Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Support Resisten Saham Manual vs Indikator

Beberapa waktu lalu saya mendapatkan pertanyaan dari trader. Pertanyaannya sebagai berikut: 

"Selamat malam Pak Heze. Saya mau tanya tentang support /resisten. Kapan kita memilih untuk menggunakan support kuat, kapan menggunakan support Moving Average (MA)? Pertanyaannya seperti berikut: 


Jadi inti pertanyaannya adalah dalam trading kapan sebaiknya kita menggunakan support/resisten yang ditentukan menggunakan garis manual yaitu garis horizonal untuk melihat s/r kuat, s/r terdekat. Dan kapan sebaiknya menggunakan s/r dari garis indikator. Dan garis indikator untuk menentukan support dan resisten itu sendiri ada macam2 nggak cuma MA, misalnya Bollinger Bands, Zig Zag, MACD, Fibonacci. 

Berdasarkan pengalaman trading saya, menentukan support resisten manual dan menggunakan indikator sebaiknya digunakan bersamaan. Artinya, saat menganalisa saham, anda sebaiknya sudah memasang indikator sebagai alat bantu menentukan support resisten yang cocok untuk anda.

Entah anda menggunakan MA, BB, MACD dan lain2. Anda harus tetap menentukan sendiri support-resisten manual. Baca juga: Menemukan Saham Naik dengan Variasi Support Resisten. 

Nah, kalau anda melihat ada titik2 support-resisten yang diberikan oleh indikator trading, maka anda bisa lanjutkan atau tambahkan dengan support-resisten manual yang anda tentukan sendiri.  

Support resisten saham
Sebagai contoh, anda lihat chart diatas. Garis-garis MA bisa digunakan sebagai alat bantu untuk menunjukkan support-resisten di chart (tanda persegi dan lingkaran). Kalau indikator sudah 'memberitahu' anda letak2 support resisten, anda bisa menambahkan support dua, atau resisten kedua sebagai acuan untuk trading pakai garis manual yang anda buat sendiri (horizontal line). 

Karena terkadang walaupun indikator menunjukkan letak2 support resisten, biasanya masih ada support-support yang 'nanggung' dibawahnya lagi, di mana support2 itu masih potensi tersentuh kalau ternyata support yang ditunjukkan indikator masih turun lagi. 

Jadi penting melakukan kombinasi support resisten manual dengan indikator. Menentukan support resisten manual akan membantu anda untuk melihat lebih jauh letak support-resisten yang tidak ditunjukkan indikator.  

Tapi dalam praktik trading kadang nggak sesimpel itu. Terkadang kalau sinyal saham lagi kurang mendukung (entah karena trennya lagi turun tajam atau sahamnya sideways terus), indikator trading yang kita gunakan terkadang tidak memberikan 'bantuan' support-resisten seperti yang kita harapkan. 

Kalau anda menemukan kasus seperti itu, saran saya anda lebih baik menentukan sendiri letak support-resisten dengan garis manual yang anda tarik sendiri. Selain itu, anda bisa kombinasikan dengan analisa candlestick dan chart pattern untuk melihat sinyal2 apa yang berpotensi terjadi di saham tersebut, turun atau naik. 

Baca juga: Belajar Chart Pattern Saham & Praktik. Dengan begitu, anda bisa mengidentifikasi mana support2 dan resisten2 penting di suatu saham, ketika indikator belum memberikan arahan support-resisten karena tren sahamnya yang masih kurang bagus. 

Dalam menentukan support-resisten dengan cara tarik garis, anda bisa menggunakan bantuan dengan Fibonacci atau Gann Angle. Baca juga: Cara Menggunakan Fibonacci Retracement. 

Akan tetapi Fibonacci juga indikator, di mana ketika tren saham lagi kurang bagus, misalnya downtrend terus atau sideways lama, kemungkinan titik2 Fibonacci akan terasa sangat lama untuk tersentuh. 

Jadi anda harus tetap melihat dan menentukan support resisten manual suatu saham, entah yang terdekat atau yang sering tersentuh. 

Kesimpulannya, gunakanlah support-resisten manual dan indikator secara bersamaan. Tetapi jika indikator saat itu tidak memberikan arahan support-resisten, anda harus menggunakan support-resisten manual.  

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.