Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Cara Mengetahui Pasar Saham Ramai / Sepi

Saya pernah mendapatkan pertanyaan dari pembaca web Saham Gain: "Pak Heze, bagaimana cara kita mengetahui pasar saham sedang ramai / sepi?"

Well, sebenarnya tidak ada ukuran pasti untuk mengetahui apakah pasar saham sedang ramai atau tidak. Kalau anda mau tahu pasar saham lagi ramai atau tidak, anda harus observasi sendiri. 

Apakah volume transaksi diatas 5 miliar dapat dikatakan ramai? Belum tentu. Apakah volume transaksi harian dibawah 4 miliar bisa dikatakan sepi? Tidak juga. Jadi memang, ada penilaian subjektivitas untuk menilai apakah pasar saham saat itu sepi atau ramai. 

Namun dari pengalaman trading penulis sendiri, saya menggunakan dua cara untuk mengetahui apakah pasar saham sedang ramai atau sepi transaksi. Oke, here we go...

1. Pengalaman dan pengamatan market real time 

Pasar saham yang ramai ditandai dengan tingginya volatilitas harga saham, dan buyer seller (bid offer) mayoritas saham yang ramai. Jadi kalau dalam sehari perdagangan, anda melihat mayoritas saham volatilitas harganya terus bergerak, maka kita boleh katakan pasar saham cenderung banyak ditradingkan pada saat itu. 

Ramai tidaknya pasar saham juga bisa anda ukur dengan pergerakan saham2 LQ45 dan saham2 lapis dua lainnya. Kalau saham2 LQ45 mengalami perubahan fluktuasi naik-turun yang cukup cepat, maka dapat dikatakan pasar saham cenderung ramai. 

Nah jika di suatu waktu pasar saham tidak bergerak seperti biasanya. Saham2 yang biasanya bergerak volatil, tiba2 sideways, tidak kemana-mana. Katakanlah saham PGAS yang biasanya gerak di 2.100-2.200. Tapi pada hari tertentu tiba2 PGAS cuma gerak di harga 2.090, tidak naik maupun turun. 

Mayoritas saham tiba-tiba tidak banyak buyer sellernya (bid-offer lot) seperti hari-hari biasanya. Misalnya saham BBRI biasanya terdapat puluhan ribu lot buy dan lot sell. Namun pada hari tertentu, bid-offernya cuman ribuan saja. Maka, anda bisa mengatakan bahwa saat itu pasar saham cenderung sepi. 

Cobalah anda pantau market real time, dan rasakan perubahan harga saham setiap saat. Nanti anda akan bisa menilai saat2 di mana pasar saham cenderung sepi, atau pasar saham cenderung ramai dari VOLATILITAS saham harian, dan dari buyer seller yang tampak dari bid-offernya. 

2. Melihat volume transaksi rata-rata

Anda bisa mengamati volumev transaksi harian di pasar saham saat jam trading. O iya, volume yang saya maksud yang seperti ini: 


Di setiap software saham, pasti menyediakan tampilan volume. Biasanya tampilan value, volume ada di menu atas software saham. Jadi kalau biasanya volume transaksi berkisar antara 6-7 miliar, tapi pada hari ini volume transaksi hanya 4,9 miliar, maka anda bisa mengatakan bahwa pasar saham cenderung sepi.

Sebaliknya jika volume hari ini melonjak sampai 8 miliar, padahal di hari2 biasanya volume transaksi hanya sekitar 6-7 miliar, maka dapat dikatakan pasar saham saat ini lagi ramai. 

Pertanyaan selanjutnya: Apa penyebab pasar saham sepi pada saat tertentu? 

Pasar saham sepi umumnya disebabkan dua hal. Pertama, pelaku pasar wait and see. Misalnya, pelaku pasar menunggu pengumuman rilisnya laporan keuangan emiten. Maka bisa jadi pasar saham sepi, karena pelaku pasar belum tahu hasil laporan keuangan emiten, apakah bagus atau jelek. Maka, pelaku pasar tidak ingin melakukan spekulasi dengan membeli banyak saham, sehingga pasar saham cenderung sepi. 

Atau pelaku pasar menunggu keputusan BI untuk menaikkan / menurunkan suku bunga. Kebijakan2 ini bisa membuat pasar saham jadi sepi sejenak, karena pelaku pasar masih menunggu hasil kebijakan yang ada, untuk memutuskan apakah akan kembali masuk ke saham atau tidak. 

Efek2 lainnya seperti sehabis final Piala Dunia, bisa membuat pasar saham cenderung sepi di satu hari perdagangan Bursa. 

Menurut pengalaman pribadi saya, kondisi pasar saham sepi, nggak naik nggak turun, bid-offer saham pada tipis.. Kondisi seperti inilah yang sebenarnya buat saya pribadi paling maless untuk trading. Kalau pasar saham lagi strong bearish atau bullish, kesempatan ini justru bagus untuk screening saham. 

Tapi kalau banyak saham yang lagi nggak gerak, bahkan saham2 unggulan pun diam di tempat. Tidak banyak transaksi pada hari itu. Tidak banyak saham naik-turun pada hari tertentu. Maka, terkadang mau trading pun serba salah, karena kita belum tahu pergerakan  arah saham selanjutnya. 

Apa yang sebaiknya dilakukan pada saat pasar saham sepi? 

Saya lebih cenderung wait and see saja kalau pasar saham masih sepi. Toh, pasar saham yang benar2 kelihatan sepi biasanya tidak terjadi dalam waktu yang lama. Hanya saja, memang pasar saham yang sepi biasanya terjadi ketika IHSG cenderung sedang bearish. 

Selama pasar saham sepi, saya tetap melakukan screening saham pilihan. Namun frekuensi trading tentu saya kurangi, karena dalam kondisi pasar saham sepi, kita belum benar2 bisa menentukan arah harga2 saham selanjutnya.

Melalui pos ini juga, sebenarnya saya ingin menyampaikan pada anda bahwa tidak setiap hari, setiap menit pasar saham memberikan kesempatan yang buagusss untuk trader untuk mencetak profit yang fantastis. 

Memang ada saat2 di mana pasar saham terlihat sangat berbeda. Dalam hal ini, anda harus bisa menyesuaiakan dengan strategi2 trading yang benar. Jangan sampai anda termakan iklan-iklan yang mengatakan "profit besar dari saham setiap hari". Faktanya, sebagai trader anda juga harus cerdik membaca situasi untuk trading. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.