjanya paling tidak satu tahun kedepan. Kalau dalam 1-2 tahun kinerjanya kurang lebih sama dengan kinerja sebelum aksi korporasi, maka harga saham biasanya akan sulit untuk naik lagi. 

Apalagi pada saat periode rumor bandar sudah mengangkat harga sahamnya duluan, sehingga ketika saham sudah tinggi dan bandar sudah merasa untung, bandar akan 'banting harga'. 

Pola-pola yang serupa juga banyak terjadi pada saham-saham yang mengalami aksi korporasi yang sama. Anda bisa lihat contoh lainnya grafik saham BDMN yang pernah diakuisisi MUFG Bank Ltd. 

Jadi kalau ada aksi korporasi merger atau akuisisi, saran saya jangan mudah terjebak dengan rumor2 yang beredar: Fundamentalnya akan membaik, perusahaannya akan jadi perusahaan blue chip dan lain2. Anda harus amati dulu kinerja fundamentanlnya minimal 1 tahun mendatang pasca aksi korporasi. 

Dan kalau setelah rumor menjadi berita harga sahamnya anjlok ada baiknya anda menghindari dulu sahamnya, karena umumnya jatuhnya harga saham pasca berita akuisisi cukup lama. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.