Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisis Teknikal: Kapan Beli dan Jual Saham?

Kapan saya harus membeli saham? Kapan saya harus menjual saham saya? Di harga terbaik berapa sebaiknya beli saham? Apakah saya harus beli saham dengan setengah modal, atau full modal? 

Pertanyaan2 ini tanpa kita sadari pasti sering menjadi bahan analisa pribadi. Sebelum anda beli saham, anda pasti akan berpikir terlebih dahulu: Enaknya beli di harga berapa ya? Demikian juga saat anda mau jual saham. 

Kapan membeli dan menjual saham adalah pertanyaan yang bisa dijawab menggunakan ANALISIS TEKNIKAL. Analisis teknikal dirancang agar anda para trader bisa memutuskan dan menjawab pertanyaan kapan beli dan jual saham

Berhubung banyaknya rekan2 yang sering bertanya ke saya: Apakah saham A sudah waktunya beli? Apakah saham B masih bisa naik lagi? Maka anda harus cek analisis teknikal alias grafik masing-masing saham. Karena analisa teknikal menjawab pertanyaan2 tersebut.. 

Namun masih banyak trader yang bingung bagaimana harus menginterpretasikan analisis teknikal, sehingga bisa menghasilkan profit. Hal ini karena variasi analisis teknikal sangat banyak. 

Misalnya ada indikator MACD, Stochastic, Moving Average, Williams %R, Volume, Candlestick. Mana yang bakal anda pilih? Disinilah banyak trader yang bingung tentang bagaimana menginterpretasikan analisa teknikal untuk menjawab pertanyaan: Kapan beli dan jual saham.

Maka dari itu, untuk bisa menjawab pertanyaan kapan beli dan jual saham, mengenal teorit analisa teknikal saja tidaklah cukup. Ada tiga hal maha penting yang harus anda terapkan di dalam menentukan saham-saham bagus yang layak ditradingkan, yaitu:  

1. Gunakanlah analisa teknikal yang bisa menghasilkan profit untuk anda 

Karena analisa teknikal itu ada banyak, maka pakailah analisa teknikal yang SIMPEL, namun terbukti MENGHASILKAN PROFIT. Di pos ini: Analisis Teknikal yang Akurat, saya sudah menjelaskan beberapa poin penting tentang analisa teknikal. 

Bahwa analisa teknikal utama yang harus anda gunakan untuk trading setidaknya adalah: Candlestick, menentukan support-resisten, tren dan ditambah satu indikator. Intinya, analisis teknikal utama itu adalah analisa support-resisten, tren dan candlestick itu sendiri. 

Itulah analisis2 teknikal simpel yang bisa menghasilkan profit dan ditambah satu indikator saham sebagai 'alat bantu' trading. 

Disini: Buku Saham, saya juga menjelaskan praktik-praktik dan strategi lengkap analisa teknikal yang simpel dan dapat diaplikasikan langsung untuk memilih saham-saham yang naik. 

2. Mencari saham yang layak trading

Walaupun analisa teknikal dirancang untuk itu (memutuskan kapan beli dan jual saham), tidak semua saham bisa dianalisa menggunakan analisis teknikal. 

"Kok bisa begitu Bung Heze?" Tanya anda

Kalau anda jeli memperhatikan chart, bid-offer dan pergerakan saham real time, banyak sekali saham gorengan di market. Banyak saham tidak likuid, banyak saham yang dikuasai bandar, banyak saham yang volume-nya kecil dan harganya nggak beraturan. 

Of course, saham-saham ini akan sangat sulit dianalisa dengan analisis teknikal, sehingga kalau anda melakukan analisa grafik di saham2 seperti ini, anda bakalan tetap sulit menjawab pertanyaan: Kapan beli dan kapan jual?

Saham YPAS - Saham gorengan
Contohnya kayak saham YPAS diatas ini. Lihat candlenya yang nggak beraturan. Kadang ada transaksi kadang nggak ada. Lihat juga volumenya yang sangat tipis. Gimana kita bisa menganalisa pakai grafik kalau sahamnya seperti itu? 

Artinya, untuk menjawab pertanyaan tersebut, saya akui anda harus pintar mencari saham yang layak trading juga. At least, pilihlah saham2 lapis dua atau saham2 LQ45, atau mungkin anda bisa cari saham2 indeks IDX30. Saham2 tersebut adalah saham2 yang likuid, dan bisa lebih mudah dianalisa dengan grafik. 

Anda harus melakukan screening (memilih) saham sebelum memutuskan beli dan jual saham, supaya analisis teknikal yang anda pakai bisa menjawab pertanyaan: Kapan beli dan kapan jual saham.   

Baca juga praktik-praktik dan strategi screening saham pemula - expert disini: Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus. 

3. Kombinasi trading plan dan momentum

Memutuskan kapan beli dan jual saham tidak bisa hanya dilakukan dengan analisa teknikal, melainkan KOMBINASI dari: Analisa teknikal, trading plan dan momentum. 

Analisa teknikal bisa saja memberikan sinyal beli. Tapi kalau saat itu kondisi marketnya lagi merah padam, maka ya kemungkinan besar saham2 yang kelihatannya sudah layak beli sangat mungkin turun lagi. Di Saham Gain ini, saya juga sering menuliskan tentang bearish market dan strategi trading.  

Inilah yang dinamakan dengan momentum. Jadi di dalam trading, anda harus peka. Anda harus lihat momentum, termasuk kondisi market. Anda harus perhatikan trading plan anda. Baca juga: Menyusun dan Menjalankan Trading Plan Saham. 

Kalau trading plan anda sudah mengatakan: Jangan beli saham gorengan, maka anda jangan tergoda trading di saham2 gorengan.

Jadi persoalan kapan beli dan jual saham, anda harus memperhatikan tiga poin diatas itu tadi. Kapan beli dan jual saham sebenanya adalah hal yang pasti akan menjadi pertanyaan semua trader, baik trader pemula hingga expert. 

Sekarang pekerjaan rumah anda adalah menemukan dahulu saham-saham (terutama saham pilihan) yang secara analisa teknikal maupun likuiditasnya baik. Dari situlah anda akan lebih mudah melakukan analisa untuk menghasilkan keputusan trading anda.  

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.