Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Saham LQ45 dan Saham Gorengan: Peluang Trading

Saat anda memutuskan membeli saham, anda akan diberikan banyak sekali opsi / pilihan saham yang bisa ditradingkan. Ada ratusan saham yang bisa anda pilih dengan berbagai macam pola pergerakan saham. 

Pada umumnya, saham-saham yang banyak diincar trader adalah saham-saham LQ45. Trader yang mengincar saham2 LQ45 umumnya merupakan trader yang cenderung ingin trading dengan cara yang lebih aman (Baca: meminimalkan risiko). 

Tapi banyak juga trader yang mengincar saham-saham gorengan. Biasanya trader jenis ini adalah trader yang lebih berani mengambil risiko, tapi juga dengan peluang profit yang cepat dalam jangka lebih pendek, antara menitan hingga beberapa jam. 

Berhubung saya sendiri lebih banyak trading di saham2 LQ45 (termasuk kalau anda baca-baca halaman watchlist saham disini: Rekomendasi Saham, maka kebanyakan watchlist kita adalah saham2 LQ45), maka saya pernah mendapat pertanyaan dari rekan trader. Isi pertanyaannya kira2 sebagai berikut: 

"Pak Heze kenapa lebih prefer trading di saham2 LQ45 dibandingkan saham gorengan. Kan banyak juga saham-saham lapis tiga yang naik lebih cepat? Biasanya saham2 LQ45 geraknya lama."

Saya sebenarnya juga trading di saham2 lapis tiga, hanya modal saya untuk trading di saham lapis tiga maksimal hanya 10% dari total modal, karena tujuan saya scalping adalah untuk "memutar" modal. 

Jadi di pos ini saya akan menceritakan peluang trading di saham-saham LQ45 dan saham gorengan. Anda mau prefer ke saham LQ45 atau saham gorengan itu adalah pilihan anda sebagai trader, karena ada istilah banyak jalan menuju roma, demikian juga di pasar saham. Tidak ada batasan bagi anda untuk mendapatkan profit dalam trading

Tapi sebelum memilih mau beli saham apa, anda harus tahu tujuan anda, supaya anda tidak terjebak dalam risiko yang besar:

Kalau anda mau beli saham yang risikonya lebih kecil, dan anda cenderung melihat kondisi IHSG sebelum trading, maka pilihlah saham2 LQ45. Mengapa? 

Karena saham2 LQ45  punya pergerakan yang kurang lebih sama dengan pergerakan IHSG. Pada umumnya saham2 LQ45 adalah saham yang menjadi penggerak IHSG. Korelasi IHSG dan saham LQ45 adalah 99%. Jadi kalau IHSG sedang turun, berarti mayoritas saham LQ45 sedang turun pada saat itu, dan juga sebaliknya. 

Hal ini juga menjawab pertanyaan rekan-rekan: Bagaimana cara "membeli IHSG"? Kita memang tidak bisa membeli IHSG seperti halnya indeks2 saham di luar yang bisa dibeli (seperti beli Indeks Hang Seng). 

Jadi kalau anda mau "beli IHSG", maka alternatifnya adalah belilah saham2 LQ45. Termasuk kalau anda ingin pergerakan saham yang lebih smooth, anda tidak suka risiko fluktuatif yang terlalu besar, maka belilah saham LQ45.

Sebaliknya, jika anda terbiasa mengincar keuntungan dengan persentase yang besar dalam hitungan menit sampai jam. Anda juga nggak peduli IHSG mau turun sebanyak apapun, anda tetap trading, maka pilihlah saham lapis tiga. Baca juga: Cara Trading Cepat 15 Menit - Scalping Trading. 

Karena mau IHSG turun sedalam apapun, tetap saja ada saham yang naik 15-20% saat itu. Tapi saham yang saya maksud bukanlah saham2 blue chip atau saham LQ45, melainkan saham2 lapis tiga. 

Anda bisa pantau market secara real time saat IHSG lagi jatuh. Perhatikan bahwa ketika IHSG anjlok, tetap ada saham2 yang masuk di top gainer yang naik 15-20% pada hari tersebut. 

Salah satu kesalahan besar yang sering dilakukan trader, trader yang ingin one day trading cenderung beli saham-saham LQ45 saat IHSG masih turun terus dengan harapan bisa jual di hari yang sama. Seringkali yang terjadi, saham-saham LQ45 setelah dibeli justru turun lagi, sehingga banyak trader yang nyangkut di saham2 LQ45 saat IHSG masih bearish.  

Sebagai trader, anda harus bisa memahami terlebih dahulu apa yang anda butuhkan dalam trading saham. Dengan demikian, anda bisa melihat peluang trading yang baik, yang bisa menghasilkan return untuk anda. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.