Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Panic Selling dan Peluang Profit Saham

El Heze
Pernahkah anda melihat saham yang awalnya bergerak normal, tapi tiba2 dalam waktu yang sesingkat mungkin, harga saham langsung anjlok? Jadi katakanlah saham yang butuh waktu berminggu-minggu untuk naik, hanya dalam hitungan jam saja, harga saham langsung balik ke harga supportnya. 

Yap, inilah yang dinamakan panic selling. Sebenarnya saya pernah menulis tentang panic selling dengan detail di pos ini: Mengapa Pasar Saham Sering Panic Selling? Tapi di pos itu, saya menuliskan penyebab terjadinya panic selling secara makro. 

Nah di pos ini, saya akan menjelaskan panic selling dalam konteks mikro (panic selling yang terjadi di satu saham tertentu). Penyebab panic selling yang sering terjadi di suatu saham adalah karena: bad news (berita jelek). 

Seperti yang pernah terjadi pada saham TLKM. Ketika TLKM mengumumkan penurunan laba, harganya langsung jatuh dari 3.900 ke 3.400. Ketika ada perubahan free float saham, HMSP harganya langsung amblas dari 3.800 ke 3.300. Saya pernah bahas disini: Perubahan Bobot Indeks Saham: Free Float Adjusted Index.

Tapi ya kalau dipikir-pikir, kenapa berita yang sifatnya jangka pendek, yang bahkan banyak diantaranya sebenarnya nggak ada pengaruhnya sama sekali dengan fundamental jangka panjangnya, kok pelaku pasar bisa panic selling? 

Inilah yang dinamakan dengan news drive the market, di mana berita yang muncul ini "berhasil" menyetir pergerakan saham, sehingga ketika para trader ritel melihat harga saham turun drastis, dan mendengar berita ini, maka terjadilah aksi panic selling, yang membuat harga saham turun terus. 

Namun anda harus ketahui bahwa harga saham itu akan kembali ke faktor fundamentalnya. Maksudnya me, kalau ada berita yang "berhasil" membuat trader panic selling, padahal berita tersebut tidak berpengaruh ke fundamental perusahaan, maka cepat atau lama saham tersebut PASTI AKAN NAIK LAGI. 

Terutama kalau perusahaannya adalah perusahaan yang bagus, sahamnya likuid (bukan saham abal-abal loh ya)... Contohnya seperti yang terjadi pada saham HMSP ini. 

Di mana penurunan HMSP sesungguhnya bukan dikarenakan fundamentalnya yang jelek, tapi hanya perubahan aturan free float (anda bisa baca lagi paragraf2 sebelumnya). Untuk lebih jelasnya, perhatikan grafik HMSP dibawah ini: 


Anda bisa lihat dampak yang sangat besar terjadi ketika berita tentang penurunan bobot indeks HMSP turun (tanda persegi). HMSP benar2 turun drastis selama dua hari. Dari harga 3.800 ke 3.300. Tapi karena HMSP bukan perusahaan abal-abal yang fundamentalnya nggak jelas, tidak lama kemudian ketika sahamnya sudah benar2 turun, maka tidak ada alasan para trader untuk membeli sahamnya lagi di harga bawah. 

Seperti prinsip tadi, suka tidak suka harga saham pasti akan balik lagi ke faktor fundamentalnya, kalau sahamnya mengalami "salah harga".   

Dikarenakan adanya aksi beli secara masif seteah HMSP mencapai titik jenuh jualnya, maka HMSP rebound terus dari harga 3.200-an sampai ke harga 3.500 selama empat hari (perhatikan tanda lingkaran). 

Termasuk contoh saham TLKM yang turun cepat dari 3.900 ke 3.400, ternyata TLKM bisa balik lagi sampai diatas 4.000. 

Artinya kalau anda punya mindset sebagai pedagang saham, anda harusnya bisa melihat hal ini sebagai peluang untuk mendapatkan profit. Prinsipnya: Semakin turun saham bagus (turun hanya karena panic selling), peluang anda untuk profit justru semakin gede. 

Di pos ini saya sudah memberikan sedikit banyak sharing pada anda tentang saham-saham bagus yang turun karena panic selling. 

Anda yang sering ketinggalan momentum bagus karena ikut terbawa arus panic selling, tidak berani membeli karena takut sahamnya turun terus, sering terbawa panic news, sekarang saatnya anda merubah hal ini menjadi suatu kesempatan untuk mendapatkan profit yang besar dari saham yang turun. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.