Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Tips Memilih Saham: Kriteria Saham Pemula - Master

El Heze
Saat anda trading, anda akan dihadapkan pada berbagai macam pilihan saham, dan setiap saham sebenarnya memiliki tingkat / level risiko yang berbeda-beda. Saham2 yang risikonya besar adalah saham lapis tiga. Sedangkan  saham yang middle risk adalah saham lapis dua dan saham yang low risk adalah saham lapis satu. Baca juga: Memahami Saham Lapis Satu, Dua dan Tiga. 

Saham high risk dan saham low risk memiliki unsur return dan risiko yang berbanding terbalik. Saham2 yang risikonya tinggi punya peluang return yang lebih cepat dan besar, tetapi risikonya juga tinggi. Sedangkan semakin low risk saham tersebut, saham punya peluang naik yang lebih kecil dalam sehari, tapi risikonya juga rendah. 

Yang akan kita bahas di pos ini adalah, bagaimana tahapan memilih saham yang sebaiknya dilakukan oleh pemula sampai anda yang sudah master (bisa untung konsisten). 

MEMILIH SAHAM UNTUK PEMULA - MASTER

Banyak sekali pemula di saham pingin untung cepat, sehingga pemula akhirnya mengincar beli saham2 gorengan. Akibatnya? Tidak sedikit pemula yang portofolionya jadi amburadul karena trader belum siap dengan fluktuatif yang tinggi. 

Ditambah lagi, trader belum tahu seluk beluk saham2 gorengan ini. Mayoritas saham gorengan sulit diprediksi menggunakan analisa teknikal klasik maupun modern. 

Sebenarnya ya nggak salah kalau anda mau belajar pergerakan saham2 gorengan, meskipun masih pemula. Namanya belajar saham, tidak ada yang membatasi anda. 

Tapi ada baiknya anda (terutama yang masih pemula) tidak mengambil risiko dengan membeli saham2 gorengan, apalagi kalau anda sebenarnya belum paham betul kenapa saham gorengan tersebut naik dan turun dalam waktu cepat. Dan anda tidak tahu cara tradingnya. 

Soalnya itu hanya akan membawa anda pada gambling. Jadi anda yang masih pemula, belajarlah dulu analisa teknikal yang banyak. 

Dengan kata lain, sebagai pemula mulailah mentradingkan saham2 lapis satu atau saham lapis dua. Atau anda bisa mengacu pada saham2 Indeks LQ45 dan IDX80 untuk trading.  

Kenapa pemula saya sarankan trading di  saham2 yang low-middle risk dulu?

Logikanya, kalau di saham yang low risk saja anda belum bisa memahami pergerakannya, anda belum bisa untung, jangan berangan-angan dapat untung konsisten di saham yang high risk, di mana pergerakannya banyak ketidakpastian. 

Lagian, membeli saham2 low risk juga tidak menjamin anda pasti untung. Kalau anda nggak tahu cara melakukan analisa, screening saham, dan analisa teknikal, anda bisa berpotensi nyangkut, walaupun sahamnya adalah saham yang likuid. 

Jika di saham low risk anda bisa terjebak karena tidak memahami analisa, apalagi di saham-saham yang risikonya lebih besar.

Cara memilih saham yang bagus untuk trading, dan memilih saham yang layak dan tidak layak trading bisa anda baca praktik dan strategi2nya disini: Panduan Memilih (Screening) Saham Bagus. 

Anda yang kritis membaca pos ini, anda mungkin akan bertanya: "Kalau gitu, jangka waktu trading yang tepat untuk saham2 yang low risk ini berapa lama?"

Terkait jangka waktu trading, itu terserah anda. Bisa anda sesuaikan dengan strategi anda masing2. Anda mau swing trading. Anda mau trading harian. Anda mau trading beberapa hari. Tidak masalah. 

Asalkan anda harus pilih saham2 yang risikonya lebih kecil, dan lebih mudah dianalisa menggunakan analisis teknikal. Baca juga: Memilih Saham yang Bagus untuk Intraday Trading. 

Karena senjata utama trading saham yang sesungguhnya adalah analisa teknikal, maka pahami dulu analisa teknikalnya. Jadi jangan terbalik.. Anda yang belum paham cara menerapkan analisa teknikal, kemudian langsung pingin belajar bandarmologi. 

Anda yang tidak tahu cara baca grafik dan memiliih saham, tiba-tiba ingin langsung coba saham2 yang tidak likuid dan pergerakannya liar. Konsep trading inilah yang harus anda ubah.

Jika anda sudah paham dengan analisa teknikal, anda sudah bisa untung di saham2 yang risikonya rendah, barulah anda bisa coba mempelajari lebih dalam, dan mentradingkan langsung saham2 yang risikonya tinggi. 

Anda bisa membagi portofolio anda untuk saham2 yang risikonya rendah dan saham2 yang risikonya tinggi. 

Sekali lagi, saya tidak melarang anda pemula untuk belajar pegerakan saham2 gorengan, ataupun mempelajari analisa2 lain selain analisa teknikal. Namun, hal utama yang harus anda prioritaskan adalah analisa teknikalnya, plus prioritaskan memilih saham2 yang risikonya rendah dulu. 

Setelah menjalani beberapa tahun trading, anda bertanya kembali: "Pak Heze tapi kalau saya justru tidak cocok dengan saham2 high risk ini, apakah bisa saya menghindari saja saham2 seperti ini?" 

Tentu saja boleh. Tidak ada larangan untuk itu. Hal ini karena sebenarnya memilih saham itu harus disesuaikan dengan karakter trading anda masing2. Kalau anda sudah trading beberapa tahun, harusnya anda sudah mulai mengerti saham2 apa saja yang harus anda pilih. 

Asalkan, pada saat start-nya, anda harus memulai (memilih saham) dengan cara yang benar. Cara memulai memilih saham yang benar yaitu, seperti yang sudah kita bahas bersama di pos ini. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.