Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Jokowi Effect, Saham Apa yang Naik?

El Heze
Tahun 2014, saat pelantikan presiden Jokowi, kita semua bisa melihat adanya Jokowi Effect, di mana pasca pelantikan presiden saham2 konstruksi (WIKA, WSKT, PTPP, ADHI), dan saham2 di sektor properti (PWON, CTRA, ASRI), saham2 sektor semen (SMGR, WTON, INTP) terbang tinggi saat itu sampai beberapa bulan mendatang. 

Kita juga sudah bahas di pos sebelumnya. Anda bisa baca-baca kembali disini: Saham Konstruksi, Bagaimana Prospeknya? 

Bagaimana dengan pelantikan presiden Jokowi periode kedua ini? Apakah Jokowi Effect akan memberikan efek yang besar seperti pada periode sebelumnya? Untuk menjawab pertanyaan ini, dan saham2 yang punya potensi naik pasca pelantikan presiden, kita perlu memahami beberapa fakta berikut: 

1. Kita menghadapi dua kondisi market yang berbeda 

Tahun 2014, sebelum pelantikan presiden Jokowi, market memang cenderung koreksi, karena ketidakpastian politik. Tetapi di tahun 2014, boleh saya katakan market saham kita masih cenderung stabil dan uptrend. 

Sedangkan untuk tahun ini, kita menghadapi banyak sekali gejolak internal maupun eksternal. Dari sisi internal misalnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat (Kuratal II/2019 hanya tumbuh 5,05% sedangkan kuartal yang sama tahun lalu bisa mencapai 5,27%), politik yang belum kondusif (membuat investor asing belum berani masuk bursa) dan banyak saham yang sejak awal tahun 2019 sudah banyak yang overvalued.

Dari sisi eksternal, kita juga terkena imbas perang dagang (AS-Tiongkok), termasuk ketakutan adanya resesi ekonomi dunia seperti yang diprediksi oleh para analis. 

Sehingga, di tahun ini kita menghadapi lebih banyak tantangan dan hambatan uptrend di pasar saham, karena masih banyak sentimen2 negatif. 

2. IHSG cenderung lesu

Dalam 1 tahun terakhir, tren IHSG sendiri cenderung tidak meyakinkan. Kalau anda sering memantau market, melihat pergerakan saham secara rutin, anda pasti merasakan kondisi2 saham yang kenaikannya nggak bertahan lama. Kita bisa lihat saham2 konstruksi WIKA dkk, saham ASII, saham2 pakan ternak (CPIN dan kawan2) yang tren sahamnya di tahun ini cenderung lesu. 



Kita bisa lihat tren IHSG 1 tahun yang cenderung turun, di mana IHSG sebenarnya sempat berada di angka 6.600-6.700, namun IHSG akhirnya harus koreksi sampai dibawah 6.000 (dan memang secara fakta, IHSG sendiri sudah mulai overvalued). 

IHSG 6 bulan
 Tapi kabar baiknya, dalam 1-2 minggu terakhir menjelang pelantikan presiden, ada 'tarikan' IHSG, di mana IHSG ternyata berhasil rebound lagi setelah turun sedikit dari level psikologi 6.000 (perhatikan tanda lingkaran). 

3. Setelah pelantikan presiden 

Setelah pelantikan presiden, kita semua masih menunggu siapa saja yang menjadi kabinet-kabinet di kementrian Pak Jokowi, jadi ada kemungkinan Jokowi Effect di tahun ini tetap ada, namun tidak sebesar periode sebelumnya, atau efeknya nggak terjadi secara cepat / drastis. 

SAHAM APA YANG BAKALAN NAIK?

Seperti yang saya bahas di pos ini: Saham Konstruksi, Bagaimana Prospeknya?, saham2 yang akan diuntungkan oleh Jokowi Effect adalah saham2 di sektor konstruksi yaitu WIKA, WSKT, PTPP, ADHI..

Selain itu, melihat pergerakan tahun 2014, saham2 perbankan (BBRI, BBCA, BMRI, BBNI) cenderung ikut naik pasca pelantikan presiden. Dan ketika ada euforia, kenaikan IHSG, maka biasanya saham2 perbankan akan ikut naik, terutama saham2 bank blue chip. 


Saham BMRI
Contoh saham BMRI yang secara teknikal sudah terdiskon sekitar 28% selama  bulan. Namun, sektor utama yang menjadi perhatian pelaku pasar untuk kali ini adalah sektor konstruksi. Untuk anda yang ingin memilih saham pasca pelantikan presiden Jokowi, maka saham2 blue chip konstruksi dan perbankan bisa menjadi pilihan yang menarik. Demikian juga dengan saham2 perbankan. 

Namun perlu anda perhatikan juga kondisi market kedepan. Artinya, anda harus peka terhadap kondisi market kedepan, sehingga anda bisa menentukan target2 take profit secara lebih realistis. Dan tidak gegabah membeli saham (faktor analisa teknikal, fundamental tetap menjadi hal utama). 

Hal ini karena di tahun ini kita tidak tahu seberapa besar Jokowi Effect terhadap mayoritas saham2 kita. Terlebih lagi, sekarang kita masih berada dalam kondisi ekonomi yang bergejolak. Salah satu diantaranya adalah harga komoditas yang masih belum pulih. 


Tren turun Harga batu bara 

Jadi... What's next? 

Tentu kita akan terus pantau dampak Jokowi Effect, terutama di saham2 pilihan konstruksi, properti, perbankan. Dna beberapa bulan lagi kita akan bahas sejauh mana Jokowi Effect terhadap saham-saham di Indonesia. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.