Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Mendeteksi IHSG Turun dari Perspektif Trader Saham

El Heze
Mengetahui kapan IHSG akan turun adalah analisa yang cukup penting dalam trading, karena dengan mengetahui dan memprediksi pergerakan IHSG, anda bisa menyiapkan strategi untuk keluar-masuk pasar saham yang tepat.  

Catatan: Yang saya tulis di pos ini adalah mendeteksi IHSG secara global, bukan mendeteksi harga saham secara spesifik / harga saham tertentu. Jika anda ingin mendeteksi harga saham yang trennya masih berpotensi turun secara spesifik, anda bisa menerapkan strateginya disini: Panduan Melakukan Screening Saham Bagus. 

Di pos ini: Analisa Market: Mendeteksi Kapan IHSG Koreksi / Turun, saya pernah menuliskan beberapa tips untuk melihat kecenderungan IHSG yang akan turun atau koreksi normal. Cara ini sebenarnya adalah cara yang umum digunakan oleh banyak trader untuk melihat kapan IHSG akan turun, yaitu dengan menganalisa kondisi global, dan analisa teknikalnya. 

Sebenarnya ada satu cara lagi yang bisa anda gunakan untuk mendeteksi kapan IHSG akan turun yaitu dengan mengukur kemampuan aktivitas trading anda sehari-hari. Apa maksudnya? Mari kita bahas. 

Jika dalam trading anda sering mendapatkan saham-saham di harga yang murah / diskon. Anda juga lebih mudah menjual saham-saham yang anda beli. Saham-saham anda cepat naik, anda cepat profit. Anda bisa membeli saham dengan jumlah lot yang lebih banyak. 

Itu artinya, IHSG masih berada dalam kondisi yang bagus untuk trading. IHSG masih punya peluang naik. Pasar saham masih memberikan kesempatan pada anda untuk menjual saham di harga yang lebih tinggi. 

Namun saat anda merasa harga saham tiba-tiba sudah naik tinggi. Anda yang biasanya, katakanlah bisa beli saham ASII di harga 6.700, dan sekarang harganya sudah 7.000. Anda harus keluar modal lebih besar untuk membeli saham yang biasanya bisa anda dapatkan di harga yang murah. Itu artinya IHSG sebenarnya sudah dalam kondisi overvalued / sudah terlalu tinggi secara teknikal. 

Artinya ketika anda merasa saham-saham yang biasanya bisa anda beli dengan harga murah dengan modal yang lebih kecil, jumlah lot yang lebih banyak. Dan beberapa waktu kemudian, anda merasa harus keluar modal lebih besar untuk membeli saham yang kurang lebih sama, it means anda harus menahan diri untuk beli saham lagi, karena itulah ciri-ciri IHSG akan koreksi. 

Paham sampai disini?

"Pak Heze, tapi gimana caranya kita bisa mendeteksi IHSG turun dengan cara seperti itu?Apakah ada patokannya?" Tanya anda penasaran.

Itulah kenapa saya katakan cara ini adalah cara mendeteksi IHSG turun dari sisi PERSPEKTIF TRADER. Karena cara ini dilihat dari perspektif kita masing2, maka cara mendeteksi IHSG turun ini sebenarnya harus didasarkan pada pengalaman trading masing-masing trader. 

Saya yakin mungkin anda belum pernah membaca ada trader yang membahas postingan seperti ini, karena cara ini memang tidak ada rumus, tidak ada teori khusus. Yang ada adalah anda harus menambah pengalaman trading. 

Namun sejauh ini, cara tersebut cukup bagus digunakan untuk mendeteksi kapan IHSG turun. Dengan demikian, anda akan lebih peka dan aware terhadap keputusan trading yang harus diambil. Karena masih banyak trader yang suka 'menangkap pisau jatuh'. IHSG udah naik tinggi, harga saham sudah mahal, saham sudah susah naik, tapi masih nekad membeli saham dalam jumlah yang banyak. 

Sebagai contoh, dalam beberapa analisis saya di halaman Rekomendasi Saham, saya menuliskan bahwa IHSG akan cenderung turun setelah Hari Raya, karena selain analisis2 terkait Bursa saham luar negeri, saya sebenarnya juga melihat bahwa saya harus mengeluarkan modal lebih besar untuk membeli saham-saham yang biasanya bisa saya dapatkan dengan harga yang lebih rendah. Jadi, itulah pertanda IHSG sebenarnya sudah terlalu tinggi. 

Cara ini memang ada kelemahannya. Kelemahannya adalah: Cara ini masih sulit diterapkan oleh pemula, terutama kalau anda masih trading dibawah satu tahun, karena untuk membentuk perspektif seperti ini, anda harus terus melakukan analisa dari waktu ke waktu. 

Tapi kalau jam terbang anda sudah semakin banyak, anda terus melakukan analisa, anda akan lebih peka untuk melihat kapan IHSG masih undervalue atau sudah overvalue, "hanya" dengan melihat histori trading anda.   

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.