Trading Saham Sesuai Kemampuan

Trading saham harus sesuai dengan kemampuan anda... Saya sering menyarankan pada trader untuk trading sesuai dengan kemampuan masing2. Kalau anda baru belajar saham, jangan berangan-angan untuk langsung menjadi trader dunia dan sukses seperti mereka. 

Anda boleh saja memiliki impian menjadi trader dunia. Tetapi sekali lagi, anda juga harus menganalisa kemampuan trading anda. Sebab kalau anda gegabah dan tidak melihat kemampuan, justru hal ini akan menimbulkan risiko kerugian yang lebih besar. 

Trading sesuai kemampuan, berarti anda harus mempertimbangkan empat hal berikut: 

1. Modal 

Modal alias duit adalah hal yang sangat penting dalam trading. Pada saat trading, anda harus menyesuaikan modal dengan kemampuan anda. 

Kalau anda masih pemula, jangan menggunakan modal trading terlalu besar (sampai puluhan juta misalnya) hanya karena anda ingin untung besar dan berambisi seperti trader dunia yang sudah pengalaman. 

Jika anda belum memiliki banyak pengalaman trading, modal besar justru akan menjerumuskan anda dalam risiko kerugian besar, karena anda belum memiliki kemampuan dan pengalaman yang cukup. 

Kalau anda masih pemula, gunakanlah modal awal minimal Rp1-3 juta terlebih dahulu. Pelajari juga: Modal Ideal Trading Saham. 

2. Skill / kemampuan trading 

Anda harus menyesuaikan diri anda dengan kemampuan trading yang anda punya. Artinya, kalau anda belum bisa menghasilkan profit konsisten. Anda masih berada dalam tahap mencari indikator yang cocok untuk anda. Anda masih menyusun trading plan yang sesuai untuk anda. 

Atau bahkan trading anda masih sering rugi, maka tradinglah dulu menggunakan modal sekecil mungkin, dan pilihlah saham2 yang risikonya kecil. Jangan memilih saham2 yang berisiko hanya karena anda ingin untung cepat. 

Anda bisa pelajari cara-cara screening saham yang menguntungkan disini: Panduan Memilih Saham Bagus Pemula - Expert.  

3. Jam terbang / waktu untuk menganalisa saham

Sesuaikan jam terbang anda dengan strategi trading anda. Sesuaikan trading saham dengan kemampuan anda. Artinya, jangan sampai anda overtrading alias trading terlalu banyak. Anda harus mengetahui batas kemampuan anda. 

Trader lain mungkin menganggap bahwa trading 15 kali dalam sebulan adalah frekuensi trading yang ideal. Tapi belum tentu menurut anda trading 15 kali adalah frekuensi ideal untuk anda. 

Maka dari itu, kembali lagi anda harus mengevaluasi trading anda. Jangan trading terus-menerus hingga overtrading hanya karena anda mau mengejar profit besar di saham. Frekuensi trading yang terlalu banyak sama sekali tidak menjamin anda lebih untung. 

4. Target trading 

Poin ini juga sangat penting dan harus anda evaluasi. Banyak trader yang melewatkan satu hal ini. Menetapkan target2 trading yang realistis itu sangat perlu. Banyak sekali trader2 pemula ingin bisa langsung beli rumah dari profit saham. Ingin untung cepat dalam semalam. Ingin kaya mendadak. 

Kalau anda masih 'lampu hijau' di dunia saham, maka jangan muluk-muluk dalam menetapkan target. Ingatlah bahwa target utama seorang trader pemula bukanlah untung sebesar mungkin di saham, tapi: MEMINIMALKAN KERUGIAN (CUT LOSS). 

Kalau anda belajar dan bisa meminimalkan kerugian, percayalah mendapatkan profit tidak akan terlalu sulit. Tapi kalau langkah anda sudah salah dalam menetapkan target (ingin langsung kaya), maka dampaknya bisa fatal terhadap trading anda. 

Dan banyak trader yang bangkrut justru karena mindset2 trader yang salah dalam menetapkan target. Ketika target 'cepat kaya' tidak tercapai (jelas saja, baru belajar kok ingin langsung sukses), trader langsung menganggap pasar saham itu judi, spekulasi dan lain2. 

Padahal kalau anda mau menekuni analisa teknikal dan berpikir realistis, target trading anda akan tercapai. Jadi, mulai sekarang evaluasilah target2 trading anda.

Oke, jadi empat poin ini harus anda perhatikan lagi. Terutama buat anda yang baru belajar saham, kalau anda mampir di pos ini, evaluasi dulu empat poin ini sebelum memulai trading, agar anda bisa trading sesuai dengan kemampuan anda.