Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisis Fundamental: Laba Komprehensif

Pada saat melakukan analisa laporan keuangan, khususnya pada analisis laporan laba rugi, anda pasti akan menemukan istilah LABA KOMPREHENSIF atau dalam Bahasa Inggris biasa disebut Other Comprehensive Income (OCI). Selama ini yang kita kenal adalah laba (rugi) bersih. Apa perbedaan laba bersih dengan laba komprehensif? 

Laba (rugi) bersih adalah laba (profit) setelah dikurangi pajak yang dihasilkan perusahaan dari kegiatan operasionalnya selama periode laporan keuangan (periode kuaratalan dan tahunan).

Sedangkan laba komprehensif adalah keuntungan, kerugian, pendapatan dan biaya yang bisa merubah nilai ekuitas pemilik pada laporan keuangan

Laba komprehensif rumusnya adalah: Laba bersih + / - pendapatan (rugi) komprehensif lain. Nah, pendapatan (rugi) komprehensif lain ini biasa terdiri dari pos-pos yang berada diluar operasi perusahaan (tidak berkaitan dengan operasi perusahaan secara langsung), tapi bisa berdampak pada naik / turunnya nilai ekuitas pemegang saham pada periode laporan keuangan tertentu.

Kebanyakan pos-pos pada penghasilan komprehensif lain ini juga tidak direklasifikasi ke laba rugi setelah pajak. Artinya, pos-pos tersebut tidak akan berpengaruh apapun ke laporan laba rugi bersih perusahaan di periode mendatang. 

Contoh penghasilan komprehensif adalah sebagai berikut: 

  • Surplus revaluasi aset tetap
  • Keuntungan / penurunan nilai instrumen derivatif
  • Keuntungan / kerugian transaksi lindung nilai 
  • Pengukuran kembali imbalan kerja jangka panjang
  • Keuntungan / kerugian yang belum direalisasikan dari aset utang sekuritas perusahaan

Nilai2 ini bisa menambah / mengurangi laba komprehensif perusahaan. Jadi katakanlah perusahaan menghasilkan laba bersih sebesar Rp100 miliar. Kemudian perusahaan menghasilkan pendapatan komprehensif lain sebesar Rp1 miliar. 

Maka total laba komprehensifnya adalah Rp101 miliar. Laba komprehensif terkadang ditulis sebagai 'Jumlah Penghasilan Komprehensif'. 

Lalu, kenapa akun-akun pada pendapatan komprehensif dipisah dari laporan laba rugi? Hal ini karena pos-pos tersebut tidak berasal dari pendapatan operasional, serta hanya berhenti di periode berjalan saja. 

Kalau pos seperti 'Penjualan Bersih' atau pos 'Beban Usaha' misalnya. Pos2 tersebut akan masuk ke perhitungan laba rugi karena pos2 tersebut akan terus ada sampai periode2 selanjutnya, dan merupakan salah satu bagian dari operasional. 

Jika anda ingin tahu seperti apa laba komprehensif di laporan keuangan, anda bisa lihat letak laba komprehensif pada laporan keuangan perusahaan (ada di laporan laba rugi) berikut:   

Laba komprehensif
Well, jadi dalam praktik analisa fundamental, mayoritas investor akan lebih memperhatikan laba bersih ketimbang laba komprehensif. Kalau anda perhatikan broker, analis2 saham, berita2 saham, angka laba yang disebutkan biasanya adalah laba bersih, bukan laba k0mprehensif. 

Karena angka laba komprehensif tidak memiliki dampak terlalu signifikan terhadap fundamental perusahaan, dan jumlahnya juga nggak terlalu besar. Bahkan untuk beberapa perusahaan tidak memiliki pendapatan komprehensif lainnya, sehingga nilainya  nol. 

Jadi dalam analisa fundamental, khususnya buat anda yang sedang serius mempelajari laporan keuangan perusahaan untuk mencari saham2 untuk investasi, maka laba bersih tetap merupakan fokus utama anda, bukan laba komprehensif. 

2 komentar:

  1. Akhirnya nemu pencerahan. Terima kasih banyak sudah berbagi.

    ReplyDelete

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.