Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Pengaruh Penurunan Nilai Tukar Rupiah terhadap Harga Saham

El Heze
Naik turunnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS membuat banyak gejolak di Indonesia, termasuk gejolak pada IHSG itu sendiri. Nah, saat nilai tukar Rupiah turun terus terhadap Dollar AS, maka biasanya harga saham juga akan cenderung koreksi. Bahkan saat pelemaham Rupiah terus berlanjut, IHSG juga bisa cenderung koreksi sampai berbulan-bulan. 

Dari sinilah kemudian timbullah pertanyaan: "Memangnya apa korelasi harga saham kita dengan turunnya nilai tukar Rupiah?"  

Perlu anda ketahui, penyebab turunnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar bisa dikarenakan dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terjadi ketika negara kita perekonomiannya sedang lesu. 

Kalau anda telisik kembali sejarah nilai tukar Rupiah, maka nilai tukar Rupiah kita pernah melemah sampai 14.800-an di tahun 1998, karena memang tahun 1998 saat itu adalah krisis moneter yang cukup parah, sehingga wajar jika Rupiah melemah. 

Inilah salah satu faktor internal yang menyebabkan nilai tukar Rupiah terus melemah. Inflasi yang tidak terkendali juga merupakan salah satu penyebab melemahnya nilai tukar Rupiah. Oleh karena itu kebijakan2 moneter dari Bank Indonesia (BI), termasuk kebijakan untuk menekan inflasi sangat diperlukan untuk menjaga kestabilan nilai tukar Rupiah. 

Sedangkan dari faktor eksternal seperti kebijakan2 AS yang menguntungkan negeri Paman Sam, kondisi ekonomi AS yang semakin membaik, harga minyak yang naik dapat mempengaruhi penguatan Dollar AS. 

Penguatan Dollar AS akan membuat nilai tukar Rupiah 'melemah' terhadap Dollar. Kenaikan harga minyak contohnya. Saat harga minyak terus naik, maka Rupiah kita juga terkena dampaknya, karena negara kita membutuhkan impor minyak yang cukup besar (dalam hal ini kita butuh Dollar yang banyak). Semakin naik harga minyak, Dollar semakin kuat, yang artinya bisa berdampak juga pada nilai impor yang harus kita bayar. 

Kemudian AS / The FED yang menaikkan suku bunga, juga dapat menyebabkan nilai tukar Rupiah melemah. Anda bisa baca-baca kembali artikel saya disini: Efek Suku Bunga The FED dan Harga Saham. 

Faktor eksternal ini memang tidak ada pengaruhnya secara langsung terhadap fundamental ekonomi Indonesia secara langsung. 

Namun suka atau tidak suka, penurunan nilai tukar Rupiah akan mempengaruhi harga saham. Lalu kenapa saat nilai tukar Rupiah melemah harga saham turun? Ada beberapa penyebab utama:  

1. Pelaku pasar / spekulan memindahkan modalnya dari pasar saham ke forex 

Melemahnya nilai tukar Rupiah membuat orang lebih prefer untuk memindahkan modalnya dari pasar saham untuk menyimpan dollar AS atau diperdagangkan di pasar forex. Dolar yang kuat membuat sebagian spekulan memilih untuk mencari keuntungan dari Dolar AS di pasar forex, ketimbang membeli saham.  

2. Nilai impor akan semakin mahal 

Ini adalah penyebab utama mengapa harga saham / IHSG turun ketika nilai tukar Rupiah melemah. Pada saat nilai tukar Rupiah melemah, maka perusahaan harus membayar barang impor yang semakin mahal. 

Sedangkan kita tahu sendiri, Indonesia masih membutuhkan banyak barang impor seperti besi, baja, minyak mentah, dan bahan baku lainnya. Maka dari itu, pada saat Rupiah terus melemah, maka perusahaan harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk membayar barang2 kebutuhan impor.

Jika hal ini terjadi secara terus menerus, maka hal tersebut akan berdampak pada meningkatkan beban perusahaan atau harga pokok penjualan secara signifikan pada laporan laba rugi. Meningkatnya beban secara signifikan jika tidak diimbangi dengan kenaikan omzet yang tinggi juga, maka hal ini akan menggerus laba bersih. Penurunan laba bersih means terjadi penurunan kinerja perusahaan. 

Dalam jangka panjang, jika hal ini terus terjadi maka dampaknya tidak baik untuk perusahaan. Perusahaan harus menaikkan harga jual untuk meng-cover beban. Namun, dengan naiknya harga jual, maka dalam jangka waktu tertentu masyarakat juga akan lebih menahan perilaku konsumtif  / terjadi penurunan daya beli masyarakat. 

Rentannya penurunan fundamental perusahaan, menyebabkan harga saham akhirnya banyak yang turun. Coba anda perhatikan, pada saat nilai tukar Rupiah terus melemah, biasanya saham2 yang perusahaannya dominan di impor, sahamnya akan anjlok. 

3. Nilai tukar Rupiah berdampak pada kredit bermasalah perbankan 

Bagi perusahaan perbankan, pelemahan nilai tukar Rupiah akan meningkatkan risiko kredit macet / Non Performing Loan (NPL). Terutama bagi perbankan yang menyalurkan modal kepada emiten dalam bentuk mata uang Dollar. Dengan kata lain, melemahnya nilai tukar Rupiah secara terus menerus dapat menurunkan minat perusahaan untuk meminjam duit dari perbankan. 

Itulah mengapa saat nilai tukar Rupiah terus mengalami penurunan, maka dampaknya juga sangat terasa pada saham2 sektor perbankan. 

Sebenarnya masih ada banyak lagi alasan turunnya harga saham akibat pelemahan nilai tukar Rupiah. Namun di pos ini, saya memaparkan beberapa alasan penting, yang sangat mempengaruhi bursa saham kita. 

Sisi positif penurunan nilai tukar Rupiah

Akan tetapi penurunan nilai tukar rupiah juga berdampak positif pada ekspor. Apa saja produk Indonesia yang diekspor keluar negeri? Salah satunya adalah batu bara. Maka dari itu, pelemahan nilai tukar Rupiah bisa menjadi sentimen positif untuk saham2 mining. Baca juga: Dampak Positif dan Negatif Perubahan Nilai Tukar Rupiah

Namun memang dampak penurunan nilai tukar Rupiah terhadap harga saham tentu tidak permanen. Pada saat nilai tukar Rupiah menguat atau fundamental ekonomi kita terus membaik, maka harga saham pasti akan rebound. Dan disitulah kesempatan anda untuk membeli saham.  

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.