Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

IHSG Anjlok: Anda Fear atau Greed?

El Heze
Di pasar saham, akan selalu ada masa-masa di mana IHSG mengalami bearish atau koreksi yang cukup panjang. Entah terjadinya setahun, dua tahun atau bahkan diatas itu. 

Tetapi kalau kita lihat tren jangka panjang, IHSG selalu berhasil menembus all time high-nya. Itu artinya, seburuk apapun penurunan IHSG dan mayoritas saham2 di Bursa Efek, kita semua selalu berhasil melaluinya dengan kenaikan IHSG setelahnya. 

IHSG jangka panjang selalu uptrend
Faktanya, meskipun kita semua melihat IHSG yang uptrend jangka panjang, pada saat kita sama-sama berada di lingkaran bearish IHSG, tidak mudah bagi trader untuk mengelola psikologis. 

Anda yang biasanya bisa untung, tiba2 saham anda anjlok. Belum lagi saat IHSG bearish selalu banyak 'trader-trader provokator' yang mengatakan IHSG akan turun lagi, saham2 akan balik ke gocap, krisis sudah dimulai dan sebagainya.

Banyak sekali trader yang mentalnya tidak kuat saat mendengar provokasi2 seperti ini, akhirnya trader cut loss, nggak berani beli saham, tidak bisa berpikir jernih dalam menganalisa.  

Jadi pertanyaannya: Saat IHSG anjlok anda berada pada posisi yang mana? Apakah anda termasuk dalam golongan takut (fear) ketika IHSG anjlok? Ataukah anda justru melihat IHSG yang jatuh ini sebagai peluang untuk memperoleh harta karun yang besar? 

Mayoritas trader pasti panik ketika IHSG jatuh, apalagi kalau turunnya nggak tanggung2 dan terus terjadi secara berkelanjutan. Tetapi anda harusnya bisa menjadi trader yang berbeda. 

Di pos ini: "Be Fearful When Others Greedy dan Greedy When Others Are Fearful" - Part I. saya sudah pernah menuliskan prinsip investasi yang diterapkan oleh Warren Buffet, yaitu jadilah rakus saat orang lain takut, dan takutlah saat orang lain sedang rakus. 

Prinsip ini saya terapkan dalam trading, dan terbukti bisa menghasilkan profit yang jauh lebih besar, ketimbang trading dengan mengikuti arus market (ikut panik saat trader lain panik, dan ikut euforia saat trader lain euforia). 


Grafik diatas adalah salah satu periode bearish market pada tahun 2018, di mana IHSG yang awalnya terlihat percaya diri menembus all time high ke 6.700, tiba2 IHSG anjlok selama beberapa bulan, dan tidak butuh waktu lama IHSG berangsur pulih balik ke 5.500-an (tanda persegi). 

Pada saat itu, banyak sekali trader yang panik, takut, tidak berani beli saham, antipati terhadap saham. Namun bisa anda lihat di akhir tahun 2018 dan awal tahun 2019 IHSG bergerak uptrend. 


Dan saat itu saham2 blue chip yang sudah terjun bebas, kembali naik dengan tren yang sangat meyakinkan. 

Anda yang sudah trading di saat2 itu, anda berada di posisi mana? Apakah anda fear atau greed ketika IHSG turun? 

Selamat kalau anda justru melakukan akumulasi saham saat orang2 lagi takut, maka dalam 1-2 bulan itu, anda sudah mendapatkan profit yang berlipat ganda, karena uptrend IHSG sangat bagus kala itu. 

Tetapi anda yang saat itu panik dan menjadi antipati terhadap saham, maka kini anda harus belajar dan mengevaluasi kembali trading anda. 

Di pos ini, kita sudah belajar dari grafik IHSG jangka panjaaang.. Dan kita semua sudah belajar bahwa sedalam apapun IHSG turun, IHSG pasti akan berhasil pulih, dan bahkan mayoritas saham akan memberikan return yang lebih besar setelah IHSG berhasil keluar dari periode bearish-nya. 

Suatu saat nanti kalau IHSG tiba2 berada tren bearish yang cukup parah, anda harusnya nggak perlu panik. At least, kalau anda masih ragu untuk beli saham karena IHSG masih potensi turun lagi, anda tetap bisa berpikir jernih dalam menganalisa,

Anda juga tidak perlu antipati terhadap saham, karena justru disitulah peluang anda untuk dapat profit, sehingga anda bisa curi start dengan membeli saham2 bagus yang lagi jatuh. Jika IHSG dalam jangka panjang naik, mengapa kita harus khawatir dengan fluktuatif IHSG sesaat?

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.