Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Sukses di Saham

Kisah-kisah investor maupun trader sukses pasti sudah banyak kita temukan. Mulai dari investor2 ternama seperti Warren Buffet, Peter Lynch, dan investor sukses Indonesia yaitu Lo Kheng Hong. Hingga investor / trader yang tidak memiliki basic ekonomi pun ternyata bisa sukses di saham. Anda bisa baca tulisan saya disini: Semua Orang Bisa Sukses Berbisnis SahamAdakah Trader Saham yang Sukses dan Menjadi Trader Saham Sukses. 

Setiap anda dan saya yang trading saham pasti punya tujuan yang sama, yaitu: SUKSES DI SAHAM. Anda dan saya dikatakan sukses apabila bisa mencetak profit yang konsisten. Baca juga: Cara Mengukur Profit Konsisten Saham atau paling tidak anda bisa menghasilkan profit di saham. 

Di pasar saham, saya sering sekali menemukan trader2 yang sangat termotivasi untuk bisa menjadi seperti Warren Buffet, Lo Kheng Hong, maupun pebisnis2 saham sukses lainnya. Sehingga tidak sedikit dari pebisnis saham yang mencoba mengadopsi gaya main saham mereka. 

Tidak ada salahnya, karena anda juga butuh belajar saham dari yang lebih senior. Saya pribadi pun, selalu mempelajari dan mengadopsi cara2 Jesse Livermore, Warren Buffet menghadapi pasar saham, dan saya juga pernah mengulasnya di web Saham Gain ini. 

Tetapi jangan sampai anda mematok ukuran berhasil tidaknya main saham berdasarkan pebisnis saham yang sudah sukses. Anda boleh mengadopsi dan mempelajari cara2 mereka menghadapi market.  

Namun jangan membandingkan diri anda dengan Warren Buffet. Jangan membandingkan diri anda dengan Jesse Livermore. Jangan membandingkan diri anda dengan trader2 manapun yang sukses besar di saham. Lho kok? 

Setiap anda punya gaya trading / investasi yang berbeda. Semua punya style trading sendiri. Semua menjalani pengalaman trading yang berbeda-beda. Setiap anda memulai dengan modal awal yang berbeda-beda. Setiap dari anda punya cara pandang dan cara menganalisa sendiri. 

Itu artinya, kalau anda mau membuat perbandingan apakah anda sukses di saham, maka  sukses di saham cukup anda lakukan dengan cara: Membandingkan anda yang dulu dengan anda yang sekarang. 

Bandingkan saat-saat anda pertama kali trading saham, dengan beberapa tahun setelahnya. Apakah anda mengalami perkembangan yang baik? Atau justru portofolio anda banyak ruginya? Atau masih sama saja alias nggak ada perkembangan? Coba bandingkan hal-hal dibawah ini: 

  • Modal trading anda berkembang. Kalau dulu anda cuma trading dengan modal Rp1 juta, sekarang modal anda sudah Rp100 juta.
  • Anda lebih banyak profitnya. Dulu belum bisa dapat untung, sekarang sudah sering dapat profit. 
  • Kalau dulu anda sering cut loss, sekarang anda sudah jarang cut loss.
  • Dulu anda suka tergesa-gesa beli saham, sekarang lebih paham dengan momentum trading. 
  • Dulu anda masih bingung dengan analisa teknikal, sekarang anda sudah punya analisa teknikal yang cocok untuk anda, anda sudah punya saham2 pilihan. 
  • Dulu masih sering mengandalkan analisa orang lain, sekarang sudah bisa menganalisa saham sendiri. 

Jika modal anda berkembang, anda sekarang bisa dapat profit yang lebih konsisten / besar, anda paham cara menggunakan analisa teknikal dibandingkan dulu, maka sebenarnya anda bisa dikatakan sukses di saham

Hal ini karena, faktanya banyak sekali trader yang modalnya belum berkembang. Masih banyak rugi walaupun sudah trading beberapa tahun, masih tidak tahu cara memilih saham walaupun sudah lama trading. Baca juga: Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus. 

Bahkan banyak sekali trader yang sudah salah memulai start trading, yaitu memulai dengan modal puluhan juta, langsung beli saham tanpa analisa, nekad main di saham2 gorengan. Inilah yang menyebabkan banyak trader pemula yang tidak bisa bertahan di pasar saham.

Di satu sisi, saya juga banyak menemukan trader yang kurang bersyukur. Trader sebenarnya sudah bisa dikatakan sukses di saham, karena dari segi modal, kemampuan analisa, profit yang didapatkan saat ini jauh lebih berkembang dibandingkan saat pertama kali trading.

Namun trader masih merasa dirinya tidak sukses karena sering membandingkan dirinya dengan Warren Buffet, dengan Lo Kheng Hong, dengan trader2 lain. Trader sering iri saat melihat "rumput tetangga lebih hijau". Padahal hal2 seperti ini hanya membuang energi, dan membuat anda menjadi tidak fokus.

Sukses di saham bukan berarti anda harus menjadi sama dengan tokoh2 investor / trader yang terkenal, sering masuk media online, aset-nya besar. 

Sukses di saham bukan berarti anda harus sama dengan trader-trader lain yang berhasil mencetak profit besar di saham, karena apa yang ditunjukkan oleh trader lain, belum tentu "sehijau" apa yang anda lihat. 

Karena seperti saya tuliskan tadi, setiap orang memiliki pengalaman, style dan cara menganalisa saham yang berbeda-beda. Jadi ya logikanya, buat apa kita membandingkan kesuksesan kita di saham dengan orang lain? 

Semua orang bisa sukses bisnis saham, tidak peduli apapun latar belakang anda. Yang perlu anda lakukan kalau anda mau melihat apakah anda sukses atau tidak: Bandingkan diri anda dahulu vs anda yang sekarang. 

Secara disadari atau nggak, membandingkan anda yang dulu dengan sekarang juga penting untuk bahan evaluasi pribadi. 

Kalau poin2 seperti diatas sudah anda raih, maka anda bisa dikatakan sukses. Tapi tentu kalau anda sudah meraih poin2 diatas, perjuangan anda sebagai trader tidak berhenti sampai disitu. Anda harus mengasah terus analisa anda, kemampuan memilih saham dan lain2. 

Nah, sebaliknya kalau ternyata anda yang dulu masih sama dengan yang sekarang. Anda masih sering rugi. Porto anda banyak nyangkutnya. Anda masih bingung memilih saham, anda harus evaluasi kesalahan2 anda, supaya anda nantinya bisa sukses di saham. 

Belajar saham pemula sampai expert, mempelajari analisa teknikal, praktik trading, membenahi kesalahan trading, bisa anda dapatkan praktik2nya disini: Buku Saham.  

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.