Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Tipe Saham yang Cocok untuk Trading

Semua trader di pasar saham pasti selalu mencari saham-saham yang cocok untuk ditradingkan. Masalahnya, apakah anda tahu tipe saham yang cocok untuk anda? Jika sahama nda masih sering nyangkut, anda sering rugi di saham2 yang 'tidak jelas', anda membeli saham karena takur 'ketinggalan kereta', anda beli saham hanya karena saham tersebut sedang ramai dibicarakan, maka anda belum bisa mencari saham2 yang pas untuk anda. 

Dalam trading, ada ratusan saham di Bursa Efek, maka dari itu anda tidak bisa asal-asalan membeli saham. Hal ini dikarenakan di pasar saham, pola pergerakan setiap saham tidaklah sama. 

Dulu waktu pertama kenal dunia saham saat masih kuliah, saya ditunjukkan grafik saham-saham LQ45, running trade, bid-offer saham. Saat itu saya diajari bahwa harga saham bergerak naik dan turun. Kalau harga turun beli, kalau naik jual. Dari situlah saya mulai tertarik dengan trading saham. 

Saya berpikir: "Kalau semua harga saham bergerak naik dan turun sehingga tercermin dalam IHSG, apa susahnya beli saham kemudian jual saat harganya naik?

Setelah saya selesai membuka akun di salah satu sekuritas, saya coba membeli beberapa saham dengan analisa yang sama yang saya pelajari, ternyata tidak semua saham yang saya beli naik. Ada yang naik, ada yang sideways kemudian naik, ada yang turun bahkan semakin anjlok. 

Dari situ saya bisa menyimpulkan bahwa tidak semua saham memiliki pola pergerakan yang sama. Tipe saham di Bursa Efek ada bermacam-macam. Dari pengalaman trading saham yang saya jalani, setidaknya ada beberapa tipe saham yang ditradingkan: 

1. Saham yang untuk diperdagangkan. Saham2 ini adalah saham yang memang sengaja ditradingkan trader untuk diperdagangkan dalam jangka pendek. Jadi, pelaku pasar yang terlibat di saham2 ini memiliki tujuan yang kurang lebih sama: Ingin dapat untung jangka pendek. Jadi pola pergerakan pada saham ini biasanya cukup likuid, harga saham naik-turun dengan stabil, tidak terlalu sideways dan tidak terlalu volatil. Contohnya adalah BBRI, PWON, BBNI, ELSA dan lain2. 

2. Ada saham yang sangat volatil, yang naik turunnya sangat cepat, dan terkadang susah diprediksi dan tidak banyak pelaku pasar yang terlibat di dalam saham tersebut. Biasanya saham2 ini cenderung digerakkan oleh 'tangan-tangan' bandar. Kita mengenalnya sebagai saham gorengan. Contohnya ERTX, MAMI, BIPI dan lain2. 

3.  Ada saham2 yang tidak terlalu likuid, namun pergerakannya masih cukup menarik untuk ditradingkan seperti EXCL, MYOR, SMGR, ACES. 

4. Ada saham2 yang uptrend terus dalam jangka panjang seperti INKP, BBRI, TKIM. 

5. Ada saham yang tidak terlalu likuid walaupun fundamentalnya bagus, karena harga sahamnya sudah terlalu tinggi, seperti GGRM, UNTR, ITMG, UNVR. 

5. Ada saham yang pergerakannya sensitif terhadap sentimen. Biasanya hal ini terjadi pada saham2 komoditas seperti LSIP, AALI. 

Dari sekian banyak tipe saham yang ada di pasar saham kita, tentu saja subjektifitas setiap trader terlibat dalam menilai saham mana yang memiliki pola-pola tersebut. Tapi inti dari pos ini adalah: Anda sebagai PEBISNIS SAHAM, anda harus cermat memilih saham apa yang cocok untuk anda. 

Sebagai contoh, jika anda seorang trader jangka pendek, pilihlah saham2 yang memang ditujukan untuk diperdagangkan agak cepat dan likuid. Jangan cari saham2 yang sideways lama, atau cari saham2 gorengan, karena hal tersebut berisiko besar untuk anda. 

Jika anda lebih ke arah spekulan, anda bisa pilih saham2 lapis tiga jangan pilih saham yang sideways. Kalau anda swing trader, anda bisa pilih saham2 diskon yang kenaikannya lebih stabil seperti saham2 blue chip, di mana saham2 blue chip ketika turun tajam, maka blue chip bisa naik / rebound lebih cepat. Tapi kalau anda adalah investor, pilihlah saham yang bisa uptrend dalam jangka panjang. 

Nah, semua itu harus anda terapkan dalam trading, sesuai kadar trading dan tujuan anda masing2. Memang untuk memahami tipe2 saham seperti itu, anda harus banyak praktik trading alias latihan, karena seperti saya katakan, faktor subjektifitas berperan besar dalam menentukan tipe2 saham yang ingin anda tradingkan. 

Kalau anda merasa saham yang anda beli tidak berdasarkan analisis yang bagus, anda ingin trading jangka pendek, tapi tergoda beli saham sideways, maka hindarilah cara trading demikian. Jika anda sering nyangkut evaluasilah trading anda. Kemungkinan besar anda salah memilih saham untuk trading. Kemungkinan besar saham tersebut tidak cocok dengan tipe trading anda atau anda salah menganalisis. 

Seleksilah saham2 yang pergerakannya sesuai dengan tujuan trading / investasi saham anda. Jangan sampai salah memilih saham. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.