Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Risiko Beli Saham di Harga Tinggi

"Belilah saham saat harganya sedang naik". Anjuran ini seringkali kita dengar ketika trading saham.  Tetapi apakah benar dalam praktiknya bakalan semudah itu? 

Pasalnya banyak saham yang harganya sedang naik, saham tersebut sebenarnya sudah mahal secara analisis teknikal. Sehingga, saham-saham tersebut justru rentan koreksi atau turun lagi. Apalagi kalau kondisi market sedang tidak pasti, maka saham2 yang kelihatannya naik, kenaikannya tidak bertahan lama.

Dalam trading saham, konsep utama yang harus anda pahami adalah: Semua trader membeli saham dengan tujuan mendapat untung. Saham yang dibeli dan naik, suatu saat pasti akan turun. Hal ini sebagai reaksi dari keinginan trader yang ingin ambil keuntungan (take profit) saat harga saham sudah naik tinggi.  

Anda perlu pahami konsep trading yang paling mudah untuk dipahami dan diaplikasikan dalam trading: Konsep Trading Saham: Beli Saat Mau Naik, Jual Saat Mau Turun.   

Itu artinya, sangat berisiko jika anda membeli saham yang sedang naik, tanpa anda sadari bahwa saham tersebut sebenarnya sudah naik tinggi. Berdasarkan pengalaman saya, ada dua risiko utama kalau anda membeli saham di harga yang tinggi, yaitu sebagai berikut: 

1. Saham anda berpotensi nyangkut di harga puncak

Ini adalah risiko terbesar yang akan dihadapi trader, jika anda membeli saham di harga tinggi. Pernahkah anda membeli saham yang harganya sedang naik, tiba2 harganya langsung turun drastis?

Hal ini dikarenakan saham2 yang sudah naik tinggi, akan sangat rawan untuk turun, karena kita kembali ke konsep itu tadi: Trader pasti akan ambil untung setelah saham naik.

Pola grafik itu akan selalu naik dan turun. Ada saatnya harga saham berada di titik resisten. Ada saatnya saham kembali ke support. So, kalau saham sudah tinggi, ada baiknya anda menunggu saham-saham tersebut kembali ke harga support. 

Permainan 'sabar' memang juga sangat mempengaruhi keputusan trading anda. Karena dalam praktikknya, banyak trader yang nggak sabar untun menunggu saham turun, dan ngotot beli di harga tinggi dengan alasan takut ketinggalan kereta, padahal kalau trader mau menunggu, trader nggak perlu nyangkut. 

Kalau saya pribadi di prinsipnya, lebih baik belum punya saham tapi punya full modal, daripada punya banyak saham yang nyangkut dan sudah nggak ada modal untuk averaging. 


   
Diatas adalah contoh2 saham di mana ketika harganya naik terus, maka cepat atau lama saham tersebut bakalan turun lagi. 

Biasanya saham2 yang lagi naik tinggi2nya, akan banyak dibicarakan, disarankan beli, bahkan dibuat isu2 tertentu harganya bakal naik lagi. Disinilah anda harus mulai jeli dan jangan terbawa arus trading.

Anda yang kritis baca pos ini, kemudian bertanya: "Bung Heze, lalu bagaimana cara kita melihat apakah saham tersebut sudah naik dan berpotensi koreksi? Dan bagaimana kita mengetahui saham2 tersebut punya potensi rebound?" 

Cara membaca saham2 yang naik, bisa dilihat dengan kombinasi breakout, support-resisten bukan hanya sekedar melihat tren saham secara sekilas. Strategi membaca saham2 yang harganya sudah naik dan berpotensi turun, saham2 yang murah secara teknikal, pernah saya bahas praktik2 lengkapnya disini: Menemukan Saham Naik dan Turun.

2. Butuh waktu lama agar saham naik diatas harga beli anda

Untuk beberapa saham, terkadang anda butuh waktu yang sangat lama agar saham tersebut balik lagi diatas harga beli anda (kalau anda sudah terlanjur beli saham di harga puncak). 

Berdasarkan pengalaman saya, saham2 yang murah harganya berpotensi naik lebih cepat, daripada saham2 yang harganya sudah tinggi secara teknikal. Baca juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon dan Murah.

Dua risiko utama inilah yang sering sekali dialami oleh trader kalau anda membeli saham di harga tinggi. Saya pribadi juga sudah pernah mengalami risiko-risiko tersebut. Oleh karena itu, di pos ini saya ingin sharing agar anda tidak terjebak ke dalam kesalahan yang sama, dan anda bisa lebih selektif dalam memilih saham. Jangan sampai anda membeli saham di harga yang sudah tinggi.   

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.