Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Membeli Saham Sideways: Risiko dan Peluang

Di pos ini: 3 Strategi Trading pada Saham Sideways, saya pernah menuliskan beberapa strategi yang bisa anda lakukan untuk trading di saham sideways. Di pos tersebut, saya banyak menuliskan strategi trading saham2 sideways untuk jangka pendek.  

Tapi pernahkah anda menemukan saham yang fundamentalnya bagus, sahamnya juga likuid sehingga harganya naik teruuusss.. Nah setelah harga saham naik mencapai titik tertentu, entah karena itu faktor koreksi pasar atau hal-hal lain, harga sahamnya tiba2 anjlok berbulan-bulan. 

Pada suatu titik tertentu, harga saham benar-benar sudah jatuh / berada di titik supportnya, harga saham tiba2 sideways. Dan sidewaysnya terjadi dalam waktu yang cukup panjang. 

Apakah saham2 seperti ini sebaiknya bagus untuk dibeli? Sebagai contoh, perhatikan tren saham GGRM dibawah ini:  


Perhatikan saham GGRM dimulai dengan tren turun yang sangat tajam. Nah, setelah GGRM turun berbulan-bulan, GGRM kemudian sideways dalam waktu yang lama (perhatikan yang saya beri tanda persegi). Setelah mengalami masa2 sideways di harga supportnya, barulah GGRM mengalami kenaikan / rebound yang cukup kencang. Rebound yang terjadi pada GGRM bukan hanya rebound sehari-dua hari, tetapi rebound terjadi dalam 2-4 bulan. 

Jadi kalau anda ingin membeli saham sideways yang berpotensi memberikan peluang return untuk anda, cobalah untuk membeli saham yang memang sudah sideways di harga bottom (setelah membentuk tren turun) dalam waktu lebih dari 2 minggu, jangan membeli saham sideways yang berada di harga resisten. Kemungkinan besar saham tersebut masih akan turun lagi. 

O iya, ngomong-ngomong soal saham sideways, sebenarnya perlakuan analisis seperti yang saya paparkan ini bagus dipraktikkan untuk saham2 LQ45 dan saham2 blue chip (GGRM contoh diatas adalah saham blue chip). Lalu bagaimana dengan saham2 non-LQ45? Apakah bisa diterapkan juga? 

Bisa saja. Akan tetapi anda harus memahami pola pergerakan sahamnya. Apakah sebelumnya saham tersebut pernah uptrend? Apakah saham tersebut turun hanya karena faktor koreksi atau karena perusahaan tersebut sedang bermasalah? 

Kalau perusahaan tersebut sahamnya turun karena memang bermasalah, memang sering digoreng, atau karena pada dasanya sahamnya tidak punya likuiditas yang baik, maka hindari saham2 tersebut, karena sangat mungkin ketika sahamnya sudah sideways, beberapa minggu kemudian harganya bukannya mantul, tapi jebol dari supportnya. 

Namun kalau anda sudah menemukan saham2 blue chip yang sideways di bottom dalam waktu yang cukup lama, silahkan membeli sahamnya secara bertahap. Dan ini juga sering penulis lakukan untuk trading jangka menengah atau swing trading (karena saham2 dengan pola seperti itu tidak cocok untuk trading cepat, returnnya terlalu kecil).  

Tapi metode trading seperti ini juga ada kelemahannya. Kelemahan utamanya adalah metode ini kurang cocok untuk anda yang tidak bisa menyimpan saham terlalu lama. 

Masalahnya, untuk membeli saham2 ini mental trading anda benar2 akan diuji. Saat anda membeli saham, dan sahamnya masih sideways terus, banyak trader yang akhirnya menyerah dan jual sahamnya, padahal beberapa minggu kemudian sahamnya sudah mulai terbang. Jadi kalau anda suka trading cepat, cara ini tidak cocok untuk anda. Kalau anda tipe trader yang time framenya lebih panjang, anda bisa pakai cara ini.  

Ada banyak strategi2 trading yang bisa anda praktikkan secara langsung. Jika anda ingin mendapat materi praktik trading secara langsung, termasuk mempelajari psikologi trading dan manajemen modal, anda bisa mendapatkan materinya disini: Buku Saham.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.