Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Rasio Keuangan: Jenis-jenis Rasio Likuiditas Bank

Ada banyak macam rasio keuangan yang bisa digunakan untuk memprediksi kinerja keuangan perusahaan. Salah satu rasio keuangan yang sangat penting adalah rasio likuiditas. Rasio likuiditas juga merupakan rasio yang dibutuhkan oleh perbankan. 

Ukuran rasio likuiditas sangat penting bagi perbankan, karena perbankan adalah perusahaan yang kegiatannya menyalurkan kredit kepada masyarakat. Jika perbankan tidak memiliki likudiitas yang bagus, maka hal ini akan meningkatkan risiko kepailitan bagi bank. Jika bank pailit, maka itu artinya bank tersebut tidak akan mampu mengembalikan dana para nasabahnya. 

Untuk perusahaan2 perbankan, ada beberapa rasio umum dan juga rasio khusus industri perbankan yang dapat digunakan untuk menilai kinerja likuiditas bank. Apa saja jenis-jenis rasio likuiditas bank? Mari kita bahas.

1. Rasio lancar / Current ratio 

Rasio lancar adalah rasio yang membandingkan aset lancar dengan kewajiban lancar. Yang dimaksud dengan aset lancar adalah aset-aset perusahaan berupa kas, setara kas dan aset2 yang dapat diubah menjadi kas dalam waktu cepat (maksimal 1 tahun). Sedangkan kewajiban lancar adalah kewajiban yang akan jatuh tempo dalam waktu maksimal 1 tahun. 

Rasio lancar berguna untuk mengetahui seberapa besar kewajiban2 lancar perusahaan mampu dicover / dilunasi menggunakan aset lancar. Rasio lancar yang bagus adalah rasio yang diatas satu kali. 

Hal ini menandakan bahwa aset lancar perusahaan lebih besar daripada kewajiban lancarnya, sehingga dapat dikatakan aset2 lancar perusahaan dapat menutup atau melunasi kewajiban jangka pendeknya, dan perusahaan aman dari risiko likuidasi. 

Rasio lancar bukan hanya digunakan oleh perbankan, tetapi rasio lancar juga digunakan oleh perusahaan2 pada umumnya untuk menilai likuiditas keuangan mereka. Jika anda ingin tahu lebih dalam tentang rasio lancar dan cara menghitung rasio lancar di laporan keuangan, anda bisa baca pos berikut: Analisis Fundamental: Analisis Rasio Lancar (Current Ratio)

2. Rasio kas / Cash ratio 

Rasio kas adalah perbandingan antara kas dan setara kas dengan kewajiban lancar. Bedanya rasio lancar dengan rasio kas adalah jika rasio lancar menggunakan seluruh aset lancar untuk membandingkannya dengan kewajiban lancar, maka rasio kas hanya mengunakan kas dan setara kas saja (kas dan setara kas termasuk dalam salah satu komponen aset lancar). 

Mengapa menggunakan kas dan setara kas? Karena kas merupakan aset lancar perusahaan yang paling likuid dan paling siap digunakan sewaktu-waktu, tanpa harus menunggu dicairkan dalam jangka waktu tertentu (seperti piutang usaha). 

Semakin besar rasio kas, berarti perusahaan memiliki kas yang semakin besar untuk menutup kewajiban lancarnya. Artinya likuiditas perusahaan semakin bagus, sehingga perusahaan akan cenderung aman dari risiko pailit. Pada umumnya, perusahaan bank haruslah memiliki kecukupan kas yang besar, sehingga rasio kas ini menjadi sangat penting dalam perhitungan likuiditas bank. 

3. Loan to Deposit Ratio (LDR) 

LDR merupakan rasio khusus untuk industri perbankan. LDR merupakan perbandingan antara total kredit yang diberikan pada nasabah dibandingkan dengan total dana pihak ketiga + modal disetor + laba ditahan. 

LDR yang baik adalah LDR yang mengalami penurunan. LDR yang turun atau kecil menunjukkan bahwa perusahaan memiliki modal yang cukup untuk membiayai kredit yang diberikan kepada nasabah. Bank Indonesia (BI) sendiri menetapkan LDR maksimum pada batas 80%. Jika ada bank yang memiliki LDR diatas 80%, maka bank tersebut akan terkena risiko likuidasi. 

Mengenai LDR dan cara perhitungan LDR, anda bisa membacanya disini: Rasio Bank: Rumus Loan to Deposit Ratio (LDR).

4. Loan to Asset Ratio (LAR) 

LAR adalah perbandingan kredit yang diberikan dibandingkan dengan total aset. LAR yang kecil atau turun menunjukkan bahwa likuiditas bank semakin bagus, karena hal tersebut menandakan bahwa perbankan membutuhkan aset yang lebih kecil untuk membiayai kredit yang diberikan pada nasabah. 

Mengenai LAR, perhitungan LAR dan interpretasinya bisa anda baca rasionya disini: Rasio Bank: Rumus Loan To Asset Ratio (LAR).

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.