Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Ciri-Ciri IHSG yang Sehat

El Heze
Pada saat IHSG sedang naik, dan saham2 anda ikut naik, apa yang anda rasakan? Anda pasti senang. Tetapi sebaliknya, saat saham2 sedang koreksi tajam, dan kalau anda masih pegang saham sementara saham anda pada turun mungkin sebagian trader akan mulai berpikir untuk cut loss, IHSG akan turun terus dan sebagainya. 

Sebenarnya IHSG yang baik adalah trennya naik tapi tetap terjadi banyak fluktuatif didalamnya. Kenapa demikian? Karena IHSG yang naik menunjukkan kepercayaan investor lokal dan asing terhadap negara kita. IHSG hendaknya juga harus fluktuatif karena IHSG yang fluktuatif menunjukkan bahwa IHSG tersebut stabil. 

Namun faktanya, di pasar saham yang seringkali terjadi adalah IHSG turun teruusss terjun bebas selama beberapa bulan. Atau sebaliknya, IHSG naik terus nggak tanggung2 sampai satu tahun lebih. Nah, apakah kondisi IHSG seperti ini masih bisa dikatakan sehat atau sebaliknya? 

Apakah ketika IHSG terus turun dalam 3 bulan berarti IHSG tersebut sudah dikatakan tidak sehat dan kondisi ekonomi negara berbahaya? Apakah ketika IHSG naik terus tanpa terjadi banyajk fluktuatif itu artinya IHSG kita semakin bagus? 

Untuk menjawab pertanyaan ini kita coba menganalisis satu contoh yang sedang terjadi pada IHSG kita. IHSG kita dari 6.700 terus koreksi sampai ke 5.580 hanya dalam 3-4 bulan. 

Secara kasat mata, ini adalah koreksi yang sangat tajam. Memang koreksi IHSG ini lebih banyak disebabkan karena gejolak kondisi ekonomi global. Antara lain karena pelemahan nilai tukar Rupiah, krisis finansial Turki, tahun politik, perang dagang dan lain2. Yang jelas gejolak2 ini suka nggak suka akan sangat berdampak pada IHSG, yang menyebabkan pelaku pasar melakukan aksi profit taking. 

Di saat2 IHSG terus koreksi, then banyak orang berpikir kalau IHSG akan terus turun. IHSG sudah tidak sehat, IHSG kacau bla bla bla, sehingga mulai terjadi panic selling. 

Sebagai trader, kita tidak perlu terbawa arus-arus seperti itu di pasar saham. Yang perlu kita lakukan adalah melihat apakah penurunan IHSG ini dalam batas yang sehat atau tidak, sehingga kita bisa mengambil keputusan trading dengan baik. 

Jika kita telusuri lebih dalam, penurunan IHSG secara drastis dari 6.700 dan sempat ke 5.500 sekian ini sebenarnya termasuk koreksi yang WAJAR. Perhatikan grafik IHSG dibawah ini: 


Jika kita tarik kembali historis IHSG kita, ternyata IHSG kita sebelumnya berada dalam tren naik yang panjang (perhatikan tren naik diantara dua garis vertikal). Tren naik naik ini terjadi selama satu tahun lebih (November 2016- Februari 2018), dan selama kurun waktu itu, IHSG nyaris nggak mengalami perlawanan koreksi yang berarti. 

Nah, dari sini pula dapat kita simpulkan bahwa selama kurun satu tahun lebih, baik trader ritel maupun trader kawakan dan bandar, sudah memiliki saham dalam porsi yang besar, sehingga sangat sangat wajar jika kemudian IHSG mengalami penurunan drastis. 

Jadi dengan mengacu data historis IHSG ini, maka sebenarnya nggak ada yang perlu anda khawatirkan tentang koreksi IHSG yang terjadi terus-menerus, karena nggak mungkin orang beli saham terus. Pasti ada waktunya untuk jualan. 

Beda cerita kalau IHSG turun terus sampai mencapai titik terendah dalam 5 tahun, maka bisa dikatakan IHSG cukup rawan. Tapi sekalipun IHSG koreksi drastis, ini sebenarnya juga merupakan peluang anda untuk membeli saham. 

Demikian juga sebaliknya jika anda menemukan IHSG yang naik terus tanpa koreksi yang berarti. Di satu sisi, IHSG di tahun sebelumnya pergerakannya ternyata juga cenderung uptrend, maka anda harus mewaspadainya, karena walaupun secara kasat mata bagus (IHSG naik terus), tapi IHSG yang terus naik justru bisa jadi tidak sehat. Artinya, saat2 seperti itu jangan ngotot untuk beli saham besar2an.  

Jadi saat IHSG masih koreksi panjang, tapi koreksinya tetap sehat, maka jadikanlah peluang untuk membeli saham di harga bawah. Sebaliknya, jika IHSG terus naik dalam kurun waktu lama dan anda belum sempat beli saham2 bagus, tunggu saja IHSG koreksi. Di pasar saham hukumnya adalah: Harga saham pasti akan turun saat sudah naik tinggi. 

Karena kita sekarang berhadapan dengan market yang cenderung turun, maka di dalam koreksi IHSG ini saatnya anda mulai mengambil momentum2 yang bagus untuk trading. Toh IHSG tidak mungkin turun terus setiap hari, pasti ada reboundnya. Apalagi jika IHSG berada dalam koreksi yang sehat, maka kesempatan anda untuk dapat profit semakin terbuka lebar. 

Jangan menjadikan momen koreksi IHSG sebagai momen anda untuk panic selling, takut, khawatir, padahal koreksi IHSG adalah koreksi yang wajar dan bisa menjadi peluang yang bagus untuk kita semua. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.