Beberapa waktu lalu penulis pergi ke tempat servis komputer langganan penulis. Di tempat servis komputer tersebut ada seorang ahli servis yang dapat penulis katakan skill-nya diatas rata-rata. Jadi bukan sekedar ahli, tapi memang sangat jago dalam menangani trouble yang berkaitan dengan komputer / PC.
Karena penulis tertarik dengan keahliannya, penulis sempat kepo sedikit dengan keahlian si tukang servis ini. Ternyata si tukang servis tersebutsejak sekolah sudah sangat suka dengan bidang komputer.
Setiap kali ada trouble baru, tukang servis tersebut sangat tertarik untuk mencari solusinya. Jadi, saya bisa menyimpulkan bahwa tukang servis ini menekuni bidang komputer bukan sekedar menekuni, tetapi memang benar2 MENCINTAI bidangnya.
Karena penulis tertarik dengan keahliannya, penulis sempat kepo sedikit dengan keahlian si tukang servis ini. Ternyata si tukang servis tersebutsejak sekolah sudah sangat suka dengan bidang komputer.
Setiap kali ada trouble baru, tukang servis tersebut sangat tertarik untuk mencari solusinya. Jadi, saya bisa menyimpulkan bahwa tukang servis ini menekuni bidang komputer bukan sekedar menekuni, tetapi memang benar2 MENCINTAI bidangnya.
Lalu apa hubungannya dengan investasi saham?
Kisah tukang servis komputer ini mengingatkan saya ketika ada teman sesama pebisnis saham yang investasi dalam jumlah besar di saham PT Indofood CBP (ICBP).
Alasan investasi bukan sekedar melihat valuasinya, tapi karena investor tersebut sangat suka dengan produk perusahaan. Investor tersebut bukan hanya suka, tapi juga kagum dengan sistem pengelolaan manajemen internalnya.
Cara investasi saham seperti ini justru saya katakan bagus. Kenapa demikian? Ada beberapa hal:
Pertama, kalau anda investasi saham karena anda benar2 SUKA dan KAGUM dengan perusahaan tersebut, itu artinya anda benar2 memahami perusahaan tersebut, bahkan sampai ke manajemen internalnya.
Jadi, kalau anda memang sudah benar2 suka dan kagum dengan perusahaan tersebut, saya yakin anda akan terus mengikuti, mengamati, dan menganalisa perkembangan dan prospek perusahaan kedepan, dibandingkan kalau anda investasi di perusahaan hanya karena asal beli. Dengan cara ini, anda akan benar2 paham seperti apa perusahaan yang anda pegang sahamnya. Understand?
Seperti contoh tukang servis tadi, karena tukang servis tersebut bukan hanya sekedar suka dengan komputer, maka tukang servis tersebut akan berusaha terus untuk membuat dirinya menjadi benar2 ahli dan mengerti dengan seluk beluk komputer.
Kedua, anda yang kagum dengan perusahaan tertentu, umumnya produknya adalah produk bagus yang juga disukai banyak orang, sehingga harga sahamnya umumnya akan naik untuk jangka panjang.
Produk-produk dan manajemen perusahaan yang benar-benaar dikagumi orang biasanya adalah perusahaan2 besar. Saya banyak menemukan orang yang investasi karena bangga dengan produk perusahaan, dan rata2 mereka investasi pada perushaan2 besar yang dikenal orang, seperti UNVR dan BBCA.
Tentunya, perusahaan2 besar akan memberikan imbal hasil / benefit yang lebih untuk anda. Dan rasa kenyamanan (psikologis) memegang saham tersebut akan lebih terjamin.
Sekali lagi cara investasi ini bagus, bahkan lebih bagus dibandingkan anda yang investasi saham hanya karena ikut2an pakar A yang bilang: Saham ini bagus, bakalan naik ke harga sekian, harga wajarnya 3.000 dan sekarang masih 800, PER-nya masih 0,5 kali, PBV masih rendah, sekarang masih diskon, bla bla bla bla.......
Bagaimana mungkin anda bisa tahu kalau perusahaan itu benar2 bagus, kalau anda tidak melakukan analisa sendiri dan bahkan tidak paham benar dengan produk dan prospeknya?
Ingat prinsip investasi Warren Buffet, salah satunya beliau mengatakan: Investasilah pada perusahaan yang PRODUKNYA ANDA KENAL.
Hal ini sedikit mengingatkan saya pada bubble saham perusahaan teknologi di AS, perusahaan Dotcom. Ingat?
Harga saham Dotcom terus naik setinggi langit, tapi Warren Buffet tidak pernah mengoleksi saham Dotcom, karena beliau tidak tahu Dotcom itu perusahaan apa. Dan benar saja, setelah bubble itu pecah, harga saham Dotcom langsung anjlok dan banyak trader yang nyangkut.
Jadi, jika anda investasi pada perushaan karena anda bangga dengan produk dan manajemen perusahaan tersebut, itu adalah alasan investasi yang cukup masuk akal.
Kisah tukang servis komputer ini mengingatkan saya ketika ada teman sesama pebisnis saham yang investasi dalam jumlah besar di saham PT Indofood CBP (ICBP).
Alasan investasi bukan sekedar melihat valuasinya, tapi karena investor tersebut sangat suka dengan produk perusahaan. Investor tersebut bukan hanya suka, tapi juga kagum dengan sistem pengelolaan manajemen internalnya.
Cara investasi saham seperti ini justru saya katakan bagus. Kenapa demikian? Ada beberapa hal:
Pertama, kalau anda investasi saham karena anda benar2 SUKA dan KAGUM dengan perusahaan tersebut, itu artinya anda benar2 memahami perusahaan tersebut, bahkan sampai ke manajemen internalnya.
Jadi, kalau anda memang sudah benar2 suka dan kagum dengan perusahaan tersebut, saya yakin anda akan terus mengikuti, mengamati, dan menganalisa perkembangan dan prospek perusahaan kedepan, dibandingkan kalau anda investasi di perusahaan hanya karena asal beli. Dengan cara ini, anda akan benar2 paham seperti apa perusahaan yang anda pegang sahamnya. Understand?
Seperti contoh tukang servis tadi, karena tukang servis tersebut bukan hanya sekedar suka dengan komputer, maka tukang servis tersebut akan berusaha terus untuk membuat dirinya menjadi benar2 ahli dan mengerti dengan seluk beluk komputer.
Kedua, anda yang kagum dengan perusahaan tertentu, umumnya produknya adalah produk bagus yang juga disukai banyak orang, sehingga harga sahamnya umumnya akan naik untuk jangka panjang.
Produk-produk dan manajemen perusahaan yang benar-benaar dikagumi orang biasanya adalah perusahaan2 besar. Saya banyak menemukan orang yang investasi karena bangga dengan produk perusahaan, dan rata2 mereka investasi pada perushaan2 besar yang dikenal orang, seperti UNVR dan BBCA.
Tentunya, perusahaan2 besar akan memberikan imbal hasil / benefit yang lebih untuk anda. Dan rasa kenyamanan (psikologis) memegang saham tersebut akan lebih terjamin.
Sekali lagi cara investasi ini bagus, bahkan lebih bagus dibandingkan anda yang investasi saham hanya karena ikut2an pakar A yang bilang: Saham ini bagus, bakalan naik ke harga sekian, harga wajarnya 3.000 dan sekarang masih 800, PER-nya masih 0,5 kali, PBV masih rendah, sekarang masih diskon, bla bla bla bla.......
Bagaimana mungkin anda bisa tahu kalau perusahaan itu benar2 bagus, kalau anda tidak melakukan analisa sendiri dan bahkan tidak paham benar dengan produk dan prospeknya?
Ingat prinsip investasi Warren Buffet, salah satunya beliau mengatakan: Investasilah pada perusahaan yang PRODUKNYA ANDA KENAL.
Hal ini sedikit mengingatkan saya pada bubble saham perusahaan teknologi di AS, perusahaan Dotcom. Ingat?
Harga saham Dotcom terus naik setinggi langit, tapi Warren Buffet tidak pernah mengoleksi saham Dotcom, karena beliau tidak tahu Dotcom itu perusahaan apa. Dan benar saja, setelah bubble itu pecah, harga saham Dotcom langsung anjlok dan banyak trader yang nyangkut.
Jadi, jika anda investasi pada perushaan karena anda bangga dengan produk dan manajemen perusahaan tersebut, itu adalah alasan investasi yang cukup masuk akal.
Kemudian anda dapat pertanyaan bagus: "Lha kalau saya nggak ada perusahaan yang benar2 saya kagumi, apakah saya nggak bisa investasi dengan cara seperti ini?"
Jika anda tidak punya perusahaan yang produknya anda banggakan, ya no problem. Anda tidak perlu sibuk mencari perusahaan apa yang kira2 anda sukai produknya, karena tidak semua orang benar-benar punya rasa kagum yang sangat besaarrrr dengan perusahaan tertentu.
Jika anda tidak punya perusahaan yang produknya anda banggakan, ya no problem. Anda tidak perlu sibuk mencari perusahaan apa yang kira2 anda sukai produknya, karena tidak semua orang benar-benar punya rasa kagum yang sangat besaarrrr dengan perusahaan tertentu.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.