Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Kenapa Saham Rokok Turun Terus?

El Heze
Saham-saham rokok terus mengalami tren turun dalam kurun waktu 1 tahun terakhir. Beberapa emiten di sektor rokok yaitu GGRM, HMSP, WIIM khususnya GGRM dan HMSP (karena dua saham ini adalah saha2 big cap) harganya jatuh di support2 terendah selama beberapa tahun terakhir. 

Lalu kenapa saham rokok turun terus? Apakah saham rokok bisa naik lagi? Kita akan bahas di pos ini. Ada beberapa poin penting yang menyebabkan saham rokok turun terus yaitu: 

1. Isu (rumor) kenaikan cukai rokok 

Dalam setahun terakhir, kita sering mendengar isu kenaikan cukai rokok, di mana cukai rokok diisukan naik 10%. Kenaikan cukai rokok ini menimbulkan kekhawatiran pelaku pasar (investor, trader) bakalan menggerus margin profit saham2 rokok. 

Karena dengan naiknya cukai rokok cost perusahaan akan naik, sehingga untuk menutup kenaikan cost perusahaan harus meningkatkan harga jual. Ketika harga jual dirasa "terlalu tinggi", hal ini bisa mengurangi minat konsumsi masyarakat untuk membeli rokok.

Hal ini karena memang salah satu peningkatan cukai rokok selain buat meningkatkan penerimaan negara, adalah untuk pengendalian konsumsi rokok, sehingga masyarakat lebih peduli terhadap aspek kesehatan. 

Kenaikan cukai rokok ini juga dikhawatirkan akan menimbulkan konflik internal antara perusahaan dan buruh. Karena cost naik, perusahaan harus melakukan efisiensi (salah satunya pengurangan tenaga kerja), yang bisa menyebabkan konflik internal. Meskipun fakta di lapangan nanti belum tentu demikian. 

Tapi ketika pelaku pasar menganggap suatu kejadian sebagai bad news, maka tentu saja kita juga tidak bisa berbuat apa-apa kalau pelaku pasar menjual sahamnya terus menerus. 

Yang namanya isu tentu masih belum menjadi news, karena keputusannya belum final alias belum "ketok palu". Jadi penurunan saham2 rokok masih terkesan turun perlahan dan beberapa kali kedua saham ini terlihat sideways terus. Tapi aksi jual asing terutama di GGRM dan HMSP sudah terasa banget. 

HMSP misalnya yang sempat menyentuh harga 3.900-an, secara perlahan turun terus sampai dibawah 3.000. 

Lalu kenapa ketika ada isu kenaikan cukai rokok saham2 rokok nggak langsung turun drastis? Kenapa turunnya perlahan tapi pasti? 

Hal ini karena bad news ini masih menjadi isu, dan pelaku pasar pun sebenarnya juga berharap agar pemerintah tidak jadi menaikkan cukai rokok.

Ada pandangan lain yang mengatakan turunnya HMSP karena masalah free float saham. Baca juga: Perubahan Bobot Saham: Free Float Adjusted Index

Tapi saya rasa, faktor utamanya adalah karena isu kenaikan cukai rokok yang membuat banyak pelaku pasar hengkang dulu dari saham2 ini. 

2. Kenaikan cukai rokok lebih tinggi daripada predikdi (rumor) sebelumnya

Setelah rumor menjadi news, ternyata yang terjadi adalah: Kenaikan cukai rokok jauh lebih tinggi dibandingkan prediksi / rumor sebelumnya. Kenaikan cukai rokok ditetapkan naik 23% (rumornya 'cuma' naik 10%) yang mulai berlaku per Januari 2020.

Hal ini membuat perusahaan harus menaikkan margin harga jual rokok eceran menjadi kurang lebih 30-35%. Dan ketika rumor (sifatnya bad news) sudah menjadi news (dan news-nya ternyata very bad news juga untuk pelaku investor saham khususnya), harga saham rokok langsung anjlok. 

HMSP anjlok 18% sehari. Demikian juga GGRM anjlok sekitar 17% dalam sehari. Anda bisa perhatikan bagaimana grafik HMSP dan GGRM berikut: 

Saham HMSP
Saham GGRM

Sangat jarang kita melihat saham2 blue chip yang bisa turun sampai puluhan persen sehari kalau bukan karena bad news. Dan kita bisa lihat GGRM dan HMSP ini meninggalkan gap down (tanda persegi) yang cukup dalam. 



Harusnya kalau hasil finalnya cukai naik 10% sesuai dengan rumornya atau bahkan naiknya dibawah 10%, maka hal ini bisa mendongrak HMSP dan GGRM karena secara valuasi saham ini sudah murah. 

Tapi karena news-nya berbanding terbalik, maka tidak ada alasan lagi bagi pelaku pasar untuk langsung menjual kedua saham ini dalam jumlah besar. News sudah keluar, dan terjadi bad news, maka tunggu apa lagi? Saatnya pelaku jual dua saham ini. Karena itulah valuasi saham GGRM dan HMSP semakin rendah.  

APAKAH GGRM DAN HMSP BISA NAIK LAGI?

Pertanyaan ini pasti selau ada di benak anda, terutama kalau anda sudah memegang sahamnya. Untuk menjawab pertanyaan ini, kita coba analisa secara analisa teknikal maupun fundamentalnya. 

ANALISA TEKNIKAL 

Grafik HMSP
Penurunan saham2 rokok membuat harga sahamnya jatuh di support2 terendah selama beberapa tahun terakhir. Saya ambil satu contoh saham HMSP. Kalau kita tarik grafik 8-10 tahun terakhir, HMSP sebenarnya sudah mulai menyentuh strong support di tahun 2012-2013. 

Strong support 2012-2013 memang masih lebih rendah (tanda persegi) di harga 2.000-an. Sedangkan HMSP turunnya di 2.190. Artinya, kalau HMSP turun lagi kemungkinan besar HMSP akan menuju strong support-nya. 

Tapi secara teknikal, strong support 2012-2013 imi justru menjadi titik balik naiknya saham HMSP dan GGRM (tanda persegi). Pada tahun2 tersebut, HMSP balik lagi ke 3.400-an dan akhirnya bisa uptrend sampai 4.000. Analisa GGRM kurang lebih sama (dua grafik ini punya pola yang mirip2). 

Kemudian dari sisi analisa teknikal jangka pendek, kita melihat GGRM dan HMSP ada gap down yang sangat lebar, di mana kalau akhirnya gap down ini ketutup lagi (sahamnya naik), dan breakout, maka harapan GGRM dan HMSP untuk naik akan lebih besar, meskipun dalam jangka pendek mungkin masih belum uptrend alias masih technical rebound. 

Jadi secara teknikal, kalau GGRM dan HMSP bertahan di strong support, serta menutup gap jangka pendek, maka harapan GGRM dan HMSP kembali uptrend atau setidaknya nggak turun lebih banyak dalam jangka pendek - bulanan akan lebih kuat. 

ANALISA FUNDAMENTAL 

Saham2 pernah mengalami kenaikan cukai rokok per 1 Januari 2018 sebesar 10,04%. Apa yang terjadi dengan kinerja fundamental saham2 rokok di akhir tahun 2018? Oke, kita coba lihat laporan keuangan audited HMSP per 31 Desember 2018: 

Klik gambar untuk memperbesar

Ternyata kenaikan cukai rokok di tahun 2018 masih membuat saham HMSP (dan saham2 rokok lainnya) mencetak kenaikan omzet dan kenaikan laba bersih (kurang lebihnya 7%). Artinya, kekhawatiran pelaku pasar yang sebelumnya (tahun 2017) mengatakan saham2 rokok labanya bakal turun, dan lain2 tidak terjadi. 

Hanya saja, untuk tahun 2020 anda harus melihat dampaknya lebih lanjut terutama di laporan Q1-nya nanti. 

Nah kalau memang laporan keuangan perusahaan2 rokok tetap berhasil membukukan kenaikan omzet dan laba bersih, maka hal ini akan menjadi sentimen positif yang dapat meningkatkan minat investor untuk memborong saham2 rokok. 

Kedua, perlu anda ketahui, bahwa penurunan saham2 rokok ini sudah jelas karena adanya SENTIMEN NEGATIF, karena BAD NEWS. Kita tahu saham2 yang anjlok karena bad news itu lebih dominan dikarenakan kepanikan pasar (panic selling).

Panic selling salah satunya kita lihat dari besarnya gap down yang terjadi di kedua grafik HMSP dan GGRM. 

Panic selling ini juga pernah terjadi di saham UNVR, di mana laba UNVR Q1/2019 turun, akhirnya banyak trader/ investor yang menjual UNVR sehingga harganya turun dari 50.000 ke 41.000. 

Tapi setelah saham benar2 murah, maka tidak alasan untuk tidak masuk lagi di UNVR, mengingat UNVR turun hanya karena orang2 panic. Sehingga UNVR balik lagi ke 49.000. 

Potensi / peluang ini juga kita lihat di saham HMSP dan GGRM. Panic selling yang terjadi pada kedua saham ini, plus valuasinya yang sudah semakin murah, maka tidak ada alasan lagi bagi pelaku pasar untuk memborong sahamnya. 

Hanya memang kita semua harus melihat perkembangan2 kedepan untuk melihat seberapa kuat potensi naik di saham2 rokok, misalnya laporan keuangan kuartalan atau tahunannya, karena laporan keuangan itu bisa mengindikasikan apakah kenaikan cukai rokok ini benar2 memberikan dampak negatif yang besar pada laba perusahaan. 

Kalau ternyata fundamental perusahaan tetap baik, sahamnya sudah murah (apalagi pelaku pasar jualan karena panic selling), maka kita tunggu waktu saja saham2 rokok bisa uptrend lagi. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.