Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Golden Cross dan Death Cross Saham

Pada saat anda belajar indikator saham, anda pasti akan belajar istilah-istilah yang ada di indikator, salah satunya adalah GOLDEN CROSS dan DEATH CROSS. Kedua istilah ini menunjukkan sinyal beli dan sinyal jual suatu saham yang dihasilkan dari indikator saham tertentu. Agar anda semakin memahami kedua istilah ini, mari kita ulas bersama. 

GOLDEN CROSS 

Golden cross adalah perpotongan kedua garis indikator, di mana kedua garis berpotongan dari bawah menuju kearah atas. Hal ini memberikan sinyal atau pertanda bahwa harga saham akan naik dalam jangka pendek. Sesuai namanya, golden (emas) menunjukkan bahwa saham akan berada pada masa emas yaitu harga saham akan naik. 

DEATH CROSS  

Death cross adalah kebalikan dari golden cross, di mana death cross terjadi ketika kedua garis indikator saling berpotongan dari atas atas menuju kebawah. Hal ini menunjukkan bahwa harga saham dalam jangka pendek akan turun. Death (mati) berarti harga saham akan bersiap untuk turun, setelah berada tren atau harga naik. 

Sekarang anda sudah paham sedikit banyak tentang istilah golden cross dan death cross. Dan seperti yang saya tuliskan tadi, bahwa golden cross dan death cross akan kita temukan pada indikator saham modern, tapi tentu saja tidak semua indikator. 

Penggunaan istilah dan praktik penerapan golden cross dan death cross biasanya sering kita temukan pada indikator Moving Average (MA) kombinasi dua garis dan indikator Stochastic Oscillator (SO). 

Bagaimana penerapannya di dalam grafik saham? Anda bisa perhatikan grafik saham dibawah ini: 

Golden cross saham
Pada contoh diatas, saya menggunakan Moving Average (MA) 5 untuk warna orange dan MA 10 untuk warna biru. Anda bisa perhatikan bahwa ketika kedua garis MA saling memotong keatas (perhatikan tanda lingkaran biru), harga saham kemudian naik. 

Hal ini tampak sampai tiga kali pada chart saham ASII, sehingga entry belinya jika anda menggunakan momentum golden cross adalah pada saat kedua garis MA kompak berpotongan keatas. 

Kondisi golden cross saham umumnya terjadi setelah saham berada pada tren turun, dan kedua garis MA memotong keatas. Bagaimana dengan death cross? Perhatikan contoh grafik TLKM dibawah ini: 

Death cross saham
Pada saham TLKM diatas, dapat anda lihat bahwa kondisi death cross terjadi saat kedua garis MA berpotongan dari atas menuju kebawah (perhatikan tanda persegi), maka tidak lama kemudian harga saham mulai turun berangsur. Dan kondisi death cross umumnya (walaupun tidak selalu) terjadi saat harga saham sudah naik, dan terjadi perpotongan kedua MA tersebut di ujung tren naiknya. 

Berdasarkan analisa teknikal indikator, kalau saham sudah membentuk death cross, maka itu artinya harga saham akan turun, atau pertanda saham sudah mulai berada pada tekanan jual (pada umumnya karena harga saham sudah naik tinggi). 

Artinya, ketika anda menemukan kondisi indikator yang death cross, anda harus siap menjual saham anda atau anda tidak disarankan untuk membeli saham dalam jumlah besar di saham yang bersangkutan.  

Perlu anda ketahui, bahwa ketika indikator saham menunjukkan sinyal golden cross, belum tentu harga saham pasti akan naik, dan juga sebaliknya. Ingatlah bahwa di saham tidak ada rumus pasti. 

Indikator sinyal golden cross maupun death cross adalah indikator analisa tambahan. Anda tetap harus melakukan analisa dan riset lainnya sebelum memutuskan untuk beli ataupun jual saham. Baca juga: 3 Analisa Teknikal Paling Penting untuk Trading. 

Itulah istilah dan cara membaca indikator golden crossd dan death cross. Anda yang ingin mendalami lebih banyak analisa teknikal, beserta praktik-praktik trading, dan mencari saham-saham yang layak ditradingkan, anda bisa dapatkan praktiknya disini: Buku Saham. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.