Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Strategi Trading Saham LQ45

Saham2 LQ45 merupakan daftar 45 saham yang paling likuid di Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI membuat daftar saham2 paling likuid di pasar saham dengan tujuan agar bisa menjadi acuan bagi anda yang ingin mencari saham2 yang punya likuiditas baik. 

Yap, karena tidak semua saham memiliki tingkat likuiditas yang baik. Maka, dibentuklah saham LQ45 ini sebagai acuan untuk melihat saham2 yang likuid. Walaupun saham2 non LQ45 juga banyak yang pergerakannya likuid, namun secara umum kalau kita bicara saham likuid, trader mengacunya langsung ke saham LQ45.  

Nah, oleh karena itu, saya pun juga sering mendapat pertanyaan dari para trader: 

Bagaimana strategi trading di saham LQ45? 
Apakah analisa saham2 LQ45 berbeda dengan saham2 non LQ45?
Kenapa saya masih sering nyangkut walaupun udah beli saham LQ45?  

Trading di saham LQ45 sebenarnya tidak berbeda dengan saham2 non-LQ45. Dalam arti, tetap saja anda memerlukan analisa teknikal yang sama untuk analisa saham. 

Itu artinya, kalau anda beranggapan bahwa trading di saham LQ45 pasti aman, dan anda mulai mengabaikan analisa teknikal, maka sangat mungkin saham yang anda beli nyangkut. Trading di saham LQ45 tidak menjamin anda untung. 

Meskipun saya akui saham2 LQ45 ini merupakan saham2 pilihan di Bursa Efek yang risikonya lebih kecil. Ada dua alasan mengapa trading di saham LQ45 tidak menjamin anda untung: 

1. Momentum trading dan kemampuan memilih saham

Anda harus memahami momentum trading dan analisa teknikal. Karena semua aktivitas trading anda harus anda lakukan dengan analisa, maka sekalipun anda membeli saham yang likuid, anda harus melakukannya dengan analisa teknikal. 

Selain itu, anda juga tidak mungkin mentradingkan semua 45 saham LQ45. Maka dari itu, anda harus benar2 bisa menyaring (screening) saham2 LQ45 berdasarkan tipikal trading anda, berdasarkan chart yang layak untuk ditradingkan. 

Sehingga, nantinya anda bisa memiliki daftar stock pick anda sendiri, di mana anda nantinya harus punya stock pick saham yang bisa memberikan profit konsisten untuk anda. Jangan sampai anda membeli saham2 LQ45 tanpa melakukan analisis, dan screening karena hal ini akan berdampak buruk pada portofolio anda. 

Maka dari itu, sebelum trading anda sebenarnya harus sudah punya 'panduan trading' yang benar. Saya pernah menuliskan strategi2 tradingnya disini: Panduan Simpel dan Efektif Memilih Saham Bagus

Di materi tersebut, saya juga menuliskan bahwa trading di saham yang likuid tidak menjamin anda profit, kalau anda tidak tahu cara screening saham yang benar. Oleh karena itu, utamakan analisa, screening saham, kemampuan membaca tren, serta momentum trading yang tepat untuk mendapatkan untung konsisten. 

2. Saham LQ45 menjadi tidak likuid 

Saham2 LQ45 diperbaharui setiap 6 bulan sekali. Artinya selama periode 6 bulan ini, di dalam perjalanannya, sangat mungkin ada saham2 yang awalnya masuk di LQ45 tetapi kemudian menjadi saham yang tidak likuid, dan pergerakannya tidak menguntungkan trader. Contohnya? 

Dulu saham2 macam MYRX, PPRO, TRAM pernah menjadi penghuni baru LQ45. Namun dalam perjalannya saham2 ini ternyata pergerakannya jelek dan jauh dari harapan. Nah, kalau anda langsung "main tabrak" beli saham2 ini hanya karena ada 'label LQ45', saham anda bisa nyangkut. 

Anda tetap perlu melakukan seleksi saham2 LQ45 baik berdasarkan analisa tren, support resisten, likuiditasnya. Itulah pentingnya anda melakukan analisa-analisa lanjutan sebelum trading.

Artinya anda yang bertanya: Bagaimana strategi trading di saham2 LQ45? Jawabannya ya sama dengan analisa saham2 yang lain: Lakukan analisa chart, screening saham, dan anda juga harus menguji sistem trading anda. 

Saham2 LQ45 ini bisa menjadi acuan trading untuk anda yang ingin memilih saham dengan risiko yang lebih rendah. Akan tetapi, untuk anda yang ingin memilih variasi saham lebih banyak, anda bisa screening saham2 diluar LQ45 juga. Karena saham2 diluar LQ45 pun tetap banyak saham2 yang pergerakannya likuid. Baca juga: Cara Melakukan Screening Saham. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.