Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisis Teknikal: Memahami Pola Pergerakan IHSG Harian

Seorang trader saham selain harus memperhatikan saham-saham spesifik apa saja yang layak untuk dibeli, anda juga perlu untuk mengamati dan memahami pola analisa teknikal IHSG itu sendiri. Sebagian dari anda mungkin anda mungkin berpikir:

"Buat apa mengamati IHSG. Kan kita harus perhatikan sahamnya bukan IHSG-nya. Lagian saat IHSG naik tidak semua saham naik, dan saat IHSG turun tetap saja ada saham yang naik" Begitu pikir anda. 

Namun sehebat apapun kemampuan analisa anda, anda perlu dan harus tahu tentang pola IHSG. Terutama para trader yang sering beli saham LQ45, maka mengamati pola IHSG ini cukup penting, karena saham2 LQ45 terutama untuk saham2 blue chip, memiliki korelasi positif dengan IHSG. Saat IHSG naik drastis, kebanyakan saham LQ45 akan naik, dan sebaliknya. 

Perhatikan grafik IHSG dibawah ini: 


Biasanya IHSG yang sedang rebound, kenaikannya bisa bertahan antara 2-5 hari. Kalau anda menemukan IHSG yang naik terus selama 3 hari (apalagi kalau naiknya tinggi), dan kemudian pada hari keempat masih naik, maka anda harus waspadai. 

Waspadai maksudnya adalah, jangan sampai anda saking senangnya melihat IHSG yang lagi naik, terus anda kalap beli saham dalam jumlah yang besar. Padahal saat itu adalah saat di mana harga saham sudah pada naik tinggi. 

IHSG yang naik pada hari keempat dan mulai menguat terbatas pada hari kelima, biasanya IHSG akan langsung koreksi pada hari berikutnya. Demikian juga jika IHSG ternyata pada hari ketiga sudah naik terbatas (dua hari sebelumnya naik tinggi), maka anda harus waspadai koreksi IHSG. 

Artinya, kalau IHSG sudah naik tinggi 2 hari - 3 hari, sebagai trader anda harus mulai menjual saham2 anda yang sudah untung, dan tunggulah saat yang tepat untuk koreksi, supaya anda bisa beli saham di harga bawah. Ini yang dinamakan dengan MOMENTUM. 

"Apakah IHSG bisa naik terus selama lebih dari 6 hari berturut-turut tanpa koreksi Pak Heze?" Tanya anda penasaran.
Bisa. Hal ini seringkali terjadi saat IHSG sedang banyak sekali sentimen positif, dan biasanya juga dibarengi dengan IHSG yang sudah turun banyak sebelumnya. Namun hal ini tidak sering terjadi. 

Kalau anda lihat grafik IHSG diatas (perhatikan tanda lingkaran), IHSG kita memang biasanya cenderung naik 2-3 hari. Ada yang naik 2-5 hari, tapi terus turun lagi. Pada saat2 tertentu IHSG juga sempat naik lebih dari 6 hari berturut-turut, dan kebetulan pada grafik diatas itu adalah momen akhir tahun dan momen2 mendekati pembagian dividen. 

Sebaliknya, IHSG yang turuuunn terussss ini merupakan suatu peluang  anda untuk membeli saham di harga bawah. Sama seperti ketika IHSG naik, IHSG yang turun selama 3-5 hari, maka ada peluang untuk rebound lagi. Walaupun reboundnya hanya sesaat, atau hanya 4 hari, tapi ini merupakan peluang anda untuk beli saham di harga rendah. 

Kalau anda perhatikan grafik diatas, dalam keadaan tren IHSG yang fluktuatif, IHSG biasanya akan turun selama 3-5 hari, bahkan pada saat2 tertentu penurunannya bisa cukup drastis. Namun setelah momen koreksi, IHSG akan kembali rebound. 

Bagi anda yang sering beli saham blue chip dan saham LQ45, maka momen2 IHSG ini menjadi sangat penting untuk anda perhatikan, supaya anda tahu kapan entry masuk dan kapan harus exit. Anda harus perhatikan, ketika IHSG naik tinggi, jangan membeli banyak saham, sebaliknya ketika IHSG sedang turun banyak, persiapkan cash anda. 

"Terus Bung heze gimana agar saya bisa meng-korelasikan IHSG dengan strategi trading di saham2 tertentu?" Tanya anda lagi

Mengenai strategi2 membaca pola-pola pergerakan saham spesifik yang akan rebound, dan menentukan titik2 support-resisten analisis teknikal yang tepat, anda bisa mendapatkan materi lengkapnya disini: Buku Saham Pemula - Expert. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.