Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Beli Saham dengan Teknik Averaging

Averaging up dan averaging down adalah strategi trading saham yang sering dilakukan trader. Kalau anda belum apa itu averaging, anda bisa baca ulasannya disini: Averaging Up dan Averaging Down Saham.

Beli saham dengan teknik averaging up lebih saya sarankan ketimbang averaging down, walaupun dalam beberapa kasus, averaging down juga bisa dilakukan. Baca juga: Mana yang Boleh, Averaging Up atau Averaging Down Saham? 

Ada satu hal lagi strategi averaging (baik averaging up maupun averaging down), dan saya yakin anda yang sudah trading setidaknya 3 tahun, anda sudah mengalami sendiri hal ini:

Sengaja membeli saham dengan setengah modal, kemudian anda berencana menggunakan setengah modal lagi untuk membeli ketika sahamnya turun (averaging down). Atau sebaliknya, anda menggunakan setengah modal untuk membeli lagi ketika sahanya naik (averaging up).

Apa tujuannya? Tujuannya tidak lain adalah menekan risiko. Namun, hal ini juga bisa jadi pedang bermata dua. Kok bisa? 

Anda yang membeli saham dengan setengah modal, kemudian memutuskan untuk beli lagi ketika sahamnya turun, anda mungkin bisa lebih mudah menjual untung saat harganya naik beberapa poin. Risikonya kalau ternyata sahamnya malah turun lagi, maka modal anda yang nyangkut / rugi anda akan lebih besar. 

Selain itu, apabila harga saham yang anda beli ternyata turun lagi, dan anda mengurungkan niat untuk melakukan averaging down karena terlalu berbahaya, kemudian anda memutuskan untuk cut loss, kerugian anda tidak terlalu besar. 

Inilah keuntungan dan risiko jika anda membeli saham dengan teknik averaging down. Terus bagaimana dengan averaging up sendiri? 

Well, averaging up juga memiliki keuntungan dan risiko. Risikonya adalah anda yang melakukan averaging up dengan setengah modal, potensial return anda kemungkinan akan lebih kecil karena harga beli rata-rata anda akan semakin tinggi.

Namun terkadang trader juga tidak akan tahu apakah saham yang dibeli pasti akan naik atau turun dahulu, right? Jadi inilah alasan trader membeli saham setengah, dan setelah yakin saham akan uptrend, trader akan membeli lagi sisanya di harga yang lebih tinggi. Jadi, averaging up selain bisa meminimalkan risiko, juga memberikan rasa psikologis yang lebih aman. 

Itulah mengenai keuntungan dan risiko dari strategi averaging up dari rekan2 yang bertanya tentang strategi yang baik untuk averaging up dan down. Dari beberapa pos saya tentang pembahasan averaging, anda harus bisa menimbang-nimbang berdasarkan pengalaman, strategi anda dan kondisi market saat itu. 

Sekedar berbagi pengalaman, averaging down akan menjadi strategi yang cukup berisiko apabila kondisi market (IHSG) saat itu sedang turun-turunnya. Dan strategi averaging up jadi terkesan nanggung banget kalau kondisi pasar lagi bagus-bagusnya dan sedang banyak saham diskon. Sekalian saja beli yang banyak di harga bawah, untuk apa harus averaging up?

Namun yang perlu anda ketahui, terus-menerus membeli saham dengan cara averaging tidaklah baik untuk trading anda. Mengapa demikian? Saya pernah membahasnya disini: Strategi Trading Saham: Beli Saham Sebagian atau Langsung Semua?

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.