Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Kenapa Saham Bagus Turun Turus?

Pernahkah anda menemukan saham2 yang pergerakannya selama anda amati likuid, kinerjanya tidak ada masalah sama sekali, tidak ada sentimen2 jelek tentang saham tersebut. Bahkan laporan keuangannya membukukan kenaikan laba. Berita-beritanya juga positif (omzetnya naik, dan sebagainya). Tapi justru harga sahamnya berkebalikan 180 derajat dengan kinerjanya?  

Catatan: Saham bagus yang saya maksud di pos ini adalah saham-saham yang likuid, dan didkukung juga dengan fundamental yang bagus. Biasanya kita bisa temukan saham2 ini di saham2 blue chip atau saham LQ45, dan biasanya saham2 ini banyak ditradingkan oleh asing (karena likuiditas dan fundamentalnya yang bagus). 

Saya cukup sering mendapat pertanyaan dari trader: "Bung Heze, kenapa saham A harganya turun terus. Padahal fundamentalnya bagus?"

Saham B biasanya likuid, kok tiba-tiba harganya turun terus, tapi nggak ada berita jelek apapun. Kira-kira kenapa ya Pak Heze sahamnya turun terus?"

Saya juga sering menemukan saham2 yang bagus secara likuiditas serta fundamental tapi sahamnya justru turun terus. Dari pengalaman trading yang saya jalankan, ada dua hal yang menyebabkan kenapa saham bagus tapi harganya cenderung turun: 

1. Menunggu giliran naik 

Di pasar saham, tidak mungkin anda menemukan semua saham yang naik kompak secara bersamaan. Bahkan dalam sehari pun, hal ini tidak mungkin terjadi. Kalau ada saham yang naik, pasti ada yang turun. Dan sebaliknya. 

Maka dari itu, saham2 yang fundamental bagus, dan sahamnya likuid tapi harganya cenderung turun, anda sebenarnya hanya perlu menunggu giliran saham tersebut naik. Saya sudah banyak menemukan saham2 bagus yang setelah turun, akhirnya dalam waktu tertentu mampu mencetak return yang lebih besar dibandingkan saham2 lain.  

2. Saham sengaja dijual asing, untuk dibeli lagi di harga murah dalam jumlah masif 

Hal ini juga sering terjadi pada saham2 blue chip yang notabene sering ditradingkan asing. Saat saham2 bagus tidak ada sentimen negatif apapun, tetapi sahamnya turun terus, maka diluar faktor fundamental, investor asing memang sengaja menjual saham tersebut dalam jumlah besar (banting harga), agar bisa membeli kembali sahamnya di harga bawah / harga murah. 

Kalau anda tidak percaya, nanti jika anda menemukan saham2 bagus yang turun terus, anda bisa cek berapa besar aksi jual asing dalam sehari - seminggu terakhir. Baca juga: Cara Mengetahui Net Buy dan Net Sell Asing. 

Tapi bukankah ini justru menjadi peluang untuk anda? Logikanya, anda dapat barang bagus (saham fundamental dan likuiditasnya bagus), dan harganya juga diskon. Bukankah ini kesempatan anda membeli sahamnya? Baca juga: Cara Mengetahui Saham Diskon dan Murah secara Analisis Teknikal. 

Kesimpulannya adalah: Saham-saham yang bagus tapi harganya turun terus, sebenarnya justru menjadi peluang untuk anda untuk membeli sahamnya di harga support. Karena saham2 seperti ini hanya butuh sedikit waktu untuk bisa naik lagi. 

Saham bagus yang lagi turun, maka tidak ada alasan bagi trader untuk tidak membeli sahamnya lagi, ketika sahamnya sudah benar-benar diskon dan terjangkau. Saya berikan beberapa contoh. Perhatikan pergerakan beberapa saham dibawah ini (TLKM dan UNTR): 

Saham TLKM

Saham UNTR

Perhatikan kedua saham tersebut. Anda lihat persamaannya? Yap, ketika saham2 ini terus dijual asing (perhatikan tanda panah), padahal nggak ada berita apapun, dan sahamnya juga masih tetap likuid. Maka, saham2 tersebut cepat atau lama akan naik lagi. 

Pesan saya: Anda tidak perlu panik jika menemukan saham bagus sedang turun. Justru ini menjadi peluang untuk anda. 

Banyak trader saham yang sudah trading beberapa tahun, tapi ternyata masih banyak yang panik saat melihat saham2 bagus terus turun. Mulai sekarang, jadilah trader yang bisa melihat peluang dengan jernih. 

Ini untuk kasus saham2 yang bagus. Tapi kalau anda beli saham-saham gorengan. Atau bahkan anda beli saham2 yang baru sehari-dua hari IPO yang pergerakannya sangat liar, dan kemudian anda tanya: "Ini saham kok habis dibeli turun terus kenapa?" Maka tentu jawaban2 diatas tidak berlaku lagi, karena itu murni permaninan bandar. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.