Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Manajemen Waktu dalam Trading Saham

Ketagihan trading saham. Pernahkah anda mengalaminya? Saya pribadi pernah mengalami yang namanya ketagihan trading. Hal ini terjadi tepatnya setelah 1 tahun pertama saya menjalani trading saham. Karena begitu senang dan ambisinya mencetak profit di pasar saham, saya pun setiap hari pagi, siang dan bahkan malam hari pasti saya selalu membuka komputer hanya untuk menganalisa saham. 

Kalau waktu jam trading, rasanya tangan ini gatal kalau nggak pencet tombol buy dan tombol sell. Rasanya gatal sekali kalau nggak beli dan jual saham. Apalagi jika di hari itu ada banyak saham yang lagi hijau. 

Seringkali yang saya lakukan adalah, membeli saham dan menjual saham tersebut dalam waktu yang sangat cepat (beberapa menit) hanya karena saham tersebut sulit naik setelah dibeli, sementara ada saham2 lainnya yang lagi naik kencang. 

Sebagai contoh, saya pernah membeli saham ASRI karena saham ASRI ini kayaknya sudah diskon dan berpotensi rebound. Sesaat setelah membeli ASRI, banyak saham2 lain yang terbang tinggi dan ASRI ini malah diam di tempat. Akhirnya, saya langsung jual ASRI dan pindah beli saham BHIT yang kebetulan lagi naik kencang. 

Anda bisa tebak kan apa yang terjadi? Saat saya sudah jual ASRI, ternyata ASRI yang naik, dan BHIT harganya malah sulit naik lagi. Keesokan harinya, saya masih mencoba mencari saham2 yang kelihatannya akan naik. 

Inilah yang dinamakan dengan 'ketagihan trading'. Saya yakin anda yang pernah mencoba jadi trader harian, pasti paham bangettt gimana rasanya ketagihan trading dan gimana rasanya kalau sehari saja anda nggak pencet tombol buy dan sell di komputer anda. 

Apa yang terjadi ketika saya pencet tombol buy dan sell setiap jam trading? 

Justru saya mengalami lebih banyak kerugian dalam transaksi saya daripada keuntungan yang saya harapkan. Kedua, saya merasa jadi tidak tenang melihat pergerakan harga saham. Terutama ketika sehari saja tidak beli saham, rasanya ada sesuatu yang kurang. Ini berkaitan dengan alasan psikologis. 

Nah ketagihan trading bisa dialami oleh siapa saja, terutama pemula yang sedang ambisius untuk cepat dapat untung. Tapi hal ini bukan hanya terjadi pada pemula saja. Bahkan seorang trader yang sedang dalam posisi rugi pun bisa menjadi seorang pecandu trading, karena terus berpikir untuk bisa mengembalikan kerugiannya. 

Namun selama yang saya alami, menjadi seorang pecandu trading tidaklah membuat KUALITAS TRADING seseorang menjadi lebih baik.. 
Prinsip trading saham = Quality over quantity 
Maka dari itu, agar anda tidak menjadi pecandu trading, anda harus meningkatkan kualitas trading anda (quality), bukan meningkatkan kuantitas trading (quantity). Terus gimana cara meningkatkan kualitas trading?

Jawabannya adalah: Anda perlu manajemen waktu. Manajemen waktu akan membuat anda tahu kapan anda harus trading, kapan anda harus berhenti trading. Kalau anda nggak punya manajemen waktu, jadinya ya seperti pengalaman yang saya ceritakan. Maunya trading terus, dan hasilnya ternyata tidak memuaskan. Baca juga: Waktu Terbaik Rest Trading Saham.

Contoh manajemen waktu itu kira-kira seperti ini: 

Kalau anda seorang karyawan yang nggak punya banyak waktu untuk trading, anda bisa menganalisa saham saat malam hari, membeli saham untuk disimpan beberapa bulan, atau membeli saham saat jam istirahat kerja. 

Kalau anda seorang trader yang terlalu banyak trading, batasi transaksi anda dalam seminggu. Misalnya anda hanya beli saham sebanyak 2 kali seminggu.

Kalau anda memiliki banyak pekerjaan dinas, jangan paksakan untuk sering trading. Coba untuk memilih saham2 blue chip yang cenderung aman, sehingga anda tidak perlu memantau terus saham2 tersebut. 

Kalau anda terlalu sering trading di saham2 lapis tiga dan sering rugi, kurangi jumlah trading anda, dan coba untuk memindahkan modal anda di saham2 lapis dua. 

Saya pribadi ketika merasa banyak rugi karena jadi pecandu trading, saya mencoba menerapkan manajemen waktu, yaitu dengan membatasi kapan harus trading dan kapan harus istirahat dan tutup laptop. 

Nah manajemen waktu untuk setiap orang tentunya akan berbeda satu sama lain, karena saya yakin, anda yang membaca pos ini, pasti memiliki profesi yang berbeda-beda, yang bahkan mungkin tidak berhubungan sama sekali dengan saham. 

Tapi percayalah, dengan manajemen waktu ini, anda tidak akan lagi menjadi seorang pecandu trading. Dan pecandu trading tidak membuat kualitas trading saham anda menjadi lebih baik. 

Di pos ini saya sudah menekankan dan memberikan contoh tentang manajemen waktu. Sekarang, kalau anda merasa cara trading anda masih amburadul, cobalah untuk mulai menyusun manajemen waktu berdasarkan kondisi anda.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.