Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Cara Menemukan Sektor Saham yang Bagus untuk Trading

Ada banyak analisis yang bisa anda gunakan untuk membeli saham. Analisis tren, analisis running trade, analisis grafik bulanan dan masih banyak analisis lainnya. Nah salah satu analisis lain untuk membeli saham adalah dengan cara menganalisis satu sektor saham secara global.  

Gimana caranya membeli saham berdasarkan analisis sektor saham? 

Sederhananya, analisis sektor berarti anda memilih beberapa saham (yang likuid atau saham blue chip) dari sektor usaha yang harga sahamnya memiliki potensi naik untuk jangka waktu tertentu.  

Saat ini, di Bursa Efek ada kurang lebih 10 sektor saham (sektor finance, manufaktur, property & real estate dan lain2). Anda bisa baca-baca daftarnya disini: Daftar Indeks Sektor Saham di Bursa Efek Indonesia. 

Sepengalaman penulis, ada dua kondisi di mana sektor saham memiliki potensi yang bagus untuk trader. Dua kondisi itu adalah sebagai berikut: 

1. Sektor saham yang lagi lesu 

Sektor saham yang sedang lesu, biasanya adalah sektor saham yang memiliki potensi rebound paling cepat. Kenapa demikian? Karena di pasar saham, tidak ada sektor saham yang terus lesu, dan sebaliknya, tidak ada sektor saham yang harganya berjaya terus. 

Plus ketika sektor saham sedang lesu, manajemen pasti akan berusaha untuk membuat usahanya kembali untung (karena nggak ada orang yang mau rugi dala berbisnis). Sehingga, saat kinerjanya sudah mulai membaik dan LK-nya juga mulai positif, maka tanggapan investor terhadap sahamnya juga akan lebih baik.

Saat ada sektor saham yang lesu, cepat atau lama harganya akan naik lagi jika sudah benar2 terdiskon. Entah karena faktor technical rebound, atau karena sektor tersebut sudah mulai ada sentimen2 positif. Intinya, saham2 yang sektornya sedang lesu, harganya punya peluang untuk naik. 

Sebagai contoh, anda mungkin ingat saham2 di sektor CPO (perkebunan kelapa sawit) yang harganya drop cukup lama, sementara saham2 di sektor lain bergerak normal. Perhatikan sektor saham perkebunan dibawah ini: 



Anda bisa lihat saham sektor perkebunan (kodenya AGRI) yang terus mengalami penurunan berkelanjutan. Namun di satu titik, di mana saham2 sektor CPO sudah benar2 jenuh (perhatikan tanda persegi), dan sahamnya mulai sideways dibawah, then sebagian saham2 CPO akhirnya bergerak naik dalam waktu sebulan lebih. 

Di sektor CPO, saham2 penggeraknya adalah LSIP dan AALI. Coba anda perhatikan saham LSIP dibawah ini: 



Pada saat saham2 CPO rebound, LSIP adalah salah satu saham yang mengalami technical rebound cukup meyakinkan (harga 900 hingga 1.350-an). Jadi dalam analisis sektor, carilah saham2 yang sektornya masih lesu, dan harga sahamnya berkebalikan dengan sektor saham lainnya. 

Contoh lainnya, anda barangkali ingat di awal tahun 2016 saat saham2 sektor batu bara (ADRO dkk) yang harganya naik gila-gilaan selama hampir setahun. Sebelumnya, saham2 di sektor batu bara mengalami kelesuan yang cukup parah. Namun kembali lagi, tidak selamanya sektor usaha terus lesu. Pasti ada momennya untuk bangkit, entah karena technical rebound atau perbaikan kinerja. 

2. Sektor yang lagi booming 

Sektor saham yang sedang booming adalah saham2 yang prospek untuk anda beli. Sektor saham yang sedang booming akan menjadi incaran trader jangka pendek dan trader jangka menengah. 

Contohnya? 

Tahun 2014 saat pemerintah sedang gencar akan membangun berbagai sarana infrstruktur, saham2 konstruksi WIKA, WSKT dan kawan2 mengalami kenaikan harga saham yang fantastis selama kurang lebih 7 bulan. Dan pada saat itu, saham2 WIKA dkk sebelum naik tinggi, harganya juga masih adem ayem. 

Jadi kuncinya, saat anda menemukan sektor saham yang kinerjanya lagi bagus, sahamnya belum naik, dan sedang banyak sentimen positif, anda harus mulai curi start. 

Itulah dua cara melakukan analisis sektor saham untuk menemukan saham2 potensial di setiap sektor. Carilah saham2 yang menjadi market leader di sektor tersebut, karena biasanya saham2 yang jadi market leader akan naik duluan saat sektornya mulai pulih / sedang booming (kalau pada contoh saham CPO tadi, maka market leadernya adalah AALI dan LSIP). 

Sektor saham yang rebound setelah lesu, atau sektor saham yang sedang booming, umumnya kenaikan harga sahamnya terjadi dalam kurun waktu yang lumayan lama. Minimal sekitar 1 bulan. Jadi, anda bisa membeli bertahap dan menggunakan strategi swing trading / trading jangka menengah untuk saham2 seperti ini.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.