Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Main Saham adalah Ilmu Mencoba

Dari judul pos ini beberapa dari anda mungkin sudah berpikiran negatif: 

"Wah saham ini judi ya ternyata?"
"Saham kok coba-coba sih?"
"Yang bener itu harusnya bisnis saham bukan main saham. Kalau main itu sama dengan main-main nggak dapet apa-apa"

Sebelum saya membahas lebih jauh, anda harus memahami maksud pos ini bahwa pos ini tentunya bukan bertujuan untuk memaparkan bahwa saham itu judi atau saham itu adalah mainan. Anda bisa baca ulasan saya disini: Apakah Saham itu Judi? dan Perdebatan Istilah Main Saham. 

Saya katakan main saham adalah ilmu mencoba karena saya melihat sebagian besar pemula banyak yang mulai mencoba saham dengan metode investasi jangka panjang. Para pemula yang mencoba menggunakan metode investasi jangka panjang karena melalui pelatihan2 / edukasi saham, pemula sering "dikenalkan" dengan tokoh legendaris investor saham Warren Buffet dan Lo Kheng Hong (investor saham Indonesia). Baca juga: Lo Kheng Hong, Warren Buffet-nya Indonesia & Strategi Investasi.

Yap, memang Warren Buffet maupun Lo Kheng Hong sudah membuktikan profit besar dengan cara investasi saham. Itulah mengapa banyak orang yang tertarik mengikuti jejak sukses para lengendaris tersebut. 

Akhirnya kita tahu sendiri, mulai banyak orang2 bermunculan mencoba menganalisis saham menggunakan cara Warren Buffet, dengan hitung-hitung harga wajar, kriteria saham undervalue dan lain2. Meskipun banyak dari pemain saham tersebut yang sebenarnya bisa saya katakan: Kurang mengerti dan cuma supaya kelihatan cool...

Tentu saja karena motivasi untuk menjadi Warren Buffet plus ajakan2 mencari saham2 dengan harga wajar dan sebagainya, akhirnya banyak pemula yang mencoba mulai investasi saham. Tidak sedikit saya menemukan pemula yang akhirnya justru merugi karena mencoba investasi. 

Padahal, berbisnis saham itu tidak harus dilakukan dengan cara investasi. Bukankah saham itu bisa dilakukan dengan cara trading (beli jual dalam jangka pendek)? Bukankah analisis saham itu bisa dilakukan menggunakan analisis grafik juga? 

Yang lebih parah, banyak orang yang mencoba menggunakan metode bisnis saham tertentu hanya karena mendengarkan saran teman, saran "pakar".  

Saya bukannya bermaksud menjelekkan cara main saham dengan investasi, ataupun menjelekkan saran dari siapapun. Sama sekali bukan. 

Inti pos ini adalah: Anda harus bisa mandiri dalam main saham, tidak sepenuhnya mengikuti orang lain. Mendengarkan saran itu bagus, namun keputusan untuk memilih trading jangka pendek, menengah, jadi scalper maupun investasi jangka panjang itu sepenuhnya adalah tanggung jawab anda.

"Bagaimana cara agar saya tahu kalau saya cocok jadi trader daripada investor?" Tanya anda

Caranya adalah mencoba. Analisislah saham, apakah anda merasa cocok dengan gaya analisis anda. Jika anda cocok menganalisis menggunakan grafik, maka anda cocok menjadi seorang trader. 

Jika anda menganalisis grafik, kemudian anda berpikir: "Main saham kok susah-susah liat grafik, harusnya mulai dengan mencari saham2 yang undervalue dan laporan keuangannya prospek." Kalau anda berpikiran seperti itu, maka tinggalkanlah cara analisis teknikal, dan perdalamlah analisis fundamental.  

Tokoh-tokoh seperti Warren Buffet memang terbukti sukses, tapi Warren Buffet bukanlah anda, dan anda bukanlah Warren Buffet. Anda adalah diri anda sendiri, unik dan memiliki cara pandang yang berbeda terhadap analisis saham. 

Jadi, jangan hanya karena anda melihat tokoh tertentu sukses dengan metode tertentu, lalu anda ikut-ikutan. Anda harus mencoba melakukan eksperimen, praktik jual-beli sendiri. Disitulah anda akan tahu metode bisnis saham apa yang paling cocok untuk anda. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.