Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

IHSG Turun Saatnya Berinvestasi, Setujukah Anda?

El Heze
Naik turunnya IHSG di pasar saham membuat anda dan saya sebagai pemain saham harus mampu menentukan kapan saatnya membeli dan menjual saham. 

Tidak jarang, fluktuatif IHSG juga sangat berpengaruh terhadap psikologis investor. Kalau anda sering berkunjung ke web ini, anda pasti sudah sering membaca ulasan-ulasan saya tentang IHSG, saya juga sudah banyak membahas tentang IHSG dan psikologi pasar. Anda bisa baca disini: Ulasan Market. 

Inilah yang akan sering kita alami. Sebagai contoh, tahun 2017 IHSG terus mengalami kenaikan (walaupun naiknya IHSG ditopang oleh saham2 blue chip saja, dan saham2 lainnya masih lesu, tapi faktanya tetap aja IHSG naik signifikan), dan kenaikan ini berlanjut terus hingga awal tahun 2018. 

Kenaikan IHSG yang sangat drastis sampai menyentuh 6.700 tentu saja bisa menimbulkan banyak penilaian. Mungkin sebagian anda beranggapan bahwa IHSG akan naik terus sampai akhir tahun. Sebagian lagi beranggapan akan terjadi bubble, dan sebagian lagi menjadi euforia dan super optimis karena IHSG terus menanjak. 

Namun justru ketika IHSG naik terusss, maka inilah yang menjadi sangat berbahaya. Anda yang sudah pengalaman main saham, anda pasti sudah merasakan bagaimana IHSG anjlok seketika setelah IHSG mengalami kenaikan, tanpa disertai koreksi yang berarti. 

Koreksi IHSG itu tetaplah kita perlukan, sebagai tanda bahwa memang IHSG kita berada dalam tren dan jalur yang berpola sehat. 

Jadi kalau kondisi IHSG yang sudah naik kencang sebelumnya, dan kemudian masih awal tahun (Februari atau sampai pertengahan April) IHSG sudah koreksi, maka itu adalah hal yang wajar dan JUSTRU BAGUS.


Perhatikan grafik IHSG diatas. IHSG kita bisa menanjak dari 5.000 sampai 6.700 dalam waktu yang cukup singkat, yaitu 1 tahun. Dan pada grafik terlihat bahwa tidak ada koreksi IHSG yang signifikan. Coba anda bayangkan jika IHSG ini naik terus sampai ke 7.000, maka seperti yang saya katakan tadi, hal ini justru tidak bagus untuk pasar saham itu sendiri. 


Karena yang saya khawatirkan kalau IHSG ternyata sudah naik, dan masih terus saja naik, maka bisa jadi ini adalah pertanda bubble. Jika bubble itu pecah, anda sudah bisa menebak apa yang terjadi. 

Kondisi-kondisi seperti ini pasti akan anda jumpai terus sampai kapanpun: IHSG akan naik kencang, namun di saat tertentu IHSG akan koreksi dengan tajam, tapi masih dalam batas yang wajar (bukan bubble atau kondisi ekonomi sedang jelek).

Ketika IHSG turun, maka ini adalah saatnya anda mulai investasi atau setidaknya anda bisa mulai mengincar saham2 diskon untuk trading jangka pendek. IHSG yang turun adalah peluang untuk membeli saham. 

Memang kita tidak akan tahu persis sampai kapan IHSG akan turun, tetapi intinya jauh lebih baik jika IHSG "istirahat" sejenak setelah mengalami kenaikan tren yang panjang, karena hal ini menandakan bahwa pergerakan IHSG memang sehat, sehingga bagi trader yang sudah ketinggalan kereta saat IHSG naik, trader bisa membeli lagi saham2 yang sedang turun.   

Strategi lain jika anda tidak yakin membeli IHSG dalam kondisi turun, maka cara yang bisa dilakukan adalah membeli saham dengan rentang atau time frame yang lebih pendek. Tentang strateginya akan saya bahas disini: Profit Saat IHSG Turun: Trading Cepat Belum terbit.. coming soon). 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.