Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisis IHSG: Siklus IHSG Bulan April

El Heze
IHSG biasanya mampu mengalami kenaikan di awal tahun, tepatnya sampai kuartal I, yaitu di Bulan Januari (karena ada January Effect) sampai bulan April. Namun, kalau anda perhatikan di akhir April, IHSG kecenderungan mengalami koreksi besar. 

Kita coba tracing pergerakan IHSG pada akhir Bulan April. Tanggal 25-29 April 2015 IHSG turun menjadi 5.015 dari angka tertingginya di 5.400. Tanggal 23-30 April 2016 IHSG turun menjadi 4.765 dari angka tertingginya di level 4.920.

Tanggal 26 April 2017 IHSG ditutup di 5.726, dilanjutkan penurunan tanggal 28 April ke 5.684 dan terus berlanjut ke tanggal 3 Mei 2017 ditutup di harga 5.647. 

Kemudian, tanggal 20-26 April 2018 IHSG turun menjadi 5.890 dari 6.314 atau dengan kata lain dalam seminggu IHSG sudah turun lebih dari 6%.

Dari data-data yang ada anda dan saya sudah bisa melihat bahwa di akhir April IHSG memang ada kecenderungan koreksi. Bahkan rata-rata koreksinya bukanlah koreksi kecil, tapi koreksi yang benar2 menjatuhkan sebagian besar harga saham di BEI. 

Memang dalam tahun tertentu, penurunan IHSG di Bulan April dikarenakan ada sentimen negatif. Seperti April 2018, penurunan IHSG disebabkan karena terpuruknya nilai tukar Rupiah terhadap USD, yield surat berharga AS yang mengalami kenaikan. 

Selain itu, Bank Indonesia (BI) yang berencana menaikkan suku bunga untuk menjaga nilai Rupiah, akan menekan IHSG juga. Baca juga: Suku Bunga BI dan Pengaruhnya ke Harga Saham.

Lalu saya ingat betul saat akhir April 2015, IHSG tiba-tiba longsor hampir 2% sehari (padahal selama Januari-April 2015 belum pernah terjadi). Penurunan IHSG ternyata disebabkan karena nilai tukar Rupiah melemah, banyak usaha2 yang rugi, yang intinya merupakan tanda awal lesunya ekonomi. 

Nah, selain berita2 negatif, penurunan IHSG di akhir April rata-rata juga disebabkan karena tidak banyak lagi sentimen positif yang bisa menaikkan IHSG. IHSG biasanya akan naik di awal tahun karena sentimen pembagian dividen, January Effect dan laporan keuangan audit perusahaan dan efek ini biasanya terjadi sampai akhir Maret atau pertengahan April.  

Tetapi di akhir April, sentimen tersebut sudah mulai berkurang, karena sudah tidak banyak emiten yang bagi dividen (musim dividen sudah mau usai), sebagian laporan keuangan kuartal I biasanya juga sudah diumumkan di minggu kedua-ketiga Bulan April. 

Jadi bisa anda bayangkan, jika sudah tidak ada hal-hal positif yang bisa mendongrak IHSG, dan IHSG sendiri selama awal tahun sudah naik kencang, maka IHSG akan sangat rawan koreksi. Terutama kalau IHSG diberondong dengan sentimen negatif. 

Seperti pada akhir April 2018, IHSG memang terus longsor dalam beberapa hari, setelah tidak banyak sentimen positif plus nilai tukar Rupiah yang anjlok. Hal ini membuat banyak trader yang sebelumnya sudah percaya diri koleksi banyak saham, tiba-tiba dengan penurunan 5 hari, harga sahamnya langsung anjlok dan mulai banyak yang panic selling. 


Anda bisa lihat sendiri bagaimana IHSG kita turun dengan sangat tajam, dari leel 6.400 sampai 5.900 hanya dalam 5 hari. That's ain't joke. Namun itulah faktanya dan kita tidak bisa mengelak.  

"Terus gimana tips agar kita bisa bertahan dan beat the market Bung Heze?" Tanya anda. 

Sekarang anda sudah mengetahui siklus IHSG di bulan April, terutama di akhir April. Walaupun siklus ini tidak selalu terjadi, namun fakta menunjukkan bahwa seringkali saat memasuki akhir April, IHSG cenderung koreksi besar. 

Agar anda bisa menaklukan market, maka ada 2 hal yang bisa anda lakukan: Pertama, jika memasuki minggu ketiga April, maka ada baiknya mengosongkan dahulu portofolio anda. Dengan kata lain, lebih baik anda pegang full cash. Karena saat IHSG longsor, hal ini justru kesempatan anda untuk membeli saham di harga diskon. 

Kedua, kalau anda sudah cukup berpengalaman trading, anda bisa mencoba strategi trading buy-sell dalam waktu cepat, yaitu anda bisa memanfaatkan momentum intraday atau trading sehari, karena dalam kondisi IHSG seperti akhir April, kondisinya kurang bagus jika anda hold saham dalam jangka lama.

Namun untuk anda yang belum berani ambil risiko, ada baiknya anda mulai mengurangi trading dan pegang full cash saat menjelang akhir April. Jadi nanti kalau anda menghadapi situasi yang sama, paling tidak anda sudah tahu strategi yang harus anda siapkan untuk beat the market. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.