Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Investasi Saham karena Dividen?

Pernahkah anda mendengar 'dividend for pasif income'? Jadi ketika anda investasi di saham tertentu, selain mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham, anda juga akan mendapatkan DIVIDEN, di mana dividen bisa menjadi pasif income untuk investor. 

Baca juga: Apa itu Dividen? Oleh karena itu, saat ini mulai banyak investor saham pemula yang ingin membeli saham supaya bisa dapat dividen tiap tahun. Apakah salah? 

Tentu saja tidak. Investasi saham dengan tujuan mendapat pasif income dari dividen adalah langkah yang baik. Tetapi kalau anda investasi saham HANYA karena anda ingin dapat dividen, anda harus mengevaluasi kembali tujuan investasi anda. 

Di pasar saham, ada banyak sekali perusahaan yang rutin membagikan dividen. Namun sayangnya tidak semua perusahaan yang bagi dividen itu layak untuk investasi. Sekarang saya berikan satu contoh. 


Saham A membagikan dividen secara rutin tiap tahun. Dividend yang dibagikan rata2 sebesar Rp10 per saham, padahal perusahaan tersebut sudah bertahun-tahun listing di BEI, apakah perusahaan tersebut menurut anda layak investasi?

Sedangkan di satu sektor yang sama, ada perusahaan B yang juga sudah listing cukup lama, tetapi membagikan dividen sebesar Rp105 per saham tiap tahun, dan nilai dividen per saham cenderung meningkat seiring dengan peningkatan laba bersih. 

Mana yang anda pilih? 

"Saya pilih investasi di perusahaan B, karena laba jauh lebih besar, dividen lebih menjanjikan" Jawab anda. 

Secara dividen, memang perusahaan B jauh lebih baik. Dan pada umumnya, perusahaan2 yang fundamentalnya baik dan mapan / yang leading di sektor industri, dividen per saham juga cenderung lebih besar.  

Tapi dalam praktikknya, banyak pebisnis saham yang tidak memperhatikan dan menganalisa detail hal-hal ini. Karena tujuan mereka hanya investasi karena dividen, maka banyak investor yang kerap kali hanya mencari saham yang rutin bagi dividen tiap tahun. 

Padahal seperti yang saya tuliskan tadi, bahwa tidak semua perusahaan yang rutin bagi dividen adalah perusahaan yang harga sahamnya bagus dalam jangka panjang. 

Faktanya, banyak saham yang walaupun rutin membagikan dividen tetapi harga sahamnya nggak naik dalam jangka panjang. 

Sehingga, saya sering menemukan investor2 saham pemula yang membeli saham dengan kinerja tidak terlalu baik (perusahaan2 yang sebenarnya sama sekali tidak unggul di sektornya walaupun sudah lama listing di pasar saham), asalkan membagikan dividen. Akhirnya investor justru tidak mendapatkan keuntungan dari saham itu sendiri selain dividen. 

Jadi di dalam investasi saham, faktor utama yang harus anda analisa adalah: KINERJA PERUSAHAAN secara komprehensif. Kinerja perusahaan bukan hanya dilihat dari besar kecilnya dividen, tetapi dari kinerja keuangan (laporan keuangan), pertumbuhan laba, pertumbuhan ekuitas dan lain2. 

Naik tidaknya harga saham dalam jangka panjang, bukan hanya ditentukan oleh dividen, namun kinerja perusahaan secara keseluruhan. 

Sehingga, dengan menganalisa fundamental secara keseluruhan, selain anda mendapatkan dividen, anda juga mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham jangka panjang, karena anda membeli saham yang prospek. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.