Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisa Saham BBRI: Kemanakah Arah Selanjutnya?

Penurunan IHSG secara cepat membuat saham-saham yang sebelumnya 'diidolakan' sebagian besar trader ikut longsor. Terutama saham-saham big caps perbankan: BBCA, BBRI, BMRI dan BBNI yang sebelumnya naik banyak, pastinya ikut longsor dengan turunnya IHSG.

Mengingat saham BBRI adalah saham yang sangat menarik secara fundamental maupun teknikal (BBRI harganya juga sudah terjangkau karena sudah stock split), maka di pos ini saya akan membahas potensi arah pergerakan saham BBRI setelah BBRI turun tajam. 

Saham BBRI memang sempat mengalami uptrend yang cukup kencang, mulai dari harga 3.000 sampai ke 3.800. Akan tetapi, karena IHSG mengalami koreksi yang cukup tajam, dan BBRI juga banyak "dibuang" oleh asing, maka BBRI pun kini harganya balik lagi ke 3.020-3.090.

Melihat koreksi besar pada saham BBRI ini pertanyaannya: "Kemanakah arah BBRI selanjutnya jika BBRI ternyata masih koreksi lagi? Dan kemana potensi pergerakan BBRI jika rebound?"

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mengingat banyak rekan-rekan juga yang request untuk mengulas potensi pergerakan BBRI, ada baiknya anda lihat grafik BBRI dibawah ini: 


Kalau kita tracing lagi historis saham BBRI, saham BBRI sendiri sebenarnya tidak langsung uptrend kencang dalam setahun terakhir. Sebelumnya, saham BBRI twrus bergerak sideways selama sekitar 3 bulan.

Awal uptrend BBRI dimulai ketika BBRI mengumumkan stock split. Rencana BBRI melakukan stock split dan diumumkan ke publik yaitu saat minggu ketiga September 2017. Dan kebetulan sekali, pada saat itu BBRI (termasuk mayoritas saham blue chip), lagi pada turun semua, karena faktor koreksi IHSG. 

Koreksi BBRI saat itu cukup drastis (perhatikan yang saya beri tanda persegi). Dan BBRI saat itu pada akhir September 2017 menyentuh harga low 2.935. Namun berhubung adanya isu stock split BBRI didukung faktor technical rebound, BBRI perlahan harganya merangkak naik. 

Termasuk ketika BBRI akhirnya sudah stock split pada November 2017, BBRI harganya terus naik dan diakumulasi oleh market maker asing. 

Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa saham BBRI mulai banyak diakumulasi pada harga setelah BBRI koreksi tajam (yang saya beri tanda persegi tadi, tepatnya pada akhir September 2017), yaitu di kisaran harga 2.935-3.040. Dan akumulasi terus terjadi sampai pada harga puncaknya di 3.920, setelah itu investor asing mulai banyak 'buang barang'. 

Dengan kata lain, trader yang juga mengakumulasi BBRI secara bertahap di harga 3.100, 3.200, 3.300, 3.400 sudah berhasil menjual sahamnya di harga yang lebih tinggi, sehingga harga saham BBRI terus anjlok saat guyuran / tekanan jual terus dilancarkan dalam jumlah massive

Artinya, jika BBRI nantinya turun lagi, maka potensi support BBRI ada di harga 2.935-3.040. Kalau BBRI turun lagi kebawah 3.000 dan support 2.980-an masih tidak kuat, maka support yang potensial adalah 2.935. Kenapa saya katakan demikian? 

Karena pelaku pasar mulai banyak melakukan akumulasi BBRI di kisaran harga tersebut, sehingga kalaupun ada 'sisa barang' yang belum terjual sejak harga BBRI mulai turun dari 3.920 sampai 3.020, maka pelaku pasar akan berupaya untuk menjual 'sisa-sisa barangnya' di kisaran harga yang nggak jauh dari 2.935. 

Kemudian anda bertanya kembali: "Bung Heze mungkin nggak BBRI turun lagi dibawah 2.935?"

Mungkin, semua kemungkinan pasti ada, karena mungkin juga market maker juga memiliki BBRI yang belum terjual (atau memang sengaja tidak dijual dulu) di harga dibawah 2.935. 

Namun sekali lagi, support yang paling potensial adalah 2.935, karena animo trader mulai terlihat besar ketika harga saham BBRI lepas landas dari 2.935. 

Nah, kalau BBRI ternyata sudah bisa rebound dari support 3.000-3.050 alias nggak jadi ke 2.935, maka itu artinya market maker-nya sudah kehabisan amunisi untuk jualan, sehingga tidak ada lagi alasan untuk tidak kembali akumulasi BBRI. Dengan kata lain, kemungkinan besar sisa2 barang di kisaran 2.935 mungkin sudah terjual semua.

Lalu berapa resisten BBRI jika BBRI rebound?   

BBRI sendiri sebenarnya ada resisten 3.200 dan 3.250 resisten terdekatnya. Namun untuk mencapai resisten itu, memang harga 3.100 harus ditaklukan dahulu, karena BBRI juga masih sideways di kisaran 3.040-3.080. 

2 komentar:

  1. Pak El... saya buy BBRI saat stock split th 2017 di 3.295 dan memang rencana nya saham ini untuk di investasikan 1 - 2 th... dgb keadaan saat ini bagaimana potensi nya untuk tetap di Hold sd akhir 2018... Tks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sampai akhir 2018 menurut saya BBRI agak sulit naik tinggi karena BBRI sendiri sudah uptrend sebelumnya ditambah kondisi market global yang masih kurang mendukung, kemungkinan BBRI akan bergerak di resisten 3.500-3.600 di akhir tahun.

      Delete

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.