Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisa Saham: Memasukkan Saham Blacklist

Dalam trading saham kita mengenal istilah: Jangan mencintai satu saham, dan sebaliknya jangan trauma pada satu saham. Artinya, ketika anda menemukan satu saham yang bisa anda baca pola grafiknya dengan baik, dan saham tersebut sering memberikan profit untuk anda dibandingkan saham2 lain, maka bukan berarti anda harus trading terus di saham tersebut. 

Sebagus apapun saham, akan ada saatnya saham akan koreksi. Kalau anda ingin trading di saham yang sama dengan asumsi saham tersebut sering memberi anda profit, hal ini akan berisiko untuk anda. Anda akan jadi lupa untuk menganalisis dan terlalu optimis. 

Sebaliknya, anda sebagai trader tidak disarankan untuk trauma pada saham. Misalnya begini, anda beli saham AALI. Kemudian AALI yang anda beli harganya turun. Anda harus cut loss untuk proteksi modal. Tapi setelah itu anda trauma membeli saham AALI lagi. 

Hal ini tidak disarankan karena jika anda rugi di saham tertentu, anda harus analisa dulu penyebabnya. Bisa jadi bukan karena sahamnya yang jelek, tapi karena anda memang salah membaca indikator, salah menganalisa, terlalu terburu-buru membeli sahamnya tanpa pertimbangan lebih baik.  

Tapi pernahkah anda membeli suatu saham, setelah anda menganalisa saham tersebut, ternyata harga sahamnya turun terus? Dan setelah anda mencoba membeli saham yang sama dengan dasar analisa teknikal yang kuat, ternyata prediksi anda di saham tersebut tetap meleset?  

Nah, kalau anda pernah mengalami hal seperti ini, maka kemungkinan besar saham tersebut memang tidak cocok dengan tipikal trading anda. 

"Tidak cocok seperti apa maksudnya Bung Heze?" Tanya anda

Tidak cocok disini bisa karena pola saham tersebut tidak sesuai dengan gaya analisis yang anda gunakan. Atau tipe saham tersebut tidak sesuai dengan time frame trading anda. Atau bahkan saham tersebut secara analisa teknikal memang 'tidak layak' untuk dibeli. 

Bahkan terkadang saham-saham yang awalnya bagus untuk trading, ketika saham tersebut mengalami perubahan pola (dan membuat anda jadi sering salah prediksi), maka saham tersebut sebenarnya sudah 'tidak layak' dibeli. 

Kalau anda mengalami hal seperti ini, maka ada baiknya anda "blacklist" saham tersebut, terutama kalau saham tersebut ternyata sudah berubah polanya (misalnya dahulu sahamnya uptrend berubah jadi downtrend, atau sahamnya dahulu likuid sekarang sepi peminat). 

Kenapa anda perlu memasukkan 'saham blacklist'? Tujuannya agar anda bisa menyeleksi saham2 yang polanya lebih menguntungkan, serta membuang saham2 yang sudah tidak menguntungkan anda. Terkait cara menyeleksi saham, saya pernah membahasnya lengkap disini: Cara Memilih Saham Bagus. 

Jadi dengan mem-blacklist saham2 yang tidak menguntungkan anda, sebenarnya anda juga sedang melakukan evaluasi trading anda, dan meminimalkan potensi kerugian anda di saham. Jangan sampai anda membeli saham2 yang sama (yang sering membuat anda rugi) hanya karena ajakan-ajakan atau rekomendasi.   

Sebagai bocoran, saya pribadi mem-blacklist saham-saham Lippo (LPKR, LPCK, SILO, MPPA. MLPL) dan saham-saham Bakrie (BUMI dkk yang you know lah pergerakan sahamnya seperti apa).. Sebab dalam pandangan analisa teknikal saya, saham2 tersebut memang tidak memberikan profit / imbal hasil yang memuaskan pada trader. 

Sebagai contoh LPKR. LPKR sendiri waktu dulu harganya masih di 1.200-an masih sempat masuk saham favorit saya untuk trading. Namun karena polanya berubah jadi downtrend, maka saya mulai menghindari sahamnya untuk trading. 

Artinya kalaupun suatu saat saham2 blacklist saya pada naik dan ramai dibicarakan, saya tetap tidak akan mentradingkannya, karena saya hanya akan trading berdasarkan analisa teknikal. Baca juga: Mengapa Anda Membeli Saham?

Sekarang coba anda tracing lagi histori trading anda. Apakah anda pernah trading di saham2 yang sama, tapi hasilnya rugi mulu? Dari situ analisalah pola saham tersebut (yang sering membuat anda rugi), dan anda akan bisa menyimpulkan kenapa saham tersebut tidak cocok untuk anda.  

*Catatan: Pos ini bukan bermaksud mengajak anda untuk menghindari saham2 tertentu. Saham-saham yang masuk dalam blacklist, adalah saham2 yang polanya tidak menguntungkan menurut analisa teknikal dan pengalaman trading anda. Setiap orang bisa memiliki pandangan dan pengalaman trading yang berbeda satu dengan lainnya.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.