Di pasar saham ada banyak cara dan metode untuk melakukan analisis saham. Kita tahu bahwa setiap trader memiliki cara yang berbeda-beda dalam melakukan analisis.
Tapi saya seringkali menemukan pemain saham (baik trader maupun investor) yang merasa minder dengan analisisnya. Banyak pemain saham yang minder dengan analisisnya karena analisis di luar sana yang jauh lebih lengkap, dengan data yang jauh lebih terperinci daripada analisis yang dimilikinya sendiri.
Sehinga, trader yang merasa minder akhirnya memilih mengikuti cara analisa yang sangat lengkap, rumit, dan terkesan 'wah' sekali.
Sebagai contoh, saya banyak melihat pemain saham yang mengikuti cara-cara yang sangat rumit untuk menghitung harga wajar saham dengan menggunakan banyak sekali faktor dan kombinasi fundamental makro dan mikro.
Banyak pemain saham yang akhirnya mengikuti saran2 untuk membeli saham A yang katanya harga wajarnya adalah Rp1.000, sedangkan harga sekarang masih Rp500.
Sebagai contoh, saya banyak melihat pemain saham yang mengikuti cara-cara yang sangat rumit untuk menghitung harga wajar saham dengan menggunakan banyak sekali faktor dan kombinasi fundamental makro dan mikro.
Banyak pemain saham yang akhirnya mengikuti saran2 untuk membeli saham A yang katanya harga wajarnya adalah Rp1.000, sedangkan harga sekarang masih Rp500.
Dan hasilnya?
Sahamnya malah banyak yang nyangkut..
Tahukah anda, sebenarnya cara-cara analisis yang rumit, data-data yang sangat lengkap untuk analisis, tidak terlalu digunakan bahkan untuk trader-trader pro sekalipun. Kebanyakan analisis2 yang rumit dan terkesan mewah sekali, hanya digunakan oleh sekuritas2 untuk membuat para nasabah agar tertarik membeli sahamnya, karena jika semakin banyak nasabah membeli saham, maka mereka juga mendapatkan fee dari transaksi.
Saya pernah mengalami hal ini. Dahulu saya berpikir dengan membaca berita sebanyak mungkin, langganan koran ekonomi, bergabung di komunitas2 saham, mengikuti analisis2 di luar yang bagus, akan membuat saya semakin memiliki banyak pilihan saham.
Ternyata, bukanlah keuntungan yang saya dapatkan. Energi dan waktu saya habis hanya untuk membaca berita, membaca analisis, menimbang-nimbang, mencermati 'kenapa harga wajarnya bisa sekian'?
Saat waktu dan energi saya terbuang, ternyata saya meluputkan saham2 yang sudah naik tinggi dan bagus secara teknikal.
Setelah saya menyadari bahwa dengan analisis2 rumit dan mewah ternyata tidak menghasilkan profit, saya bisa menyimpulkan satu hal: Anda tidak perlu metode rumit untuk menganalisis saham apapun itu. Yang perlu anda lakukan adalah, mengasah analisis anda.
Maka dari itu, di kedua ebook yang juga pernah terbitkan di web Saham Gain ini: Buku Pilihan Trader Saham Terbaik - Diskon 15%, saya tidak memaparkan cara menemukan saham2 potensial naik dengan cara yang rumit. Namun, saya memaparkan dengan cara yang mudah dipahami dan yang polanya sebenarnya justru sering terjadi di market, namun belum disadari oleh kebanyakan trader.
Karena saya menyadari bahwa analisis-analisis yang rumit dan sulit justru tidak akan membuat anda semakin profit, dan bahkan sesungguhnya trader2 pro tidak menggunakan cara yang rumit, maka saya juga berusaha mengubah cara trading yang benar.
Saya tidak menyalahkan anda untuk belajar dari siapapun, tapi ingatlah, anda tetaplah anda. Anda bukanlah Si A, Si B. Anda bukanlah Warren Buffet. Anda bukan Lo Kheng Hong. Maka dari itu, tentukanlah metode sendiri untuk mendapatkan profit. Cara anda adalah cara terbaik.
Nah, bagi anda yang masih sering merasa nggak percaya diri karena analisis anda nggak selengkap analisis2 yang anda temui, berhentilah berpikir jelek dengan analisis anda. Sekali lagi, metode terbaik justru datang dari analisa2 sederhana yang membuat anda nyaman dengan analisis tersebut.
Tahukah anda, sebenarnya cara-cara analisis yang rumit, data-data yang sangat lengkap untuk analisis, tidak terlalu digunakan bahkan untuk trader-trader pro sekalipun. Kebanyakan analisis2 yang rumit dan terkesan mewah sekali, hanya digunakan oleh sekuritas2 untuk membuat para nasabah agar tertarik membeli sahamnya, karena jika semakin banyak nasabah membeli saham, maka mereka juga mendapatkan fee dari transaksi.
Saya pernah mengalami hal ini. Dahulu saya berpikir dengan membaca berita sebanyak mungkin, langganan koran ekonomi, bergabung di komunitas2 saham, mengikuti analisis2 di luar yang bagus, akan membuat saya semakin memiliki banyak pilihan saham.
Ternyata, bukanlah keuntungan yang saya dapatkan. Energi dan waktu saya habis hanya untuk membaca berita, membaca analisis, menimbang-nimbang, mencermati 'kenapa harga wajarnya bisa sekian'?
Saat waktu dan energi saya terbuang, ternyata saya meluputkan saham2 yang sudah naik tinggi dan bagus secara teknikal.
Setelah saya menyadari bahwa dengan analisis2 rumit dan mewah ternyata tidak menghasilkan profit, saya bisa menyimpulkan satu hal: Anda tidak perlu metode rumit untuk menganalisis saham apapun itu. Yang perlu anda lakukan adalah, mengasah analisis anda.
Karena saya menyadari bahwa analisis-analisis yang rumit dan sulit justru tidak akan membuat anda semakin profit, dan bahkan sesungguhnya trader2 pro tidak menggunakan cara yang rumit, maka saya juga berusaha mengubah cara trading yang benar.
Saya tidak menyalahkan anda untuk belajar dari siapapun, tapi ingatlah, anda tetaplah anda. Anda bukanlah Si A, Si B. Anda bukanlah Warren Buffet. Anda bukan Lo Kheng Hong. Maka dari itu, tentukanlah metode sendiri untuk mendapatkan profit. Cara anda adalah cara terbaik.
Nah, bagi anda yang masih sering merasa nggak percaya diri karena analisis anda nggak selengkap analisis2 yang anda temui, berhentilah berpikir jelek dengan analisis anda. Sekali lagi, metode terbaik justru datang dari analisa2 sederhana yang membuat anda nyaman dengan analisis tersebut.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.