Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisis Rasio: Rasio Aktiva Tetap terhadap Utang Jangka Panjang

Rasio solvabilitas adalah rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban-kewajibannya, dan melihat seberapa besar kemampuan solvabilitas perusahaan dalam jangka panjang. Baca juga:  Analisis Rasio Keuangan: Rasio Solvabilitas. 

Salah satu ukuran rasio solvabilitas yang penting untuk anda perhatikan adalah dalam analisis laporan keuangan adalah: Rasio aktiva tetap terhadap utang jangka panjang. Sesuai namanya berarti rumus untuk menghitung rasio ini adalah sebagai berikut: 


Rasio total aktiva terhadap utang jangka panjang digunakan untuk melihat tingkat margin pengaman pada kreditor. Karena patokan kreditor dalam memberikan pinjaman adalah dengan melihat seberapa besar aset-aset tetap perusahaan mampu dijaminkan untuk menutup kewajiban-kewajibannya. Kalau perusahaan tidak punya aset tetap yang mencukupi untuk jadi jaminan (collateral), maka kreditor pasti akan ragu untuk memberikan tambahan modal pada perusahaan.  

Dengan kata lain, rasio ini juga bisa menggambarkan seberapa besar kemampuan potensial perusahaan untuk meminjam dana pada kreditor untuk kepentingan jangka panjang. 

Sekarang kita akan masuk ke contoh perhitungan rasio aktiva tetap terhadap utang jangka panjang. Saya menggunakan contoh laporan keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Perhatikan tabel rasio INDF dibawah ini: 


Keterangan: Nilai aktiva tetap dan kewajiban jangka panjang bisa anda lihat pada laporan posisi keuangan perusahaan. 

INTERPRETASI DAN ANALISIS: 

Dari rasio diatas, didapatkan nilai rasio aktiva tetap terhadap kewajiban jangka panjang INDF tahun 2014 sebesar 1.95 kali, tahun 2015 sebesar 2.08 kali, tahun 2016 sebesar 2.80 kali dan tahun 2017 sebesar 2.84 kali. Cara membaca rasio ini adalah: Jumlah aktiva tetap INDF pada tahun 2014 adalah 1,95 kali lebih besar daripada nilai kewajiban jangka panjangnya, dan seterusnya sampai tahun 2017. 

Jika kita melihat secara tren 4 tahun, nilai rasio INDF ini selalu meningkat dari tahun ke tahun? Apa artinya? Artinya nilai atau peningkatan aktiva tetap INDF semakin besar dibandingkan kewajiban jangka panjang-nya. Hingga tahun 2017, nilai aktiva tetap INDF hampir 3 kali dari total kewajiban jangka panjangnya. 

Rasio aktiva tetap terhadap utang jangka panjang dikatakan bagus apabila cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki aset tetap yang semakin besar untuk dijadikan jaminan terhadap utang-utangnya.

Hal ini akan memudahkan perusahaan dan meyakinkan kreditor dalam memberikan pinjaman jangka panjang pada perusahaan, karena kreditor tidak perlu khawatir dengan jaminan yang dimiliki oleh perusahaan. Sebaliknya, jika perusahaan memiliki aktiva tetap yang lebih kecil dibandingkan kewajiban jangka panjang, hal ini akan berisiko bagi perusahaan, dan membuat kreditor berpikir dua kali untuk memberi pinjaman. 

Sehingga kesimpulannya, rasio INDF dapat dikatakan sangat baik, karena INDF memiliki aset tetap yang terus meningkat dibandingkan kewajiban jangka panjangnya. INDF bisa meng-cover utang-utang jangka panjangnya, dan bisa meyakinkan kreditor untuk memberikan pinjaman. Dari sisi solvabilitas, INDF dapat dikatakan solvabel. 

Itulah tentang rasio aktiva tetap terhadap utang jangka panjang. Rasio ini bisa menjadi pertimbangan anda untuk melakukan analisis fundamental perusahaan.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.