Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Cara Dapat Pasif Income dari Saham

El Heze
Bisnis saham berarti anda melakukan aktivitas beli dan jual saham dalam jangka pendek (trading saham). Jadi setelah anda beli saham, dalam jangka waktu tertentu anda menjual sahamnya. Anda juga bisa melakukan investasi saham, di mana anda membeli saham kemudian anda simpan sahamnya selama jangka yang lebih panjang. 

Terkait bisnis saham, banyak orang yang ingin mendapatkan pasif income dari saham. Pasif income disini berarti anda bisa mendapatkan pundi-pundi dari saham tanpa anda harus sering-sering melakukan analisa, pantau market dan sebagainya. 

Nah kalau dalam konteks trading tadi, maka anda masih tetap aktif melakukan jual beli saham. Demikian juga dengan investasi. Pada umumnya, investor memegang saham selama jangka waktu, misalnya 1-3 tahun atau bahkan beberapa bulan saja, ketika sahamnya naik sangat tinggi / overvalued, sahamnya akan dijual. 

Tapi bagaimana jika ingin mendapatkan pasif income di saham, yaitu dengan investasi dengan jangka waktu yang sangat panjang? Bagaimana caranya? Ada beberapa tips dari saya yang bisa anda terapkan agar anda bisa mendapatkan pasif income di saham.  

1. Beli saham-saham perusahaan mature 

Jika anda ingin mendapatkan pasif income, belilah saham-saham perusahaan yang memiliki kinerja yang sudah mapan. Dalam hal ini adalah mature company. Beberapa ciri perusahaan mature adalah perusahaan yang paling unggul di sektornya (dalam hal kinerja) dan rutin membagikan dividen. 

Dengan kata lain, boleh saya katakan mature company kurang lebih adalah emiten2 blue chip. Baca juga: Apa itu Saham Blue Chip? 

Contoh perusahaan2 blue chip seperti UNVR, BBRI, BBCA, TLKM, INDF, ASII dan lain-lain. Untuk mendapatkan pasif income, anda harus bisa mendapatkan ketenangan psikologis dalam menyimpan saham, serta saham tersebut harus bisa memberikan return yang stabil dalam jangka yang sangat panjang. 

Oleh karena itu, dalam konteks pasif income, anda harus mencari perusahaan2 yang kinerjanya sudah mature ini tadi, agar saham yang anda pegang bisa memberikan hasil yang stabil dan tidak terlalu tertekan dengan volatilitas pasar. 

2. Beli saham-saham yang membagikan dividen rutin, dengan DPS yang besar 

Pasif income di saham tidak hanya didapatkan dari kenaikan harga saham jangka panjang, tetapi juga didapatkan dari dividen yang dibagikan setiap tahun. Jika anda mau dapat pasif income, carilah perusahaan2 yang rutin bagi dividen, dengan nilai dividend per share (DPS) yang besar. Baca juga: Daftar Perusahaan yang Rutin Membagikan Dividen.  

Dividen sifatnya lebih pasti dibandingkan return dari kenaikan harga saham. Terutama perusahaan2 mature company, pada umumnya akan selalu membagikan dividen rutin setiap tahun. Bahkan ada beberapa emiten2 blue chip seperti BBCA, UNVR, ASII yang membagikan dividen lebih dari satu kali dalam setahun. 

Perusahaan yang rutin bagi dividen, dengan DPS yang besar dibandingkan sektor2 sejenis, menunjukkan bahwa perusahaan memiliki ketahanan laba dan kemampuan mencetak laba dalam jangka panjang, sehingga perusahaan mampu memberikan imbal hasil kepada pemegang saham dalam jumlah besar. 

Perusahaan2 iniah yang layak anda investasikan sahamnya untuk mendapatkan pasif income. Carilah perusahaan2 seperti ini, agar anda bisa mendapatkan pasif income dalam bentuk dividen yang lebih pasti. 

3. Hindari membeli saham perusahaan siklikal


Anda hendaknya menghindari perusahaan2 yang memiliki sifat bisnis siklus. Maksudnya, perusahaan2 ini akan mencetak untung yang besar, harga saham akan naik ketika terdapat momen2 bagus. Sebaliknya, harga saham ini akan langsung jatuh ketika emiten2 ini memiliki sedikit gejolak.

Contohnya adalah saham2 berbasis komoditas seperti tambang minyak, perkebunan kelapa sawit, tambang batu bara. Pada saat ekonomi lesu, harga batu bara acuan terus turun, maka hal ini umumnya diikuti dengan penurunan harga saham2 batu bara. 

Bahkan dalam tingkat yang lebih parah, kalau harga batu bara terus turun, kondisi ekonomi bergejolak, harga saham2 komoditas bisa anjlok sampai beberapa tahun. Contohnya, anda bisa perhatikan sendiri tren saham2 batu bara di sekitar tahun 2012-2015.  

Walaupun kita semua tahu bahwa perusahaan2 batu bara ini nggak akan bangkrut meskipun harga batu bara lagi turun, kan? Karena itulah yang namanya siklus. Saat harga komoditas lesu, pasti nanti akan ada saatnya naik lagi. 

Tapi ya itulah fakta yang harus kita terima, bahwa ternyata memang ketika saham2 komoditas ada sedikit gejolak saja, harganya bakalan langsung turun drastis. 

Jadi saham2 siklus ini tidak cocok digunakan untuk investasi dalam jangka yang sangat panjang, apalagi untuk pasif income, karena saham2 ini lebih memiliki fluktuatif harga yang cepat, di mana kalau sahamnya turun, harganya kemudian bisa berbalik arah (rebound) dengan sangat cepat. 

Harus saya akui, perusahaan2 siklikal ini kalau lagi 'diatas angin', kenaikan return sahamnya bisa jauh diatas saham-saham blue chip dan saham2 yang non-siklikal. Tetapi seperti yang saya tuliskan, risikonya tadi juga cukup lumayan kalau anda niat investasi untuk pasif income. 

Oleh karena itu, pilihlah saham2 yang produknya kuat atau tahan dalam jangka panjang jika anda mau dapat pasif income yang lebih pasti. Contohnya seperti perusahaan konsumsi, yaitu UNVR, INDF, ICBP. Lalu di sektor konsumsi rokok ada GGRM, HMSP. 

Contoh lainnya perusahaan2 perbankan besar seperti BBCA, BBRI, BMRI, BBNI. Dalam kondisi apapun, orang tetap membutuhkan produk2 konsumsi. Dalam kondisi apapun, bank tetap diperlukan oleh semua orang. 

Sedangkan saham2 siklikal ini lebih cocok dan enak digunakan untuk trading (manfaatkan momentum). 

4. Suntik modal secara bertahap

Pasif income di saham bisa anda dapatkan apabila modal anda semakin besar. Jika anda mau mendapatkan pendapatan dari saham yang besar, maka anda harus suntik modal secara bertahap, agar keuntungan yang anda dapat semakin terasa.

Empat strategi ini bisa anda terapkan untuk anda yang ingin mendapatkan pasif income di saham. Intinya, jangan sampai anda memilih saham yang salah, sehingga justru anda tidak bisa mendapatkan profit yang maksimal. 

Jangan salah beranggapan bahwa untuk mendapatkan pasif income di saham berarti anda harus dapat profit sebesar mungkin tiap bulan. Yang dimaksud dengan pasif income di saham adalah anda mendapatkan imbal hasil yang cenderung meningkat stabil dan konsisten. Hal ini bisa anda dapatkan jika anda membeli saham2 yang benar, dan saham2 yang risikonya cenderung kecil. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.