Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Strategi Menghadapi Berita di Pasar Saham

Panic selling seringkali terjadi ketika pasar saham tiba-tiba berubah arah menjadi bearish yang sangat cepat dalam waktu singkat. Seperti yang terjadi di akhir April 2018, di mana IHSG yang sebelumnya sempat berada di harga tertinggi 6.360, tiba-tiba turun dalam waktu 5 hari saja ke harga 5.894. 

Hal-hal seperti ini sebenarnya bukan hanya terjadi sekali-dua kali saja. Anda yang sudah punya banyak pengalaman trading, hampir setiap hari anda akan menghadapi berita-berita, yang bisa mempengaruhi pasar saham. Hanya bedanya, seberapa besar pengaruh berita tersebut ke harga saham. Ada yang pengaruhnya kuat, ada yang pengaruhnya tidak terlalu signifikan.

Nah, kalau berita itu pengaruhnya sangat kuat ke IHSG, so kita sudah bisa tahu apa yang akan terjadi. 

Kembali lagi, saat IHSG jatuh dari 6.360 ke 5.894, ternyata penyebabnya adalah nilai tukar Rupiah kita yang terus melemah terhadap Dollar AS di luar ekspektasi. Kondisi ini juga disertai dengan meningkatnya yield suku bunga obligasi Amerika Serikat (AS).  

Tetapi penurunan nilai tukar Rupiah seperti ini biasanya akan terjadi secara bertahap beberapa hari sebelum harga saham akhirnya turun drastis. Namun, anda tidak akan bisa memastikan apakah berita tersebut pada akhirnya memiliki dampak yang kuat terhadap IHSG dan harga saham. Atau berita tersebut hanyalah "berita lewat" saja. 

I mean, apakah dengan adanya berita2, anda bakal bisa mendeteksi dengan pasti kalau harga saham akan turun? Oke, kalaupun anda tahu harga saham turun karena berita tersebut, apakah anda tahu kalau IHSG bakal anjlok sebanyak itu? Tentu kita tidak bisa memastikannya. 

Jadi bagaimana caranya agar anda sebagai pebisnis saham bisa menghadapi berita-berita yang seringkali, tanpa disangka oleh sebagian besar orang, ternyata berita tersebut memiliki dampak yang sangat besar ke harga saham? 

1. Lihat kondisi ekonomi Indonesia 

Saat IHSG turun drastis selama lebih dari 2 hari berturut-turut, pasti akan ada banyak trader yang mulai panic selling. Saat banyak trader panic selling, mulai bermunculan opini2 IHSG akan nyungsep lagi, saham-saham akan balik ke gocap, krisis sudah dimulai bla bla bla.. 

Nah agar anda tidak masuk dalam permainan psikologis yang salah (seperti kebanyakan trader), maka anda hendaknya melakukan riset dan analisa sendiri terhadap kondisi ekonomi yang terjadi pada saat itu. 

Apakah berita yang terjadi (yang dapat menurunkan IHSG) sifatnya hanya sebentar saja? Jika ternyata kondisi ekonomi Indonesia masih bagus, banyak usaha yang masih berjalan dengan semestinya (tidak mengalami kerugian2 besar apalagi sampai gulung tikar),  banyak perusahaan yang masih mencetak profit, inflasi masih terkendali, itu artinya berita tersebut justru menjadi peluang bagi anda untuk membeli saham di harga bawah.

Karena suka nggak suka, saat IHSG sedang turun drastis namun jika saat itu kondisi ekonomi kita masih fine-fine saja, maka pasti akan ada technical rebound lagi, walaupun faktor teknikal itu mungkin belum bisa kita prediksi akan terjadi dalam jangka waktu yang pendek atau lebih panjang. Tapi intinya, dengan memanfaatkan momentum itu, anda akan tetap bisa dapat profit di tengah gejolak IHSG yang ada.  

2. Jangan belanja saham full power 

Seperti yang saya katakan di poin 1, saat IHSG turun, memang kita masih belum memprediksi apakah technical rebound yang terjadi akan terjadi sebentar saja atau akan rebound dalam waktu yang lebih lama, karena berita negatif itu sifatnya bisa menjadi koreksi lanjutan untuk IHSG. 

Jadi, dalam situasi seperti itu, ada baiknya anda jangan membeli saham full power alias jangan gunakan full modal. Anda bisa membeli saham secara bertahap.

3. Don't be panic 

Poin inilah yang sangat penting. Saat IHSG jatuh karena berita, sebagian besar trader mulai menjual saham, dan sebagian lainnya adalah "trader follower" alias trader yang ikut-ikutan panik (panic selling). 

Nah, dalam kondisi seperti ini, anda tidak perlu panik. Kesempatan inilah yang justru harus anda manfaatkan untuk membeli saham atau menambah porsi saham secara bertahap ketika terjadi technical rebound. 

Ingat Pak Lo Kheng Hong mengatakan bahwa saat pasar saham turun, itulah kesempatan emas untuk membeli saham diskon, saham2 yang valuasinya murah. 

Tiga strategi inilah yang bisa anda terapkan kalau nantinya tiba-tiba pasar saham turun, disertai dengan sentimen2 negatif. Dengan cara ini, anda akan lebih tenang menghadapi fluktuasi harga saham. 

Untuk anda yang masih pemula, memang cara-cara ini harus diasah sedemikian rupa. Jika anda sudah terbiasa membaca kondisi market dan pengalaman trading anda bertambah, anda pasti akan mengerti dan mampu mempraktikkan apa yang saya tuliskan di pos ini. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.