Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Value Investing vs Trader Jangka Pendek?

Di pasar saham anda bebas memilih menjadi trader jangka pendek atau menjadi investor yang berpatokan pada analisis laporan keuangan. Saat ini kita juga mengenal metode analisis menggunakan value investing (mencari saham2 di harga murah secara valuasi yang potensial). 

Metoda value investing dan trading jangka pendek memang terkesan bertolak belakang, karena pada value investing anda harus benar2 mampu menemukan "harta terpendam", dengan melihat perusahaan2 yang memiliki prospek bagus, harga saham rendah secara valuasi, dan memiliki potensi naik di masa mendatang.

Kalau trader jangka pendek, berarti anda harus mencari saham yang bagus menggunakan analisis teknikal, bukan laporan keuangan atau mencari "harta terpendam". Di sisi lain, karena adanya perbedaan2 inilah, saya memang sering menemukan "perdebatan antara kedua metoda main saham ini. 

Saya sering mendengar "value investor" yang mengatakan: 

"Lebih baik belajar value investing, daripada jadi trader jangka pendek. Trading itu gambling" 

"Value investing adalah bisnis saham yang sesungguhnya dibandingkan trading".

"Kalau ingin jadi pemain saham, harus jadi value investing bukan trader"  

Atau sebaliknya, saya juga sering mendengar: 

"Ngapain belajar value investing. Kita bisa dapat profit ratusan persen dengan trading jangka pendek, tidak harus menunggu tahunan" 

Dari sinilah kemudian juga mulai muncul banyak grup yang khusus membahas value investing misalnya. Atau muncul grup yang khusus membahas tentang trading. Hal ini tidaklah salah. Namun sebagai pemain saham, menurut saya tidak ada metoda yang paling baik. 

Semua orang memiliki tipikal dan karakter masing2 dalam memutuskan apakah ingin membeli saham A atau saham B. Tidak semua orang cocok jadi value investing, dan tidak semua orang cocok jadi trader jangka pendek. 

Saya sering menjumpai orang2 yang beralih dan sukses menjadi trader jangka pendek karena sering rugi (tidak cocok) dengan value investing. Sebaliknya, saya juga sering menjumpai orang2 yang beralih menjadi value investing karena selalu rugi menerapkan time frame jangka pendek. 

Artinya, semua gaya main saham menurut saya fine-fine saja, karena semua orang juga memiliki prioritas jangka waktu yang berbeda satu dengan yang lain. Nah, kalau anda punya prioritas main saham jangka pendek, maka tidak masuk akal kalau anda menggunakan metoda value investing. 

Sebaliknya kalau anda ingin main saham jangka panjang, tentu saja jauh lebih baik jika anda belajar metoda value investing, bukan belajar stochastic, MA 5, MA 20, MA 25 dan sebagainya.  

Di pos ini saya ingin mengatakan pada anda, kalau anda memutuskan untuk mulai main saham, anda harus fokus pada tujuan anda. Jangan mudah terpengaruh dengan ajakan2 yang mengatakan "Trading adalah judi dan value investing adalah bisnis", sehingga pada akhirnya anda memilih value investing hanya karena ajakan tersebut. 

Padahal sebenarnya anda lebih cocok menjadi seorang trader. Hal ini dikarenakan anda-pun memiliki tujuan dan tipe yang mungkin tidak sama dengan orang lain. Anda adalah anda sendiri. 

Bagi anda yang ingin belajar saham secara lengkap, termasuk cara menyusun trading plan, mempelajari pola-pola analisis teknikal yang berpotensi memberikan profit dan mempelajari psikologis trading yang benar, anda bisa mendapatkan materi lengkapnya disini: Buku Saham. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.