Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

IHSG Long Term: Profit Besar dari Investasi Saham

El Heze
Koreksi harga saham yang terjadi secara berkelanjutan seringkali membuat pemain saham bertanya-tanya: 

"Apakah negara kita sedang krisis?"
"Apakah IHSG akan turun terus terus?"
"Kapan IHSG akan naik lagi?" 

Dalam kondisi seperti ini, tidak sedikit pemain saham yang panik, takut jika harga saham terus jatuh. Sehingga, banyak pemain saham yang akhirnya menyerah, cut loss di harga bawah (tentu saja kerugiannya akan menjadi sangat besar). Di satu sisi, justru saham-saham yang di-cut loss di harga bawah adalah saham2 yang fundamentalnya bagus. 

Padahal dibalik penurunan IHSG ini, justru terdapat peluang yang besar untuk mencetak profit, terutama untuk anda yang memiliki tujuan investasi saham. Saat market sedang koreksi panjang, anda harus mempelajari pola grafik long term IHSG.  

Jadi anda harus melihat seberapa kekuatan IHSG kita dalam jangka yang sangat panjaaaaang.. Dengan demikian, anda bisa berpikir lebih tenang dalam melakukan investasi saham. 

Di pos ini kita akan mempelajari pergerakan historis IHSG dalam jangka panjang. Sekarang perhatikan pola pergerakan berulang IHSG selama kurun waktu 10 tahun.   


Perhatikan dengan seksama pola IHSG diatas. IHSG dalam jangka panjang akan selalu naik. Walaupun anda melihat di dalam tren naik tetap ada koreksi-koreksi besar yang terlihat jelas (perhatikan 5 tanda persegi), tetapi IHSG selalu berada dalam uptrend yang cukup kuat. 

Namun suka tidak suka, anda dan saya pasti akan berhadapan dengan momen di mana IHSG turun. Turun disini bukan hanya sekedar koreksi 1-3 hari, tetapi koreksi bisa terjadi sampai berbulan-bulan. Inilah yang saya maksud tadi, di mana momen2 koreksi besar ini bisa membuat pemain saham akhirnya menyerah, jadi pesimis, panic selling dan sebagainya. 

Seperti yang anda lihat pada grafik diatas, IHSG kita mengalami koreksi besar sebanyak 5 kali di tengah tren naiknya selama 10 tahun. Koreksi besar IHSG pertama terjadi pada tahun 2008. IHSG saat itu berada di level 2.200 dan turun sampai ke level 1.100 hanya dalam 3 bulan. 

Koreksi kedua terjadi pada Agustus 2011 - October 2011, di mana IHSG terkoreksi terus dari level 4.160 ke level 3.260. Koreksi ketiga terjadi pada Mei 2013 - Agustus 2013. IHSG terkoreksi tajam dari 5.243 ke 4.026. Koreksi keempat terjadi pada April- September 2015. IHSG turun dari 5.523 ke 4.033. 

Dan koreksi besar IHSG kelima terjadi pada akhir Februari - Agustus 2018. IHSG terkoreksi dari 6.650 hingga terjun ke 5.500-an. 

Namun setiap koreksi tersebut sudah mencapai titik jenuhnya, IHSG akhirnya selalu berhasil naik kencang, returnnya selalu lebih tinggi daripada koreksi yang terjadi sebelumnya. Inilah yang membuat IHSG kita dalam jangka panjang tetap uptrend (tahun 2008 IHSG kita masih di 1.000-an dan awal tahun 2018 IHSG bisa mencapai 6.600-an). 

Jadi kalau anda berpikir sebagai seorang investor jangka panjang, anda seharusnya bisa menjadikan momen koreksi IHSG ini sebagai momen untuk akumulasi / beli saham yang secara bertahap pada saham2 yang sedang turun. 

Terutama kalau anda sekarang sedang nabung saham untuk dana pensiun anda, anda harus mulai merubah pola pikir sebagai investor jangka panjang, karena dalam investasi kesabaran akan membuahkan hasil yang baik. Baca juga: Cara Nabung Saham untuk Pensiun.

Walaupun demikian, memang bukan jaminan IHSG naik berarti saham anda pasti akan naik. Nah disinilah anda harus bisa mencari saham-saham yang benar-benar terkoreksi, yang punya kinerja bagus (saham-saham blue chip biasanya turun tajam ketika market koreksi besar). Anda bisa incar saham-saham tersebut saat koreksi pasar. 

Disinilah peluang anda untuk membeli saham ketika market sedang bearish, supaya kalau market benar-benar sudah bullish, anda bisa mendapatkan profit yang berkali-kali lipat lebih besar. 

Sebagai contoh, koreksi besar di tahun 2015 membuat hampir semua saham blue chip jatuh seperti BBNI, INDF, BBCA, JSMR. Namun, kalau saat itu anda bisa melihat peluang yang bagus, setelah IHSG berhasil melewati masa2 koreksi besar itu, saham2 blue chip harganya kembali dengan cepat. Anda yang bisa curi start, anda pasti akan mendapatkan profit yang jauh lebih besar dibandingkan saat IHSG bergerak normal. 

Kalau anda masih berpikir IHSG terus koreksi dan anda masih takut saat melihat IHSG anjlok, coba lihat lagi grafik IHSG diatas selama 10 tahun. Bukankah itu seharusnya peluang anda untuk mencetak profit jumbo? 

Mengacu pada IHSG long term, dan jika anda memegang saham2 bagus di harga rendah saat pasar sedang koreksi, maka anda pasti mendapatkan profit yang besar dari investasi yang anda tanamkan. Anda yang sedang nabung saham, hasil beli saham anda tidak akan sia-sia. 

Jadi kalau banyak saham yang harganya masih pada di bawah dan masih ogah untuk naik, tunggu apa lagi? Sebagai pemain saham, anda harus bisa curi start. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.