Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisis Saham BBRI: Saat Banyak Trader Sudah Fear

Salah satu saham Bursa Efek yang peminatnya sangat ramai alias likuid adalah saham BBRI. Kalau anda perhatikan antrian bid-offer BBRI, BBRI tidak pernah sepi peminat. Saham2 yang likuid seperti ini sangat menarik untuk kita bahas karena semakin likuid saham tersebut, semakin banyak kepentingan2 trader yang ada di dalamnya. 

Sekarang coba anda perhatikan pola grafik saham BBRI dibawah ini. 



Dapat kita lihat bersama bahwa pada chart BBRI diatas, awalnya saham BBRI uptrend dengan sangat meyakinkan. Mulai dari harga 2.900 dan naik terus sampai hampir 4.000. Nah ketika BBRI mentok di harga 3.900-an, BBRI kemudian mulai terjun bebas. Perhatikan lagi grafik kedua saya perbesar grafik downtrennya). 

Kita bisa lihat bahwa BBRI terus terjun dari 3.900 dan sempat menyentuh angka 2.750 sebanyak dua kali. Di area downtrend BBRI ini, mulai banyak trader yang takut (fear) jika BBRI turun lebih dalam lagi. 

Banyak trader yang sebelumnya nyangkut, dan sudah putus asa, khawatir dan takut jika harga sahamnya turun terus. Ada juga golongan trader yang tidak berani mengambil posisi (baca: Buy) di BBRI karena terus mendengar berita BBRI bakal turun lagi ke 2.500, 2.000 dan seterusnya. 

Tapi, hey, bukankah saham yang sudah turun tajam seharusnya merupakan kesempatan anda untuk membelinya? Apalagi saham2 blue chip yang likuid sekaliber BBRI yang turun tajam, suka nggak suka harganya pasti akan diangkat lagi. 

Hal ini sudah sering sekali kita alami. Perhatikan saham2 blue seperti ASII, TLKM, JSMR. Apa yang terjadi saat sahamnya turun tajam? Harganya pasti akan rebound. 

Maka dari itu, disini: Panduan Menemukan Saham Diskon, saya memberikan banyak materi dan praktik langsung bagaimana cara menemukan saham yang benar2 diskon dan murah, karena sebagai trader anda harus jeli untuk mengincar saham2 yang sedang murah dan saham2 yang berpotensi rebound, tapi di saat yang bersamaan, banyak trader yang takut untuk membeli sahamnya. 

Setelah BBRI menyentuh harga 2.750, kemudian BBRI berhasil rebound ke harga 2.800-2.900-3.000. Artinya, jika anda akumulasi BBRI, katankanlah, walaupun tidak di harga 2.750, tapi anda beli di harga 2.800, anda tetap bisa menikmati profit besar dari BBRI karena BBRI rebound sampai 3.100-3.200. 

Dengan kata lain, kalau anda bisa memanfaatkan momentum dengan baik, anda bisa mendapatkan profit dari BBRI lebih dari sekali (karena BBRI menyentuh support 2.750, 2.800 dan kemudian rebound ke 3.100-3.200 tidak hanya sekali saja). Atau anda yang bisa memanfaatkan momen, anda bisa mendapat profit dari BBRI dengan strategi swing trading. 

Di watchlist saham: Rekomendasi Saham, saya juga pernah menuliskan untuk akumulasi BBRI saat harganya dibawah 3.000, karena disitulah saya melihat BBRI ada peluang rebound, dan sebagai trader anda harus memanfaatkan momentum yang bagus ini, bukan takut ketika melihat saham2 bagus semakin anjlok. 

Sebaliknya, sebagian trader yang semakin takut saat melihat BBRI turun semakin tajam, trader tidak berani masuk, takut jika BBRI tidak rebound sama sekali, dan pada akhirnya saat BBRI sudah berbalik naik dengan cepat, trader tidak sempat membeli sahamnya. Sayang sekali hal ini banyak terjadi di pasar saham.  

Apa yang saya tulis di pos ini sebenarnya memberikan banyak pengalaman trading pada kita semua, bahwa anda harus memanfaatkan momentum saat ada saham2 bagus yang terjun bebas. Pada saat banyak trader mulai fear, gelisah, tidak berani beli, disitulah peluang yang bagus untuk anda. 

Memang anda harus melatih keberanian trading, yaitu melatih psikologis trading. Baca juga: Cara Melatih Psikologi dan Right Mindset Trading, karena bukan tidak mungkin trader akan terbawa rasa fear saat melihat harga saham turun terus. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.