Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Tips Mengantisipasi Saham Turun

Saya sering mendapatkan pertanyaan mengenai trader yang meminta pendapat karena setelah dibeli sahamnya turun. Salah satunya (saya crop) pertanyaan rekan trader di WA sebagai berikut: 
Klik gambar untuk memperbesar

Pertanyaan rekan trader sebagai berikut: "Selasa saya beli SMBR di 1.520, alasan sinyal SO  diangka 5, candle tweezer bottom, cuman kemarin smpat turun ke 1510, jd gk pede. Yg sy tanya apakah candle kemarin false signal?"

Sebagai informasi, dua hari setelah SMBR naik turun di kisaran 1.500-1.520, SMBR berhasil naik sekitar 8% sampai ke harga 1.650-1.660. 

Nah, di dalam realita trading yang anda jalankan, anda pasti akan menjumpai hal-hal seperti ini. Saham setelah anda beli, harganya nggak naik sesuai harapan anda, tapi turun, bahkan setelah dibeli langsung turun.

Tapi kadang saham yang kita beli bisa saja turun jauh lebih banyak dari itu. Inilah yang seringkali membuat trader jadi was-was: 

"Apa saham saya bisa naik lagi?"
"Apa enaknya saya cut loss dulu?"

Pikiran2 ini sebenarnya yang justru membuat psikologis anda jadi nggak tenang. Padahal harusnya kalau anda trading, anda nyantai, enjoy aja. Tapi apapun itu, tidak bisa disangkal bahwa saham yang benar2 turun dalam seringkali membuat trader mulai sulit berpikir jernih.

Maka dari itu, anda harus bisa mengantisipasi kalau-kalau saham anda turun. Ingat, mengantisipasi bukan berarti mencegah. Anda tidak akan bisa mencegah saham naik dan turun. Yang bisa anda lakukan, ada mengantisipasi atau menyikapi (reaksi) dengan benar, agar walaupun saham anda turun pada awalnya, anda tetap bisa untung. 

Gimana cara mengantisipasi saham2 yang turun, agar nantinya anda tetap untung? Ada beberapa cara: 

1. Membeli saham dengan analisa yang benar 

Kalau anda beli saham karena anda tahu alasan mengapa anda membeli. Anda beli saham karena saham2 itu memang ada saham-saham pilihan anda. Anda tahu indikator apa yang harus anda gunakan untuk beli saham. 

Maka, harusnya anda nggak perlu banyak kepikiran kalau saham anda turun. Karena ketika analisa anda benar, anda hanya butuh waktu saja untuk dapat profit. Nggak perlu keburu cut loss. Nggak perlu panik, kepikir terus di setiap aktivitas anda. 

Di pos ini: Saham Turun: Pilih Hold atau Cut Loss? Saya juga menjelaskan pada anda tentang pentingnya membeli saham dengan analisa yang benar.  

Seperti contoh kasus SMBR tadi. Di mana SMBR setelah dibeli di 1.520 turun ke 1.510. Tapi beberapa hari kemudian justru SMBR bisa naik sampai 8%. Jadi selama anda paham dengan analisis yang anda pakai, anda tidak perlu bereaksi berlebihan saat saham turun. Karena fluktuatif harga itu wajar. 

Disini: Buku Saham Terbaik Pilihan Trader, saya juga memaparkan strategi-strategi dan praktik langsung bagaimana cara membaca saham2 naik, dan momentum yang tepat untuk trading, agar anda tidak mudah terjebak dalam membeli saham. 

2. Membeli saham yang anda tahu pola dan karakternya 

Belilah saham yang anda memang benar2 paham dengan karakter pergerakan saham tersebut. Kalau anda tahu dengan karkater saham yang anda beli, anda tidak perlu khawatir saat saham anda turun. 

Anda bisa menyimpan saham anda lebih tenang, tanpa beban psikologis apapun. Baca juga: Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus. 

3. Jangan gambling 

Saham turun itu biasa, tapi jangan sampai saham anda turun karena gambling alias membeli saham tanpa menganalisa dahulu. Seberapa banyak dari anda yang membeli saham tanpa riset dan analisa terlebih dahulu? 

Sehingga, ketika saham anda turun, anda langsung panik, tidak tenang dan akhirnya anda harus cut loss. Kalau anda masih melakukan hal ini, ana harus ubah cara trading anda. 

4. Jangan trading mengikuti rumor 

Anda mungkin bisa untung besar dengan mengikuti rumor tanpa analisa teknikal. Namun persoalannya, berapa persen kemungkinan anda berhasil bisa melakukan ini? Apakah dengan mengikuti rumor anda bisa untung konsisten? 

Seringkali saham2 yang sedang ada rumor2 tertentu, saham2 yang sedang diperbincangkan karena rumor harganya digoreng, dinaikkan sangat tinggi. Namun saham2 seperti ini bisa dijual dalam waktu cepat dan 'ditinggal' oleh bandar, sehingga banyak sekali trader yang akhirnya nyangkut karena trading cuma mengikuti rumor. 

Jadi trading hanya mengikuti rumor dengan harapan untung jumbo, sesungguhnya anda juga sedang melakukan gambling. Kalau mau saham anda naik lagi setelah turu, lakukanlah analisa dan riset yang benar sebelum trading.

Sekali lagi, saham anda mungkin saja turun setelah anda beli. Itulah yang namanya fluktuasi di pasar saham. Dan itu sangat wajar. Tapi jangan sampai saham yang anda beli itu turun terus berlarut-larut, dan tidak kembali lagi ke harga beli anda. 

Maka dari itu, anda perlu mengantisipasi RISIKO FLUKTUASI SAHAM ini, yaitu dengan 4 langkah yang saya tuliskan diatas. Karena saat trading, pasti anda akan mengalami hal ini.

Seberapa besar kemungkinan hal ini terjadi? Tidak ada ukuran pasti. Bisa saja dari 10 kali beli saham, 1 kali anda mengalami saham anda turun setelah dibeli, atau bahkan lebih dari itu. 

Nantinya kalau ada trader yang bisa klaim untung 10% tiap hari, atau bahkan ada seminar2 yang harganya puluhan juta dengan tema 'untung cepat', 'beli saham untung puluhan persen tiap hari', maka jangan pernah percaya sama janji-janji manis seperti ini. 

Karena kalau anda mau serius belajar saham, anda harusnya fokus pada analisa dan pemahaman risiko yang benar, sehingga anda bukan untung besar sehari lalu besoknya rugi lebih besar. Tetapi anda bisa untung konsisten, dan tahu apa yang dilakukan saat saham anda turun. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.