Saham-saham yang paling likuid di Bursa Efek Indonesia (BEI), bisa diketahui melalui Indeks Saham LQ45. Anda bisa baca2 lagi disini soal Indeks LQ45: Kriteria dan Syarat Saham Masuk LQ45. Saham2 LQ45 ini diperbaharui setiap 6 bulan sekali.
Jadi setiap 6 bulan sekali, akan ada saham2 baru pendatang LQ45. Dan ada juga saham2 yang didepak / dikeluarkan dari daftar saham LQ45 ini (Biasanya sekitar 3-5 saham pendatang baru. Demikian juga dengan saham2 yang didepak dari LQ45).
Pertanyaannya adalah: "Apakah saham2 yang keluar dari LQ45 bisa dikatakan sebagai saham2 yang tidak layak trading?"
Pertama-tama yang perlu anda ketahui, saham bisa keluar dari LQ45 umumnya karena: Likuiditas saham tersebut turun drastis. Yap, sesuai namanya saham2 LQ45 berarti adalah daftar saham yang paling likuid di BEI. Nah, kalau ada saham LQ45 yang dalam perjalanannya sudah nggak likuid, maka otomatis saham tersebut akan didepak.
"Terus kenapa saham LQ45 tiba2 bisa jadi nggak likuid Pak Heze?" Tanya anda
Ada banyak faktor tentunya. Penurunan kinerja, sahamnya mulai 'ditinggal' bandar (BJBR contohnya), dan masih banyak faktor lain.
Namun intinya, saham2 yang keluar dari saham LQ45 memang benar2 terjadi penurunan likuiditas saham. Dan sepengalaman trading saya, saham2 yang keluar dari LQ45 memang adalah saham yang pola teknikalnya sudah mulai berubah (dulu enak buat trading, sekarang tren sahamnya semakin nggak jelas), serta peminat (traders) di saham tersebut turun drastis.
Anda yang sudah pengalaman trading, anda akan bisa menebak 1-2 saham mana yang nantinya bakalan keluar dari LQ45, karena ciri2 saham yang likuiditasnya turun drastis, fluktuatifnya tidak sebagus dulu, dan trennya berubah drastis itu bisa anda rasakan dalam perjalanan trading.
[Catatan: Jika anda ingin bisa praktik menemukan saham-saham yang bagus untuk trading, membedakan saham yang layak trading dan yang tidak layak trading, anda bisa mendapatkan praktiknya disini: Buku Panduan Menemukan Saham Bagus Pemula - Master. Targetnya: Anda bisa profit konsisten.]
So kalau saya ditanya apakah saham2 yang keluar dari LQ45 ini merupakan isyarat bahwa saham tersebut sudah tidak layak trading, dan risikonya semakin besar?
Maka jawaban saya: TIDAK SELALU. Bisa jadi saham2 yang keluar dari LQ45 adalah saham2 yang memang trennya sudah nggak karuan, udah nggak likuid dan malah seperti saham gorengan. Kalau ada saham2 seperti ini, maka saham2 ini memang perlu anda hindari untuk trading.
 |
| Saham MYRX |
Saham MYRX ini contohnya, dulu pernah masuk LQ45. Tapi entah kenapa sahamnya tidak bergerak sesuai harapan, dan akhirnya MYRX keluar dari LQ45 di periode berikutnya. Kalau lihat tren MYRX sekarang, you know sahamnya sangat berisiko untuk trading.
Dan memang faktanya cukup banyak saham2 yang seperti itu setelah out dari LQ45. Tapi ada juga saham2 yang keluar dari LQ45, namun sahamnya masih tetap bergerak, trennya masih bagus.
Contohnya saham PWON. PWON pernah keluar dari LQ45, tetapi tren dan likuiditas saham PWON masih cukup bagus (walaupun tidak se-likuid dulu). Dan satu hal lagi, saham2 yang keluar dari LQ45 masih memiliki peluang untuk masuk lagi di saham LQ45, apabila saham tersebut memenuhi kriteria LQ45.
Itulah kenapa saya mengatakan pada anda, bahwa saham2 yang sudah keluar dari LQ45 tidak selalu tidak layak trading. Artinya, anda harus melakukan riset dan analisa lebih dalam, untuk memutuskan apakah saham2 yang keluar dari LQ45, dari segi tren, teknikal, likuiditas, fluktuatifnya masih oke atau tidak.
Di satu sisi, saham2 yang masih berada dalam daftar LQ45 pun belum tentu juga merupakan saham2 yang pasti layak ditradingkan. Karena kalau anda tidak paham momentum, tren, analisa teknikal, bukan tidak mungkin anda akan rugi walaupun anda sudah beli saham2 LQ45.
Maka, perlu bagi anda untuk mendalami analisa teknikal tingkat lanjut, guna melakukan screening saham, untuk mendapatkan stock pick saham. Baca juga: Panduan Screening Saham Bagus.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.