Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Pengaruh IHSG dan Harga Saham Anda

Saya menulis pos ini karena saya mendapat satu pertanyaan bagus: "Pak Heze, apa pengaruhnya IHSG naik sama portofolio saham yang kita pegang?"

Sebenarnya, dalam kondisi IHSG mau naik, mau turun, mau sideways, saham anda bisa saja bergerak mengikuti IHSG atau justru bergerak berlawanan dengan IHSG. 

Tapi dalam kondisi IHSG lagi naik, apalagi kalau naiknya kencang, kemungkinan besar saham anda akan ikut naik. Hal ini juga saya alami sendiri. Terutama kalau IHSG naik karena ada banyak sentimen positif. 

Masih ingat pasca Pilpres 2014? Anda perhatikan saja hampir semua saham (terutama saham konstruksi) yang kenaikannya luar biasa. Pada saat2 itu, banyak trader yang senang, bahkan pamer bisa mencetak keuntungan yang sangat besar. 

Namun yang saya katakan ini memang bukan patokan yang baku. Walaupun IHSG naik tinggi, tapi kalau anda salah memilih saham (memilih saham tidak likuid misalnya), maka bisa jadi saat IHSG naik, saham anda malah turun. 

Atau misalnya, kita semua pernah menghadapi kondisi pasar yang cukup aneh di tahun 2017, yaitu saat IHSG naik tinggi, banyak saham yang sedang turun. Saya pernah membahasnya disini: Strategi Trading Saham untuk Mengalahkan Market

Kalau anda saat itu memborong saham diluar saham2 blue chip (top ten), maka kemungkinan besar banyak saham anda yang nilainya turun, meskipun saat itu IHSG bisa tembus sampai 6.300. 

Sebaliknya, ketika IHSG turun, bahkan ketika IHSG benar2 drop, maka kemungkinan besar harga saham anda akan ikut turun. Tapi hal ini juga berlaku ketika IHSG naik, yaitu nggak ada rumus pasti. 

Ada kalanya ketika IHSG turun, saham yang anda pegang malah naik 5%. Pernah mengalami? Karena ketika IHSG turun, nggak mungkin semua saham di Bursa Efek turun semua. Pasti ada saham yang secara teknikal masih bagus. Kecuali kalau IHSG benar2 drop (seperti tahun 1998 atau 2015), maka hampir semua harga saham memang ikut jatuh. 

Masalahnya, banyak orang yang sering salah kaprah. Banyak trader berpikir ketika IHSG naik, apalagi kalau naiknya kencaaaanng sekali, maka harga saham yang dia beli bakalan naik. Sehingga, trader akhirnya nekad beli saham dalam jumlah besar. 

Disinilah kesalahan trader yang sering terjadi, yaitu trader tidak menyeleksi saham dengan lebih cermat, sehingga saham yang dibeli malah turun (saat IHSG naik). 

Atau sebaliknya, trader yang melihat IHSG turun banyak yang berpikir kalau saat itu bukanlah waktu yang pas untuk beli saham. Padahal IHSG turun belum tentu semua saham turun bukan? 

Jadi, pengaruh IHSG dan harga saham anda, itu semua tergantung kondisi SAHAM APA YANG ANDA BELI.. Di saat IHSG naik, saham anda kemungkinan besar akan naik, tapi mungkin juga tidak, dan sebaliknya. 

By the way, bicara soal naik turunnya IHSG dan naik turunnya harga saham, strategi yang paling bagus untuk masuk market yang sudah saya terapkan sendiri adalah dengan menerapkan strategi ini: Makna Dari: "Be Fearful When Others Greedy dan Greedy When Others Are Fearful" - Part I dan Makna Dari: "Be Fearful When Others Greedy dan Greedy When Others Are Fearful" - Part II.  

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.